Infografis Ukraina Terima Puluhan Peluncur HIMARS dan MLRS dari Barat [INews] ★
Amerika Serikat (AS) tidak keberatan jika Kiev menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang wilayah-wilayah Ukraina yang memutuskan untuk bergabung dengan Rusia.
Sikap Amerika itu disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Selasa. Menurutnya, Amerika menganggap referedum wilayah-wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia tidak sah.
AS dan sekutunya telah memasok Ukraina dengan berbagai senjata, termasuk artileri tabung dan roket.
Pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Washington, Blinken ditanya apakah AS keberatan jika Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang target di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson—yang baru saja menyelesaikan pemungutan suara untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
"Kami tidak akan pernah mengakui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia," kata Blinken kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (28/9/2022).
“Ukraina memiliki hak mutlak untuk mempertahankan diri di seluruh wilayahnya, termasuk untuk mengambil kembali wilayah yang telah direbut secara ilegal, dengan satu atau lain cara, oleh Rusia. Dan peralatan, senjata yang kami dan banyak negara lain sediakan, telah digunakan dengan sangat efektif untuk melakukan hal itu," paparnya.
Blinken bersikeras bahwa aneksasi atau pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina tersebut tidak akan membuat perbedaan bagi Ukraina atau AS.
"Ukraina akan terus melakukan apa yang perlu mereka lakukan untuk mendapatkan kembali tanah yang telah diambil dari mereka. Kami akan terus mendukung mereka dalam upaya itu," ujar Blinken.
Pada bulan Juni, ketika AS pertama kali mengirim artileri roket jarak jauh HIMARS ke Ukraina, Blinken mengatakan dia telah menerima “jaminan” dari Kiev bahwa senjata itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, dan bahwa dia mempercayai Kiev karena ikatan kepercayaan yang kuat.
Menurut Moskow, pasukan Kiev sejak itu menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menargetkan warga sipil di Donbass, Kherson dan Zaporizhia, yang berada di bawah kendali Rusia.
Ukraina juga mengebom Crimea dan kota-kota perbatasan di wilayah Kursk dan Belgorod di Rusia.
Crimea bergabung dengan Rusia pada Maret 2014, setelah kudeta yang didukung AS di Kiev, sementara Donetsk dan Luhansk mendeklarasikan kemerdekaan.
Blinken menuduh Rusia melakukan “skema jahat” untuk mendeportasi atau “menghilangkan” penduduk lokal Ukraina dan “mengangkut” orang Rusia yang kemudian akan memilih dalam referendum yang dimanipulasi untuk dianeksasi oleh Moskow. (min)
AS Bayar Ukraina Rp 23 Triliun Per Bulan
Infografis, Ukraina Terima Sistem Rudal NASAMS dari Amerika Serikat [sindonews]
Pemerintah Ukraina sedang sangat didukung dengan uang Amerika Serikat (AS). Washington menyumbang USD 1,5 miliar (Rp 23 triliun) per bulan untuk anggaran Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan jumlah tersebut selama wawancara dengan pembawa acara CBS Margaret Brennan untuk program “Face the Nation”, yang ditayangkan pada Minggu (25/9/2022).
“Saat ini Kiev mengalami defisit USD 5 miliar dalam anggaran kami,” ungkap Zelenksy.
“Amerika Serikat memberi kami USD 1,5 miliar setiap bulan untuk mendukung anggaran kami untuk berperang,” ujar dia, seiring perang yang masih berlangsung untuk melawan Rusia.
Zelensky berpendapat mempersenjatai dan membantu Ukraina secara militer adalah "win-win" bagi AS.
Dia berjanji bahwa begitu Rusia dikalahkan, rakyat Ukraina akan kembali ke negara asal mereka dan mulai membayar pajak di sana, meringankan beban para pembayar pajak Amerika.
“Bagi Amerika Serikat, ini akan menjadi penghematan yang signifikan, tetapi bagi kami, ini akan menjadi peluang untuk mengamankan wilayah kami dan membuatnya aman bagi penduduk kami,” papar dia.
Presiden AS Joe Biden telah berjanji membantu Ukraina "selama yang diperlukan" untuk menjamin kekalahan strategis Rusia, yang dia nyatakan sebagai tujuan akhir Washington dalam konflik tersebut.
Banyak orang Amerika tidak sependapat dengan Biden bahwa situasi di Ukraina sangat penting.
Menurut jajak pendapat pemilu konservatif Rasmussen Reports, pemerintah AS gagal membuat daftar sepuluh besar masalah yang menjadi perhatian calon pemilih.
Awal bulan ini, pemerintahan Biden meminta Kongres mengesahkan sekitar USD 12 miliar bantuan tambahan untuk Ukraina, termasuk USD 4,5 miliar untuk mendukung pemerintah Kiev secara finansial setelah September.
Kiev meminta USD 2 miliar di atas itu, untuk membantu Ukraina mengimbangi kenaikan harga energi.
