Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 saat melakukan turning circle test. [PAL Indonesia]
Setelah diluncurkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 15 Agustus 2022 lalu, Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tengah memasuki tahap pengujian kemampuan berlayar di laut. Pengujian ini juga kerap disebut dengan Sea Acceptance Test (SAT), dimana seluruh seluruh peralatan dan sistem utama serta elemen pendukung diuji secara maksimal untuk mengetahui kemampuan utama kapal.
Ditemui dalam sebuah kesempatan, Bapak Iqbal Fikri selaku Chief Operating Officer menyampaikan “Pengadaan Kapal Rumah Sakit ini tentunya sebagai wujud komitmen Pemerintah sekaligus langkah proaktif dalam merespon kondisi geografi Indonesia yang berada dalam ring of fire sehingga potensi-potensi bencana dimungkinkan terjadi ditengah-tengah kita” ujar Bapak Iqbal Fikri.
SAT yang berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak 16 Desember 2022 hingga 19 Desember 2022 tersebut dilaksanakan di perairan Laut Jawa. Sebanyak kurang lebih 490 personel gabungan baik dari Tim PT PAL Indonesia, Satgas DN Yekda Pembangunan Kapal BRS, Biro Klasifikasi (LR), Tim Kelaikan Material dan Pawas Uji Fungsi Mabes TNI AL hingga calon awak kapal turut serta dalam agenda SAT tersebut.
Capaian uji kecepatan Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Rangkaian SAT diawali dengan proses Compass Adjustment, Ship Condition (Water Ballast setting), setting adjustment performa Main Engine dan Propulsion System serta Bow Thruster. Selanjutnya dilaksanakan pengujian kecepatan secara progresif dan Endurance Test serta Bow Thruster Test. Dilanjutkan dengan pengujian kemampuan manouvering kapal seperti Turning Circle test, Z-Manouvering test, Williamson turn test, Reverse test, Stoping test serta Crash Stop Astern test. Adapun Anchoring test dilaksanakan pada lokasi kedalaman air laut +/- 80 meter. Serta Noise & Vibration test dilaksanakan paralel waktu pada saat Endurance test. Pentingnya rangkaian pengujian ini adalah untuk memastikan performance kapal memenuhi spesifikasi sesuai perencanaan desainnya / kontrak.
Meski muncul tantangan-tantangan akibat pandemi Covid-19 COO PAL meyakini bahwasannya “Perencanaan dan ketepatan eksekusi serta mitigasi-mitigasi yang mungkin kita wujudkan terus kita dorong agar adanya percepatan sehingga tidak terlalu berdampak terhadap proses produksi. Sebagai komando utama, mengorkestrasi seluruh tim produksi terus kami lakukan dengan masif dan inklusif mulai dari level manajemen Kepala Divisi, Manager Proyek, para Koordinator hingga pelaksana kegiatan, sehingga target-target bisa tercapai dengan tepat waktu dan tepat mutu. Karena PT PAL sebagai industri perkapalan terbesar di Indonesia harus mampu menjadi pioneer pembangunan Alutsista yang modern dan berteknologi tinggi”.
SAT kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi parameter keberhasilan salah satunya dengan tercapainya maximum speed saat kondisi full load yakni rata-rata sebesar 18,3 knots (gps) melebihi target yang diberikan yakni 18 knots, bahkan sempat tercapai kecepatan 19,7 knots. Hasil optimal yang diperoleh dari berbagai pengujian dalam SAT ini merupakan langkah penting menuju proses penyelesaian dan serah terima kapal rumah sakit, kepada TNI AL. Agenda SAT ditutup dengan pelaksanaan Heli Landing Test (bagian dari Heli Deck Party), yakni pengujian Fasilitas & Peralatan Pendaratan Heli di kapal yang mampu membawa 3 helikopter (2 helikopter di helideck dan 1 helikopter di hangar) dengan kapasitas kekuatan landasan sebesar 11 ton MTOW (maximum take off weight).
Uji landing heli saat kegiatan Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
“Kesungguhan seluruh Insan PAL bersama Pemerintah dan TNI AL dalam pembangunan kapal rumah sakit ini sebagai wujud nyata pemenuhan Alustsista dari dalam negeri. Tidak hanya mampu membangun, akan tetapi PT PAL juga mampu menjadi penyedia layanan MRO terintegrasi sehingga seluruh Alutsista Matra Laut selalu dalam kondisi prima saat akan menjalankan misi dan fungsi operasinya” ujar COO PT PAL Indonesia.
Kemampuan kapal rumah sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga ditunjang dengan fasilitas rumah sakit seperti poliklinik rawat jalan baik poli umum, poli mata, poli gigi, serta poli lainnya. Sekaligus dilengkapi dengan UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, instalasi gas medis dan unit radiologi. Dan yang lebih penting, Kapal rumah sakit ini memiliki fasilitas ruang rawat inap yang mampu berfungsi sebagai ruang isolasi dengan didukung sistem ventilasi terpisah dan pengendali tekanan udara.
Saat ini Indonesia telah memasuki masa recovery pasca pandemi covid-19. Namun hal itu tidak menutup tekad pemerintah dalam menambah fasilitas kesehatan. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, dengan banyaknya potensi kebencanaan diharapkan peran kapal rumah sakit sekelas rumah sakit tipe C ini dapat menjadi kontribusi nyata, khususnya dalam menjalankan operasi kemanusiaan.
