Total 11 rudal Dongfeng yang diluncurkan China dekat Taiwan. (IceUnshattered via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0) ★
Kementerian Pertahanan Taiwan menyampaikan militer China telah meluncurkan total 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan dekat pantai utara, selatan, timur Taiwan, dalam sejumlah tembakan.
Sebagaimana diberitakan Reuters, militer China sempat meluncurkan rudal dari wilayah dekat Kepulauan Matsu, Taiwan.
China sendiri mengadakan latihan militer pada hari ini, Kamis (4/8). Latihan itu dimulai sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
AFP melaporkan latihan ini berlangsung merespons kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Sebelum melaksanakan latihan militer, China sempat mengirim dua drone ke wilayah Kinmen pada Rabu (3/8).
Sebagaimana diberitakan Taiwan News, Mayor Jenderal Chang Zone Sung dari Komando Pertahanan Kinmen menuturkan dua drone ini masuk ke wilayah itu sekitar pukul 21.00 dan 22.00 waktu setempat. Chang percaya drone itu dikerahkan untuk mengumpulkan intelijen terkait pertahanan Taiwan di wilayah luar kepulauan itu. (pwn/bac)
Kronologi China Tembakan Rudal
Jejak asap proyektil artileri jarak jauh disaksikan para wisatawan di Pulau Pingtan China dekat Taiwan. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Ketegangan China vs Taiwan kian memanas terutama setelah Beijing menembakkan proyektil dan sejumlah rudal balistik ke Selat Taiwan pada Kamis (4/8) siang.
Penembakan rudal ini berlangsung kala China memulai latihan militer besar-besaran di enam titik yang mengelilingi Taiwan. Latihan itu dimulai siang hari ini sekitar pukul 12.00 waktu setempat hingga Minggu (7/8).
Simulasi perang yang mencakup latihan tembak-menembak amunisi jarak jauh ini dilakukan China kala marah dengan lawatan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan kemarin.
Sejumlah reporter AFP melihat beberapa proyektil kecil ditembak dari instalasi militer terdekat China sekitar pukul 13.13 waktu setempat. Gumpalan asap putih dan suara ledakan keras juga terdengar saat proyektil ditembakkan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan China juga mulai menembakkan sejumlah rudal balistik Dongfeng di perairan timur laut dan barat daya Taiwan pada pukul 13.56 waktu setempat.
Tak hanya itu, dua rudal diluncurkan oleh China menuju kepulauan Matsu Taiwan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Kedua rudal itu menuju ke dua titik latihan militer yang diumumkan China sebelumnya.
Beijing pun telah mengonfirmasi latihan militer besar-besarannya ini.
Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Militer China, menuturkan pasukannya telah meluncurkan "serangan senjata rudal konvensional multi-regional dan multi-model di perairan yang telah ditentukan di wilayah timur Pulau Taiwan."
"Seluruh rudal menghantam target secara akurat, menguji ketepatan serangan, dan kemampuan pertahanan area," kata Shi, dikutip dari AFP.
China sebelumnya juga mengatakan memulai latihan militer dengan melakukan "penembakan peluru tajam jarak jauh ke daerah-daerah tertentu di timur Selat Taiwan."
"Serangan presisi dilakukan di area tertentu di Selat Taiwan timur dan hasil yang diharapkan tercapai," kata KomandoArmada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melalui sebuah pernyataan Kamis siang.
China juga telah melancarkan beberapa serangan singkat di garis tengah atau median line yang membagi Selat Taiwan sejak Rabu malam.
Seorang sumber pemerintah Taiwan mengatakan sekitar 10 kapal perang China secara singkat melintasi garis median sampai akhirnya "diusir" oleh kapal angkatan laut Taiwan.
Pejabat itu juga mengklaim kapal perang China-Taiwan tetap bersitegang berada di wilayah itu berhadapan dalam jarak berdekatan.
"Mereka (kapal perang China) menyelinap masuk, dan diusir oleh kami," kata sumber Taiwan itu kepada Reuters.
Selain itu, sedikitnya 27 pesawat tempur China secara singkat melintasi garis median Selat Taiwan dan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan beberapa kali pada Kamis pagi.
