Diduga dari IsraelHizbollah dilaporkan menyerang pos Israel (CNBC) 🛡
Markas pasukan perdamaian PBB yang berada di Libanon wilayah selatan menjadi korban target roket yang diduga dikirim dari wilayah utara Israel.
"Markas kami di Naqoura terhantam sebuah roket dan kami sedang bekerja untuk memverifikasi lebih lanjut dari mana asalnya (roket)," demikian pernyataan resmi UNIFIL seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/10) dini hari WIB.
"Pasukan penjaga perdamaian kami sedang tak berada di sana saat itu. Beruntungnya, tak ada yang terluka," demikian kelanjutan UNIFIL.
Diduga roket-roket itu berasal dari utara Israel, di mana militernya sedang membalas serangan roket yang dilancarkan dari dalam wilayah Libanon selatan.
Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim menyatakan melakukan aksi balasan atas roket-roket yang ditembakkan dari arah Libanon.
Melansir dari siaran langsung CNN, dalam pernyataan yang dirilis Minggu petang waktu setempat, IDF mengatakan roket-roket yang menyasar wilayah utara mereka.
"Berdasarkan laporan, sirene peringatan berbunyi di Israel utara. Sembilan roket ditembakkan dari Libanon ke teritorial Israel," demikian pernyataan IDF.
IDF mengatakan teknologi pertahanan aerial berhasil menghancurkan lima roket. Selain itu, IDF pun melakukan serangan balasan ke arah Libanon.
"IDF saat ini sedang menyerang titik peluncuran [roket ke Israel] di Libanon," tegas IDF.
Sebelumnya, seperti dilansir Reuters, secara terpisah milisi Hizbullah di Libanon juga telah menargetkan barak Israel, Hanita, dengan roket kendali. Hizbullah menyatakan serangan roket kendali itu memakan korban, yang beberapa di antaranya berada di level tinggi.
Sebelumnya, IDF memberikan peringatan kepada kelompok milisi di Libanon, termasuk Hizbullah, agar tak ikut-ikutan dalam perang di Gaza. IDF pun memberikan peringatan kepada para pemimpin kelompok milisi Hizbullah, "Untuk melihat sangat dekat apa yang terjadi kepada Hamas."
Pada Minggu ini, Hizbullah telah mengirimkan roket ke wilayah utara Israel kota Shtula, dan menewaskan seorang warga Israel.
Hizbullah mengklaim serangan yang dilakukan pada minggu ini adalah sebagai balasan atas terbunuhnya jurnalis Reuters saat pasukan Israel memborbardir wilayah Libanon.
Brigade Al Qassam & Hizbullah Tembak Roket ke Israel
Sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, menyatakan telah menembakkan sekitar 20 roket dari wilayah Libanon ke dua pemukiman Israel.
Seperti dilansir Reuters, secara terpisah milisi Hizbullah di Libanon juga telah menargetkan barak Israel, Hanita, dengan roket kendali. Hizbullah menyatakan serangan roket kendali itu memakan korban, yang beberapa di antaranya berada di level tinggi.
Sementara itu militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyatakan melakukan aksi balasan atas roket-roket yang ditembakkan dari arah Libanon.
Melansir dari siaran langsung CNN, dalam pernyataan yang dirilis Minggu petang waktu setempat, IDF mengatakan roket-roket yang menyasar wilayah utara.
"Berdasarkan laporan, sirene peringatan berbunyi di Israel utara. Sembilan roket ditembakkan dari Libanon ke teritorial Israel," demikian pernyataan IDF.
IDF mengatakan teknologi pertahanan aerial berhasil menghancurkan lima roket. Selain itu, IDF pun melakukan serangan balasan ke arah LIbanon.
"IDF saat ini sedang menyerang titik peluncuran [roket ke Israel] di Libanon," tegas IDF.
Sebelumnya, IDF memberikan peringatan kepada kelompok milisi di Libanon, termasuk Hizbullah, agar tak ikut-ikutan dalam perang di Gaza. IDF pun memberikan peringatan kepada para pemimpin kelompok milisi Hizbullah, "Untuk melihat sangat dekat apa yang terjadi kepada Hamas."
Pada Minggu ini, Hizbullah telah mengirimkan roket ke wilayah utara Israel kota Shtula, dan menewaskan seorang warga Israel.
