Presiden Joko Widodo akan kunjungi Jepang dan Tiongkok (Foto: AFP)
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi akan mengunjungi Jepang dan Tiongkok pada 22-28 Maret 2015. Pada kunjungan kerja itu, Indonesia akan menandatangani nota kesepahaman dengan kedua negara dari bidang ekonomi hingga bidang pertahanan.
"Tujuan utama meningkatkan kerja sama antar Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok utamanya di bidang ekonomi. Dalam kunjungan di Jepang diharapkan adanya beberapa kesepakatan terkait dengan perdagangan investasi dan kerja sama pertahanan," kata Jubir Kemlu RI Arrmanatha Nasir, di Kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Adapun lanjut Tata, kerja sama pertahanan yang akan ditandatangani meliputi, capacity building serta alutsista. Presiden juga akan menerangkan terkait poros maritim di mana dibuka kesempatan bagi pengusaha Jepang untuk membangun 24 pelabuhan, tol laut, serta infrastuktur.
"Terkait peace keeping operation juga. Karena di Sentul ada peace keeping center, kerja sama mereka," jelas dia.
Dalam kunjungan kerja pada 22-25 Maret 2015 di Tokyo, Jepang itu Presiden Jokowi juga akan bertemu dengan Kaisar Jepang Akihito serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Sementara Menlu juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan rekannya selama kunjungan ini.
Sedangkan terkait pertemuan di Tiongkok, akan dibahas upaya menangani cyber crime, narkoba. Namun dalam pertemuan ini tidak akan membahas permintaan ekstradisi secara khusus.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi akan mengunjungi Jepang dan Tiongkok pada 22-28 Maret 2015. Pada kunjungan kerja itu, Indonesia akan menandatangani nota kesepahaman dengan kedua negara dari bidang ekonomi hingga bidang pertahanan.
"Tujuan utama meningkatkan kerja sama antar Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok utamanya di bidang ekonomi. Dalam kunjungan di Jepang diharapkan adanya beberapa kesepakatan terkait dengan perdagangan investasi dan kerja sama pertahanan," kata Jubir Kemlu RI Arrmanatha Nasir, di Kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Adapun lanjut Tata, kerja sama pertahanan yang akan ditandatangani meliputi, capacity building serta alutsista. Presiden juga akan menerangkan terkait poros maritim di mana dibuka kesempatan bagi pengusaha Jepang untuk membangun 24 pelabuhan, tol laut, serta infrastuktur.
"Terkait peace keeping operation juga. Karena di Sentul ada peace keeping center, kerja sama mereka," jelas dia.
Dalam kunjungan kerja pada 22-25 Maret 2015 di Tokyo, Jepang itu Presiden Jokowi juga akan bertemu dengan Kaisar Jepang Akihito serta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Sementara Menlu juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan rekannya selama kunjungan ini.
Sedangkan terkait pertemuan di Tiongkok, akan dibahas upaya menangani cyber crime, narkoba. Namun dalam pertemuan ini tidak akan membahas permintaan ekstradisi secara khusus.
★ metrotv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.