Paket tersebut diharapkan akan disetujui pada Jumat, tetapi beberapa analis politik mempertanyakan apakah arus kas AS ke Ukraina dapat dipertahankan setelah pemilu paruh waktu pada November.
“Amerika tidak mampu memberikan buku cek kosong ke Ukraina ketika kita mengalami inflasi, harga gas, krisis rantai pasokan, semua hal di atas, terjadi di dalam negeri,” ujar seorang anggota parlemen GOP kepada Politico, yang berbicara dengan syarat anonim.
“Itulah yang saya dengar dari pemilih saya,” papar dia.
Outlet itu memperkirakan jika Partai Republik memenangkan DPR, Biden akan menghadapi lebih banyak perlawanan terhadap permintaannya untuk bantuan darurat ke Ukraina.
Rusia Tembak 2 MiG-29 yang Dimodifikasi Bawa Rudal AS
Jet tempur MiG-29MU1 Ukraina dimodifikasi untuk membawa rudal buatan Amerika Serikat. [myukraineis.org]
Jet tempur Rusia menembak jatuh dua pesawat tempur MiG-29 Ukraina yang dimodifikasi untuk menembakkan senjata anti-radar buatan Amerika Serikat (AS).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Minggu (25/9/2022).
Menurut Kemhan Rusia, pesawat yang dicegat di Wilayah Nikolaev, selatan Ukraina, mampu membawa Rudal Anti-Radiasi Berkecepatan Tinggi (HARM) AGM-88 yang digunakan untuk menghancurkan stasiun radar di darat.
Kementerian melaporkan 12 drone Ukraina ditembak jatuh, dan 21 rudal, sebagian besar dari peluncur HIMARS yang dipasok AS, dicegat di udara.
Berita itu muncul saat Wilayah Kherson Ukraina dan sebagian besar wilayah tetangga Zaporozhye, keduanya dikendalikan pasukan Rusia, mengadakan referendum lima hari untuk bergabung dengan Rusia.
Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), yang memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev, juga memberikan suara untuk menjadi bagian dari Rusia.
Tim jurnalis RT diserang di kota Kherson pada Minggu ketika satu rudal Ukraina menghantam hotel tempat mereka menginap.
“Para wartawan tidak terluka, tetapi dua warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk seorang mantan anggota parlemen Ukraina,” ungkap para pejabat lokal. (sya)
Amerika Serikat (AS) tidak keberatan jika Kiev menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menyerang wilayah-wilayah Ukraina yang memutuskan untuk bergabung dengan Rusia.
Sikap Amerika itu disampaikan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Selasa. Menurutnya, Amerika menganggap referedum wilayah-wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia tidak sah.
AS dan sekutunya telah memasok Ukraina dengan berbagai senjata, termasuk artileri tabung dan roket.
Pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Washington, Blinken ditanya apakah AS keberatan jika Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang target di Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson—yang baru saja menyelesaikan pemungutan suara untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
"Kami tidak akan pernah mengakui pencaplokan wilayah Ukraina oleh Rusia," kata Blinken kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (28/9/2022).
“Ukraina memiliki hak mutlak untuk mempertahankan diri di seluruh wilayahnya, termasuk untuk mengambil kembali wilayah yang telah direbut secara ilegal, dengan satu atau lain cara, oleh Rusia. Dan peralatan, senjata yang kami dan banyak negara lain sediakan, telah digunakan dengan sangat efektif untuk melakukan hal itu," paparnya.
Blinken bersikeras bahwa aneksasi atau pencaplokan Rusia atas empat wilayah Ukraina tersebut tidak akan membuat perbedaan bagi Ukraina atau AS.
"Ukraina akan terus melakukan apa yang perlu mereka lakukan untuk mendapatkan kembali tanah yang telah diambil dari mereka. Kami akan terus mendukung mereka dalam upaya itu," ujar Blinken.
Pada bulan Juni, ketika AS pertama kali mengirim artileri roket jarak jauh HIMARS ke Ukraina, Blinken mengatakan dia telah menerima “jaminan” dari Kiev bahwa senjata itu tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, dan bahwa dia mempercayai Kiev karena ikatan kepercayaan yang kuat.
Menurut Moskow, pasukan Kiev sejak itu menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menargetkan warga sipil di Donbass, Kherson dan Zaporizhia, yang berada di bawah kendali Rusia.
Ukraina juga mengebom Crimea dan kota-kota perbatasan di wilayah Kursk dan Belgorod di Rusia.
Crimea bergabung dengan Rusia pada Maret 2014, setelah kudeta yang didukung AS di Kiev, sementara Donetsk dan Luhansk mendeklarasikan kemerdekaan.