Akibat latihan militer besar-besaran China ini, puluhan penerbangan dari dan menuju Taiwan dibatalkan. Tak sedikit pula penerbangan dan jalur kapal yang melewati Selat Taiwan dan sekitarnya juga terpengaruh ketegangan Beijing-Taipei ini. (rds)
51 Penerbangan Dibatalkan
Insert - 6 Titik Latihan Menembak China 'Kepung' Taiwan6 Titik Latihan Menembak China 'Kepung' Taiwan. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Bandara Internasional Taoyuan Taiwan mengumumkan pembatalan 51 penerbangan internasional pada Kamis (4/8) merespons dimulainya latihan militer China.
Pengumuman itu disampaikan pihak bandara pada Rabu (3/8) pukul 11.00 pagi. Namun, badan tersebut menolak mengakui pembatalan penerbangan dilakukan imbas latihan militer China.
Pihak bandara menyampaikan kebanyakan pembatalan pesawat dilakukan karena pandemi Covid-19.
Sebagaimana diberitakan Taiwan News, sebanyak 26 penerbangan menuju Taiwan dibatalkan pada Kamis (4/8). Beberapa penerbangan tersebut yakni penerbangan EVA Air BR751 dari Shanghai ke Taiwan, penerbangan EVA Air BR27 dari San Francisco ke Taiwan, pun penerbangan China Airlines CI904 dari Hong Kong ke China.
Tak hanya itu, setidaknya 25 pesawat yang berangkat dari Bandara Taoyuan, Taiwan, juga dibatalkan pada Kamis (4/8). Beberapa penerbangan yang dibatalkan yakni penerbangan EVA Air BR178 dari Taiwan ke Osaka, pun penerbangan EVA Air BR395 dari Taiwan ke Kota Ho Chi Minh.
Sementara itu, pada Selasa (2/8) pukul 22.59 waktu setempat, 15 menit setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi tiba di Taiwan, China mengumumkan pengadaan latihan militer.
Media pemerintah China Global Times merilis pengumuman bahwa militer China bakal melangsungkan latihan militer tembakan langsung di enam area sekitar Taiwan mulai Kamis (4/8) sampai Minggu (7/8).
Sebagaimana diberitakan AFP, China telah melepaskan sejumlah proyektil kecil ke wilayah dekat Taiwan pada hari ini.
Kabar ini disampaikan oleh jurnalis AFP yang berada di pulau perbatasan Pingtan. (pwn/bac)
Kementerian Pertahanan Taiwan menyampaikan militer China telah meluncurkan total 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan dekat pantai utara, selatan, timur Taiwan, dalam sejumlah tembakan.
Sebagaimana diberitakan Reuters, militer China sempat meluncurkan rudal dari wilayah dekat Kepulauan Matsu, Taiwan.
China sendiri mengadakan latihan militer pada hari ini, Kamis (4/8). Latihan itu dimulai sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
AFP melaporkan latihan ini berlangsung merespons kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Sebelum melaksanakan latihan militer, China sempat mengirim dua drone ke wilayah Kinmen pada Rabu (3/8).
Sebagaimana diberitakan Taiwan News, Mayor Jenderal Chang Zone Sung dari Komando Pertahanan Kinmen menuturkan dua drone ini masuk ke wilayah itu sekitar pukul 21.00 dan 22.00 waktu setempat. Chang percaya drone itu dikerahkan untuk mengumpulkan intelijen terkait pertahanan Taiwan di wilayah luar kepulauan itu. (pwn/bac)
Kronologi China Tembakan Rudal
Jejak asap proyektil artileri jarak jauh disaksikan para wisatawan di Pulau Pingtan China dekat Taiwan. (Photo by Hector RETAMAL / AFP)
Ketegangan China vs Taiwan kian memanas terutama setelah Beijing menembakkan proyektil dan sejumlah rudal balistik ke Selat Taiwan pada Kamis (4/8) siang.
Penembakan rudal ini berlangsung kala China memulai latihan militer besar-besaran di enam titik yang mengelilingi Taiwan. Latihan itu dimulai siang hari ini sekitar pukul 12.00 waktu setempat hingga Minggu (7/8).
Simulasi perang yang mencakup latihan tembak-menembak amunisi jarak jauh ini dilakukan China kala marah dengan lawatan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan kemarin.
Sejumlah reporter AFP melihat beberapa proyektil kecil ditembak dari instalasi militer terdekat China sekitar pukul 13.13 waktu setempat. Gumpalan asap putih dan suara ledakan keras juga terdengar saat proyektil ditembakkan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan China juga mulai menembakkan sejumlah rudal balistik Dongfeng di perairan timur laut dan barat daya Taiwan pada pukul 13.56 waktu setempat.
