☠ Sabotase Industri Pertahanan NegaraIlustrasi penangkapan anggota Mossad (Tashimnews) ☠
Skenario sabotase industri pertahanan Republik Islam Iran oleh Dinas Rahasia Israel, Mossad, akhirnya usai. Badan Intelijen Utama Iran, VAJA, berhasil meringkus jaringan mata-mata yang dipimpin oleh anggota Mossad, Senin 19 Desember 2022.
Adalah Frank Genin, pria berkewarganegaraan Swiss yang diamankan oleh intelijen Iran. Lewat pantauan VIVA Militer dari akun Linkedin pribadinya, Genin menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Finntech & Greentech.
Sementara dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, Genin bertindak sebagai broker data di perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur suku cadang.
Dari situ Genin kemudian menjalin hubungan bisnis dengan industri pertahanan Iran. Genin diketahui mengundang salah satu koleganya ke Malaysia, untuk bertemu dengan Hadrien Lavaux.
Laveaux lah sosok yang diduga agen Mossad. Ia adalah direktur pengelola Triple A, sebuah perusahaan bahan dan suku cadang kedirgantaraan yang berbasis di Singapura.
Posisi Lavaux di perusahaan tersebut diyakini hanya sebagai kamuflase. Sementara, Genin diketahui terdaftar sebagai ketua perusahaan di situs resmi Triple A.
Triple A dilaporkan menjalin hubungan dengan perusahaan Iran yang menjual serat karbon, resin, dan paduan logam lainnya. Kemudian sebagai mitra, Lavaux menghadiri acara di Iran dan di balik kedatangannya ia mencuri data tuntutan industri pertahanan Negeri Mullah.
Di balik pergerakan Laveaux, intelijen Iran diam-diam mengidentifikasi jaringan. mengikuti aktivitasnya dan menggagalkan rencananya. Namun demikian, tak dijelaskan berapa banyak orang yang ditangkap.
Seperti yang diketahui, Teheran dan Yerusalem telah lama saling tuduh melakukan aktivitas mata-mata. Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya.
Israel kerap mengancam akan mengambil tindakan militer, untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Di sisi lain, militer Iran selalu membantah tuduhan Israel dan bersumpah akan membalas dengan keras setiap agresi negara Zionis itu.
Awal Desember 2022, otoritas keamanan Iran menangkap tujuh orang yang dituduh bekerja sebagai agen Mossad. Empat diantaranya dieksekusi mati dengan cara digantung, pada 4 Desember 2022 lalu.
Keempat tersangka adalah Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabad, Milad Ashrafi Atbatan, dan Manouchehr Shahbandi Bojandi.
Skenario sabotase industri pertahanan Republik Islam Iran oleh Dinas Rahasia Israel, Mossad, akhirnya usai. Badan Intelijen Utama Iran, VAJA, berhasil meringkus jaringan mata-mata yang dipimpin oleh anggota Mossad, Senin 19 Desember 2022.
Adalah Frank Genin, pria berkewarganegaraan Swiss yang diamankan oleh intelijen Iran. Lewat pantauan VIVA Militer dari akun Linkedin pribadinya, Genin menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Finntech & Greentech.
Sementara dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, Genin bertindak sebagai broker data di perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur suku cadang.
Dari situ Genin kemudian menjalin hubungan bisnis dengan industri pertahanan Iran. Genin diketahui mengundang salah satu koleganya ke Malaysia, untuk bertemu dengan Hadrien Lavaux.
Laveaux lah sosok yang diduga agen Mossad. Ia adalah direktur pengelola Triple A, sebuah perusahaan bahan dan suku cadang kedirgantaraan yang berbasis di Singapura.
Posisi Lavaux di perusahaan tersebut diyakini hanya sebagai kamuflase. Sementara, Genin diketahui terdaftar sebagai ketua perusahaan di situs resmi Triple A.
Triple A dilaporkan menjalin hubungan dengan perusahaan Iran yang menjual serat karbon, resin, dan paduan logam lainnya. Kemudian sebagai mitra, Lavaux menghadiri acara di Iran dan di balik kedatangannya ia mencuri data tuntutan industri pertahanan Negeri Mullah.
Di balik pergerakan Laveaux, intelijen Iran diam-diam mengidentifikasi jaringan. mengikuti aktivitasnya dan menggagalkan rencananya. Namun demikian, tak dijelaskan berapa banyak orang yang ditangkap.
Seperti yang diketahui, Teheran dan Yerusalem telah lama saling tuduh melakukan aktivitas mata-mata. Israel memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya.
Israel kerap mengancam akan mengambil tindakan militer, untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Di sisi lain, militer Iran selalu membantah tuduhan Israel dan bersumpah akan membalas dengan keras setiap agresi negara Zionis itu.
Awal Desember 2022, otoritas keamanan Iran menangkap tujuh orang yang dituduh bekerja sebagai agen Mossad. Empat diantaranya dieksekusi mati dengan cara digantung, pada 4 Desember 2022 lalu.
Keempat tersangka adalah Hossein Ordoukhanzadeh, Shahin Imani Mahmoudabad, Milad Ashrafi Atbatan, dan Manouchehr Shahbandi Bojandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.