[Twitter @MonteroMax] ★
Baterai pertama sistem pertahanan udara Rafael/IAI Spyder untuk Angkatan Udara Filipina (PAF) yang dipasang pada truk Tatra 815 8X8 telah dikirimkan lebih cepat dari jadwal, menurut cuitan Max Montero pada 27 September.
Sebelumnya, PAF pada tanggal 5 Juli 2022, mengumumkan bahwa dua dari tiga sistem rudal pertahanan udara Spyder akan dikirimkan pada kuartal terakhir tahun 2022.
Proyek pengadaan sistem rudal pertahanan udara ini untuk tiga baterai, dimana setiap baterai terdiri dari tiga atau lebih peluncur rudal.
“Pengiriman pertama akan dua baterai”, kata Juru Bicara Angkatan Udara Kolonel Maynard Mariano dalam sebuah pesan ke Kantor Berita Filipina.
Disebutkan, baterai Spyder terakhir akan dikirimkan bersama dengan fasilitas pemeliharaan rudal yang akan dibangun di Filipina, memberikan personel militer kemampuan untuk memelihara sistem senjata.
Sementara untuk Simulator Sistem Pertahanan Udara (SPAD) Spyder pertama telah dikirimkan ke pusat pelatihan 26 April lalu. Fasilitas tersebut terletak di Pangkalan Udara Basa di Floridablanca, Pampanga.
Pusat pelatihan simulator bertujuan untuk mengembangkan tiga kemampuan yang berbeda: deteksi melalui radar, komando, dan kontrol, dan penembakan rudal.
Mengenai Spyder (Surface-to-air Python and Derby) merupakan sistem pertahanan udara bergerak jarak pendek dan menengah yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dengan bantuan dari Israel Aerospace Industries (IAI).
Rafael adalah kontraktor utama, sedangkan IAI sebagai subkontraktor utama untuk program Spyder ini.
Sistem ini mencapai tonggak penting pada tahun 2005, ketika rudal ditembakkan terhadap target uji di Shdema, Israel dan mencetak langsung hits.
Spyder mampu menyerang target seperti pesawat, helikopter, drone, dan amunisi berpemandu presisi yang terbang pada ketinggian rendah hingga menengah.
Peluncur Spyder dirancang untuk menembakkan rudal permukaan ke udara Python-5 dan Derby. Terdiri dari dua varian yakni Spyder-SR (jarak pendek) dan Spyder-MR (jarak menengah).
Spyder-SR menggunakan radar EL/M-2106 ATAR sedangkan Spyder-MR menggunakan radar EL/M-2084 MMR.
Kedua sistem memiliki reaksi cepat dan bisa beroperasi di segala cuaca.
Baterai tipikal terdiri dari unit komando dan kontrol pusat, enam unit penembakan rudal, dan kendaraan pemasok.
Sistem rudal dapat dipasang pada beragam truk sesuai keinginan calon pengguna, seperti di atas truk Tatra Ceko, Mercedes-Benz dan MAN Jerman, Scania Swedia, juga truk Dongfeng asal China. -RBS-
Baterai pertama sistem pertahanan udara Rafael/IAI Spyder untuk Angkatan Udara Filipina (PAF) yang dipasang pada truk Tatra 815 8X8 telah dikirimkan lebih cepat dari jadwal, menurut cuitan Max Montero pada 27 September.
Sebelumnya, PAF pada tanggal 5 Juli 2022, mengumumkan bahwa dua dari tiga sistem rudal pertahanan udara Spyder akan dikirimkan pada kuartal terakhir tahun 2022.
Proyek pengadaan sistem rudal pertahanan udara ini untuk tiga baterai, dimana setiap baterai terdiri dari tiga atau lebih peluncur rudal.
“Pengiriman pertama akan dua baterai”, kata Juru Bicara Angkatan Udara Kolonel Maynard Mariano dalam sebuah pesan ke Kantor Berita Filipina.
Disebutkan, baterai Spyder terakhir akan dikirimkan bersama dengan fasilitas pemeliharaan rudal yang akan dibangun di Filipina, memberikan personel militer kemampuan untuk memelihara sistem senjata.
Sementara untuk Simulator Sistem Pertahanan Udara (SPAD) Spyder pertama telah dikirimkan ke pusat pelatihan 26 April lalu. Fasilitas tersebut terletak di Pangkalan Udara Basa di Floridablanca, Pampanga.
Pusat pelatihan simulator bertujuan untuk mengembangkan tiga kemampuan yang berbeda: deteksi melalui radar, komando, dan kontrol, dan penembakan rudal.
Mengenai Spyder (Surface-to-air Python and Derby) merupakan sistem pertahanan udara bergerak jarak pendek dan menengah yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dengan bantuan dari Israel Aerospace Industries (IAI).
Rafael adalah kontraktor utama, sedangkan IAI sebagai subkontraktor utama untuk program Spyder ini.
Sistem ini mencapai tonggak penting pada tahun 2005, ketika rudal ditembakkan terhadap target uji di Shdema, Israel dan mencetak langsung hits.
Spyder mampu menyerang target seperti pesawat, helikopter, drone, dan amunisi berpemandu presisi yang terbang pada ketinggian rendah hingga menengah.
Peluncur Spyder dirancang untuk menembakkan rudal permukaan ke udara Python-5 dan Derby. Terdiri dari dua varian yakni Spyder-SR (jarak pendek) dan Spyder-MR (jarak menengah).
Spyder-SR menggunakan radar EL/M-2106 ATAR sedangkan Spyder-MR menggunakan radar EL/M-2084 MMR.
Kedua sistem memiliki reaksi cepat dan bisa beroperasi di segala cuaca.
Baterai tipikal terdiri dari unit komando dan kontrol pusat, enam unit penembakan rudal, dan kendaraan pemasok.
Sistem rudal dapat dipasang pada beragam truk sesuai keinginan calon pengguna, seperti di atas truk Tatra Ceko, Mercedes-Benz dan MAN Jerman, Scania Swedia, juga truk Dongfeng asal China. -RBS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.