Tak hanya itu, dua rudal diluncurkan oleh China menuju kepulauan Matsu Taiwan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Kedua rudal itu menuju ke dua titik latihan militer yang diumumkan China sebelumnya.
Beijing pun telah mengonfirmasi latihan militer besar-besarannya ini.
Kolonel Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur Militer China, menuturkan pasukannya telah meluncurkan "serangan senjata rudal konvensional multi-regional dan multi-model di perairan yang telah ditentukan di wilayah timur Pulau Taiwan."
"Seluruh rudal menghantam target secara akurat, menguji ketepatan serangan, dan kemampuan pertahanan area," kata Shi, dikutip dari AFP.
China sebelumnya juga mengatakan memulai latihan militer dengan melakukan "penembakan peluru tajam jarak jauh ke daerah-daerah tertentu di timur Selat Taiwan."
"Serangan presisi dilakukan di area tertentu di Selat Taiwan timur dan hasil yang diharapkan tercapai," kata KomandoArmada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melalui sebuah pernyataan Kamis siang.
China juga telah melancarkan beberapa serangan singkat di garis tengah atau median line yang membagi Selat Taiwan sejak Rabu malam.
Seorang sumber pemerintah Taiwan mengatakan sekitar 10 kapal perang China secara singkat melintasi garis median sampai akhirnya "diusir" oleh kapal angkatan laut Taiwan.
Pejabat itu juga mengklaim kapal perang China-Taiwan tetap bersitegang berada di wilayah itu berhadapan dalam jarak berdekatan.
"Mereka (kapal perang China) menyelinap masuk, dan diusir oleh kami," kata sumber Taiwan itu kepada Reuters.
Selain itu, sedikitnya 27 pesawat tempur China secara singkat melintasi garis median Selat Taiwan dan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan beberapa kali pada Kamis pagi.
Akibat latihan militer besar-besaran China ini, puluhan penerbangan dari dan menuju Taiwan dibatalkan. Tak sedikit pula penerbangan dan jalur kapal yang melewati Selat Taiwan dan sekitarnya juga terpengaruh ketegangan Beijing-Taipei ini. (rds)
51 Penerbangan Dibatalkan
Insert - 6 Titik Latihan Menembak China 'Kepung' Taiwan6 Titik Latihan Menembak China 'Kepung' Taiwan. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Bandara Internasional Taoyuan Taiwan mengumumkan pembatalan 51 penerbangan internasional pada Kamis (4/8) merespons dimulainya latihan militer China.
Pengumuman itu disampaikan pihak bandara pada Rabu (3/8) pukul 11.00 pagi. Namun, badan tersebut menolak mengakui pembatalan penerbangan dilakukan imbas latihan militer China.
Pihak bandara menyampaikan kebanyakan pembatalan pesawat dilakukan karena pandemi Covid-19.
Sebagaimana diberitakan Taiwan News, sebanyak 26 penerbangan menuju Taiwan dibatalkan pada Kamis (4/8). Beberapa penerbangan tersebut yakni penerbangan EVA Air BR751 dari Shanghai ke Taiwan, penerbangan EVA Air BR27 dari San Francisco ke Taiwan, pun penerbangan China Airlines CI904 dari Hong Kong ke China.
Tak hanya itu, setidaknya 25 pesawat yang berangkat dari Bandara Taoyuan, Taiwan, juga dibatalkan pada Kamis (4/8). Beberapa penerbangan yang dibatalkan yakni penerbangan EVA Air BR178 dari Taiwan ke Osaka, pun penerbangan EVA Air BR395 dari Taiwan ke Kota Ho Chi Minh.
Sementara itu, pada Selasa (2/8) pukul 22.59 waktu setempat, 15 menit setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi tiba di Taiwan, China mengumumkan pengadaan latihan militer.
Media pemerintah China Global Times merilis pengumuman bahwa militer China bakal melangsungkan latihan militer tembakan langsung di enam area sekitar Taiwan mulai Kamis (4/8) sampai Minggu (7/8).
Sebagaimana diberitakan AFP, China telah melepaskan sejumlah proyektil kecil ke wilayah dekat Taiwan pada hari ini.
Kabar ini disampaikan oleh jurnalis AFP yang berada di pulau perbatasan Pingtan. (pwn/bac)
➶ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.