⚓ Di Bali Ilustrasi PC 40 TNI AL (TNI AL) ⚓
TNI Angkatan Laut menyiapkan 12 kapal perang (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada November mendatang.
"Sementara ini kita siapkan 12 KRI, nanti kemudian akan kita tunjuk Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat sebagai komando pengendalian operasi (Kodal Ops) dalam rangka pengamanan di lautnya," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono mengutip Antara, Selasa (27/8).
Yudo mengatakan ada kemungkinan kapal perang dari negara asing juga turut dikerahkan untuk mengamankan perairan Bali.
Meski demikian, semuanya harus tunduk pada komando Angkatan Laut Indonesia. Yudo mengatakan itu sudah menjadi kesepakatan internasional.
Negara yang ingin mengamankan kepala negaranya tetap harus mematuhi tuan rumah. Angkatan Laut Indonesia yang nanti akan mengatur sektor patroli.
"Karena ini wilayah teritorial Indonesia, ya tentunya kita yang akan mengendalikan mereka. Di sektor laut ini, kita akan atur di mana posisi kapal perang asing, di mana posisi KRI untuk melaksanakan patroli," kata Yudo.
Pola pengamanan G20 di Bali nanti sejauh ini masih dalam tahap pembahasan TNI AL dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Jenis-jenis kapal perang TNI AL yang dikerahkan pun belum ditentukan. Baru sebatas jumlah. Itu pun masih bisa berubah.
"Dalam rapat itu juga sudah saya laporkan bahwa kita siap nanti dengan unsur-unsur yang digelar, apakah nanti penggerakan unsur dari pangkalan atau menggunakan unsur gelar. Ini masih dalam rapat, dengan anggaran yang ada harus kita proyeksikan berapa KRI yang disiapkan," kata Yudo.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.
KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups).
Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa. (Antara/yoa/bmw)
TNI Angkatan Laut menyiapkan 12 kapal perang (KRI) untuk mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Bali pada November mendatang.
"Sementara ini kita siapkan 12 KRI, nanti kemudian akan kita tunjuk Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat sebagai komando pengendalian operasi (Kodal Ops) dalam rangka pengamanan di lautnya," kata Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono mengutip Antara, Selasa (27/8).
Yudo mengatakan ada kemungkinan kapal perang dari negara asing juga turut dikerahkan untuk mengamankan perairan Bali.
Meski demikian, semuanya harus tunduk pada komando Angkatan Laut Indonesia. Yudo mengatakan itu sudah menjadi kesepakatan internasional.
Negara yang ingin mengamankan kepala negaranya tetap harus mematuhi tuan rumah. Angkatan Laut Indonesia yang nanti akan mengatur sektor patroli.
"Karena ini wilayah teritorial Indonesia, ya tentunya kita yang akan mengendalikan mereka. Di sektor laut ini, kita akan atur di mana posisi kapal perang asing, di mana posisi KRI untuk melaksanakan patroli," kata Yudo.
Pola pengamanan G20 di Bali nanti sejauh ini masih dalam tahap pembahasan TNI AL dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Jenis-jenis kapal perang TNI AL yang dikerahkan pun belum ditentukan. Baru sebatas jumlah. Itu pun masih bisa berubah.
"Dalam rapat itu juga sudah saya laporkan bahwa kita siap nanti dengan unsur-unsur yang digelar, apakah nanti penggerakan unsur dari pangkalan atau menggunakan unsur gelar. Ini masih dalam rapat, dengan anggaran yang ada harus kita proyeksikan berapa KRI yang disiapkan," kata Yudo.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022.
KTT tersebut menjadi puncak dari proses dan usaha intensif seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups).
Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa. (Antara/yoa/bmw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.