Blinken menuduh Rusia melakukan “skema jahat” untuk mendeportasi atau “menghilangkan” penduduk lokal Ukraina dan “mengangkut” orang Rusia yang kemudian akan memilih dalam referendum yang dimanipulasi untuk dianeksasi oleh Moskow. (min)
AS Bayar Ukraina Rp 23 Triliun Per Bulan
Infografis, Ukraina Terima Sistem Rudal NASAMS dari Amerika Serikat [sindonews]
Pemerintah Ukraina sedang sangat didukung dengan uang Amerika Serikat (AS). Washington menyumbang USD 1,5 miliar (Rp 23 triliun) per bulan untuk anggaran Kiev.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan jumlah tersebut selama wawancara dengan pembawa acara CBS Margaret Brennan untuk program “Face the Nation”, yang ditayangkan pada Minggu (25/9/2022).
“Saat ini Kiev mengalami defisit USD 5 miliar dalam anggaran kami,” ungkap Zelenksy.
“Amerika Serikat memberi kami USD 1,5 miliar setiap bulan untuk mendukung anggaran kami untuk berperang,” ujar dia, seiring perang yang masih berlangsung untuk melawan Rusia.
Zelensky berpendapat mempersenjatai dan membantu Ukraina secara militer adalah "win-win" bagi AS.
Dia berjanji bahwa begitu Rusia dikalahkan, rakyat Ukraina akan kembali ke negara asal mereka dan mulai membayar pajak di sana, meringankan beban para pembayar pajak Amerika.
“Bagi Amerika Serikat, ini akan menjadi penghematan yang signifikan, tetapi bagi kami, ini akan menjadi peluang untuk mengamankan wilayah kami dan membuatnya aman bagi penduduk kami,” papar dia.
Presiden AS Joe Biden telah berjanji membantu Ukraina "selama yang diperlukan" untuk menjamin kekalahan strategis Rusia, yang dia nyatakan sebagai tujuan akhir Washington dalam konflik tersebut.
Banyak orang Amerika tidak sependapat dengan Biden bahwa situasi di Ukraina sangat penting.
Menurut jajak pendapat pemilu konservatif Rasmussen Reports, pemerintah AS gagal membuat daftar sepuluh besar masalah yang menjadi perhatian calon pemilih.
Awal bulan ini, pemerintahan Biden meminta Kongres mengesahkan sekitar USD 12 miliar bantuan tambahan untuk Ukraina, termasuk USD 4,5 miliar untuk mendukung pemerintah Kiev secara finansial setelah September.
Kiev meminta USD 2 miliar di atas itu, untuk membantu Ukraina mengimbangi kenaikan harga energi.
Paket tersebut diharapkan akan disetujui pada Jumat, tetapi beberapa analis politik mempertanyakan apakah arus kas AS ke Ukraina dapat dipertahankan setelah pemilu paruh waktu pada November.
“Amerika tidak mampu memberikan buku cek kosong ke Ukraina ketika kita mengalami inflasi, harga gas, krisis rantai pasokan, semua hal di atas, terjadi di dalam negeri,” ujar seorang anggota parlemen GOP kepada Politico, yang berbicara dengan syarat anonim.
“Itulah yang saya dengar dari pemilih saya,” papar dia.
Outlet itu memperkirakan jika Partai Republik memenangkan DPR, Biden akan menghadapi lebih banyak perlawanan terhadap permintaannya untuk bantuan darurat ke Ukraina.
Rusia Tembak 2 MiG-29 yang Dimodifikasi Bawa Rudal AS
Jet tempur MiG-29MU1 Ukraina dimodifikasi untuk membawa rudal buatan Amerika Serikat. [myukraineis.org]
Jet tempur Rusia menembak jatuh dua pesawat tempur MiG-29 Ukraina yang dimodifikasi untuk menembakkan senjata anti-radar buatan Amerika Serikat (AS).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengungkapkan hal itu pada Minggu (25/9/2022).
Menurut Kemhan Rusia, pesawat yang dicegat di Wilayah Nikolaev, selatan Ukraina, mampu membawa Rudal Anti-Radiasi Berkecepatan Tinggi (HARM) AGM-88 yang digunakan untuk menghancurkan stasiun radar di darat.
Kementerian melaporkan 12 drone Ukraina ditembak jatuh, dan 21 rudal, sebagian besar dari peluncur HIMARS yang dipasok AS, dicegat di udara.
Berita itu muncul saat Wilayah Kherson Ukraina dan sebagian besar wilayah tetangga Zaporozhye, keduanya dikendalikan pasukan Rusia, mengadakan referendum lima hari untuk bergabung dengan Rusia.
Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), yang memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta 2014 di Kiev, juga memberikan suara untuk menjadi bagian dari Rusia.
Tim jurnalis RT diserang di kota Kherson pada Minggu ketika satu rudal Ukraina menghantam hotel tempat mereka menginap.
“Para wartawan tidak terluka, tetapi dua warga sipil tewas dalam serangan itu, termasuk seorang mantan anggota parlemen Ukraina,” ungkap para pejabat lokal. (sya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.