Hizbullah mengklaim serangan yang dilakukan pada minggu ini adalah sebagai balasan atas terbunuhnya jurnalis Reuters saat pasukan Israel memborbardir wilayah Libanon. (kid)
Markas pasukan perdamaian PBB yang berada di Libanon wilayah selatan menjadi korban target roket yang diduga dikirim dari wilayah utara Israel.
"Markas kami di Naqoura terhantam sebuah roket dan kami sedang bekerja untuk memverifikasi lebih lanjut dari mana asalnya (roket)," demikian pernyataan resmi UNIFIL seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/10) dini hari WIB.
"Pasukan penjaga perdamaian kami sedang tak berada di sana saat itu. Beruntungnya, tak ada yang terluka," demikian kelanjutan UNIFIL.
Diduga roket-roket itu berasal dari utara Israel, di mana militernya sedang membalas serangan roket yang dilancarkan dari dalam wilayah Libanon selatan.
Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengklaim menyatakan melakukan aksi balasan atas roket-roket yang ditembakkan dari arah Libanon.
Melansir dari siaran langsung CNN, dalam pernyataan yang dirilis Minggu petang waktu setempat, IDF mengatakan roket-roket yang menyasar wilayah utara mereka.
"Berdasarkan laporan, sirene peringatan berbunyi di Israel utara. Sembilan roket ditembakkan dari Libanon ke teritorial Israel," demikian pernyataan IDF.
IDF mengatakan teknologi pertahanan aerial berhasil menghancurkan lima roket. Selain itu, IDF pun melakukan serangan balasan ke arah Libanon.
"IDF saat ini sedang menyerang titik peluncuran [roket ke Israel] di Libanon," tegas IDF.
Sebelumnya, seperti dilansir Reuters, secara terpisah milisi Hizbullah di Libanon juga telah menargetkan barak Israel, Hanita, dengan roket kendali. Hizbullah menyatakan serangan roket kendali itu memakan korban, yang beberapa di antaranya berada di level tinggi.
Sebelumnya, IDF memberikan peringatan kepada kelompok milisi di Libanon, termasuk Hizbullah, agar tak ikut-ikutan dalam perang di Gaza. IDF pun memberikan peringatan kepada para pemimpin kelompok milisi Hizbullah, "Untuk melihat sangat dekat apa yang terjadi kepada Hamas."
Pada Minggu ini, Hizbullah telah mengirimkan roket ke wilayah utara Israel kota Shtula, dan menewaskan seorang warga Israel.
Hizbullah mengklaim serangan yang dilakukan pada minggu ini adalah sebagai balasan atas terbunuhnya jurnalis Reuters saat pasukan Israel memborbardir wilayah Libanon.
Brigade Al Qassam & Hizbullah Tembak Roket ke Israel
Sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, menyatakan telah menembakkan sekitar 20 roket dari wilayah Libanon ke dua pemukiman Israel.
Seperti dilansir Reuters, secara terpisah milisi Hizbullah di Libanon juga telah menargetkan barak Israel, Hanita, dengan roket kendali. Hizbullah menyatakan serangan roket kendali itu memakan korban, yang beberapa di antaranya berada di level tinggi.
Sementara itu militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyatakan melakukan aksi balasan atas roket-roket yang ditembakkan dari arah Libanon.
Melansir dari siaran langsung CNN, dalam pernyataan yang dirilis Minggu petang waktu setempat, IDF mengatakan roket-roket yang menyasar wilayah utara.
"Berdasarkan laporan, sirene peringatan berbunyi di Israel utara. Sembilan roket ditembakkan dari Libanon ke teritorial Israel," demikian pernyataan IDF.
IDF mengatakan teknologi pertahanan aerial berhasil menghancurkan lima roket. Selain itu, IDF pun melakukan serangan balasan ke arah LIbanon.
"IDF saat ini sedang menyerang titik peluncuran [roket ke Israel] di Libanon," tegas IDF.
Sebelumnya, IDF memberikan peringatan kepada kelompok milisi di Libanon, termasuk Hizbullah, agar tak ikut-ikutan dalam perang di Gaza. IDF pun memberikan peringatan kepada para pemimpin kelompok milisi Hizbullah, "Untuk melihat sangat dekat apa yang terjadi kepada Hamas."
Pada Minggu ini, Hizbullah telah mengirimkan roket ke wilayah utara Israel kota Shtula, dan menewaskan seorang warga Israel.
Hizbullah mengklaim serangan yang dilakukan pada minggu ini adalah sebagai balasan atas terbunuhnya jurnalis Reuters saat pasukan Israel memborbardir wilayah Libanon. (kid)
🛡 CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.