Setelah diluncurkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 15 Agustus 2022 lalu, Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tengah memasuki tahap pengujian kemampuan berlayar di laut. Pengujian ini juga kerap disebut dengan Sea Acceptance Test (SAT), dimana seluruh seluruh peralatan dan sistem utama serta elemen pendukung diuji secara maksimal untuk mengetahui kemampuan utama kapal.
Ditemui dalam sebuah kesempatan, Bapak Iqbal Fikri selaku Chief Operating Officer menyampaikan “Pengadaan Kapal Rumah Sakit ini tentunya sebagai wujud komitmen Pemerintah sekaligus langkah proaktif dalam merespon kondisi geografi Indonesia yang berada dalam ring of fire sehingga potensi-potensi bencana dimungkinkan terjadi ditengah-tengah kita” ujar Bapak Iqbal Fikri.
SAT yang berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak 16 Desember 2022 hingga 19 Desember 2022 tersebut dilaksanakan di perairan Laut Jawa. Sebanyak kurang lebih 490 personel gabungan baik dari Tim PT PAL Indonesia, Satgas DN Yekda Pembangunan Kapal BRS, Biro Klasifikasi (LR), Tim Kelaikan Material dan Pawas Uji Fungsi Mabes TNI AL hingga calon awak kapal turut serta dalam agenda SAT tersebut.
Capaian uji kecepatan Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Rangkaian SAT diawali dengan proses Compass Adjustment, Ship Condition (Water Ballast setting), setting adjustment performa Main Engine dan Propulsion System serta Bow Thruster. Selanjutnya dilaksanakan pengujian kecepatan secara progresif dan Endurance Test serta Bow Thruster Test. Dilanjutkan dengan pengujian kemampuan manouvering kapal seperti Turning Circle test, Z-Manouvering test, Williamson turn test, Reverse test, Stoping test serta Crash Stop Astern test. Adapun Anchoring test dilaksanakan pada lokasi kedalaman air laut +/- 80 meter. Serta Noise & Vibration test dilaksanakan paralel waktu pada saat Endurance test. Pentingnya rangkaian pengujian ini adalah untuk memastikan performance kapal memenuhi spesifikasi sesuai perencanaan desainnya / kontrak.
Meski muncul tantangan-tantangan akibat pandemi Covid-19 COO PAL meyakini bahwasannya “Perencanaan dan ketepatan eksekusi serta mitigasi-mitigasi yang mungkin kita wujudkan terus kita dorong agar adanya percepatan sehingga tidak terlalu berdampak terhadap proses produksi. Sebagai komando utama, mengorkestrasi seluruh tim produksi terus kami lakukan dengan masif dan inklusif mulai dari level manajemen Kepala Divisi, Manager Proyek, para Koordinator hingga pelaksana kegiatan, sehingga target-target bisa tercapai dengan tepat waktu dan tepat mutu. Karena PT PAL sebagai industri perkapalan terbesar di Indonesia harus mampu menjadi pioneer pembangunan Alutsista yang modern dan berteknologi tinggi”.
SAT kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah memenuhi parameter keberhasilan salah satunya dengan tercapainya maximum speed saat kondisi full load yakni rata-rata sebesar 18,3 knots (gps) melebihi target yang diberikan yakni 18 knots, bahkan sempat tercapai kecepatan 19,7 knots. Hasil optimal yang diperoleh dari berbagai pengujian dalam SAT ini merupakan langkah penting menuju proses penyelesaian dan serah terima kapal rumah sakit, kepada TNI AL. Agenda SAT ditutup dengan pelaksanaan Heli Landing Test (bagian dari Heli Deck Party), yakni pengujian Fasilitas & Peralatan Pendaratan Heli di kapal yang mampu membawa 3 helikopter (2 helikopter di helideck dan 1 helikopter di hangar) dengan kapasitas kekuatan landasan sebesar 11 ton MTOW (maximum take off weight).
Uji landing heli saat kegiatan Sea Acceptance Test (SAT) Kapal Rumah Sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
“Kesungguhan seluruh Insan PAL bersama Pemerintah dan TNI AL dalam pembangunan kapal rumah sakit ini sebagai wujud nyata pemenuhan Alustsista dari dalam negeri. Tidak hanya mampu membangun, akan tetapi PT PAL juga mampu menjadi penyedia layanan MRO terintegrasi sehingga seluruh Alutsista Matra Laut selalu dalam kondisi prima saat akan menjalankan misi dan fungsi operasinya” ujar COO PT PAL Indonesia.
Kemampuan kapal rumah sakit dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga ditunjang dengan fasilitas rumah sakit seperti poliklinik rawat jalan baik poli umum, poli mata, poli gigi, serta poli lainnya. Sekaligus dilengkapi dengan UGD, ruang operasi, ruang rawat inap, instalasi gas medis dan unit radiologi. Dan yang lebih penting, Kapal rumah sakit ini memiliki fasilitas ruang rawat inap yang mampu berfungsi sebagai ruang isolasi dengan didukung sistem ventilasi terpisah dan pengendali tekanan udara.
Saat ini Indonesia telah memasuki masa recovery pasca pandemi covid-19. Namun hal itu tidak menutup tekad pemerintah dalam menambah fasilitas kesehatan. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan terbesar, dengan banyaknya potensi kebencanaan diharapkan peran kapal rumah sakit sekelas rumah sakit tipe C ini dapat menjadi kontribusi nyata, khususnya dalam menjalankan operasi kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.