Teknologi Baru Dukung Operasi Strategis
(Puspenerbal) 🚁
Teknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.
Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.
Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.
Menurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.
Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).
Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.
"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.
Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.
Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.
Multicopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.
Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan.
TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
(Puspenerbal) 🚁
Teknologi drone terus menghadirkan inovasi dalam berbagai sektor, termasuk bidang militer. Drone kini tidak hanya digunakan untuk pengawasan dan pengintaian, tetapi juga mendukung misi-misi strategis dengan kemampuan otonom yang semakin canggih.
Salah satu pengembangan terbaru adalah Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, yang diuji coba oleh TNI Angkatan Laut di atas KRI Semarang 594. KRI Semarang 594 menjadi saksi pelaksanaan uji fungsi Multicopter Vertical Take Off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone, Jumat (20/12) lalu.
Kegiatan tersebut melibatkan personel Wing Udara 2 Puspenerbal, Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P, serta ditinjau langsung oleh Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah.
Menurut Danwing Udara 2, agenda yang dimulai dengan embarkasi material dan personel ke KRI Semarang 594, dilanjutkan dengan uji terbang drone untuk menguji kemampuan pengawasan dan pengumpulan data secara efektif.
Dalam uji terbang pertama lanjutnya, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke Ground Control Station (GCS).
Hasil uji fungsi ini tambahnya, menunjukkan keberhasilan dalam menampilkan video penerimaan di GCS dengan tiga layer, yakni video thermal, video wide, dan zoom besar.
"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik, mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20-22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 km secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," ungkapnya.
Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal mengapresiasi hasil uji ini. Teknologi ini membuka peluang baru bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.
Dengan perkembangan ini, kami optimistis dapat menghadapi tantangan operasional di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.
Multicopter VTOL Fixed Wing Drone diharapkan menjadi salah satu aset strategis dalam mendukung berbagai misi TNI AL, termasuk operasi pengawasan maritim dan intelijen di wilayah perairan nasional.
Keberhasilan uji coba ini menunjukkan potensi besar penggunaan teknologi drone di masa depan.
TNI AL optimistis bahwa pengembangan dan integrasi teknologi canggih seperti VTOL Fixed Wing Drone akan terus meningkatkan kemampuan operasional dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan nasional sekaligus menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.