Pasukan khusus Nigeria berlari melewati pasukan Chad dalam sebuah latihan bersama beberapa waktu lalu.
Ratusan tentara bayaran Afrika Selatan terlihat ikut ambil bagian dalam kampanye militer Nigeria menghadapi Boko Haram. Para tentara bayaran itu mengoperasikan helikopter serbu, kendaraan lapis baja pengangkut personel dan ikut bertempur merebut kota serta pedesaan.
Pemerintah Nigeria memang tidak mengakui keberadaan tentara bayaran itu. Sejumlah pejabat mengatakan, tentara bayaran Afrika Selatan itu berkemah secara terpisah di bandara Maiduguri dan melakukan sebagian besar operasinya di saat malam.
Seorang pejabat Nigeria yang tak mau disebut kan namanya mengatakan peran para tentara bayaran itu sangat penting dalam babak baru ofensif melawan Boko Haram yang telah memberontak selama enam tahun.
"Mereka berperan di darat, saya sudah melihatnya. Peran mereka sangat penting. Mereka berada di garis depan saat pembebasan beberapa kota. Persenjataan mereka juga lebih bagus ketimbang militer. Saya yakin mereka akan membawa perubahan besar," ujar pejabat itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Afrika Selatan tidak memberikan respon terkait kabar ini. Namun, pemeritah Afsel memberikan petunjuk implisit soal keberadaan para tentara bayaran itu.
Kementerian Pertahanan Afsel menyatakan, pemerintah akan menahan para tentara bayaran yang bekerja di luar negeri begitu mereka pulang kembali ke Afrika Selatan.
Perang melawan Boko Haram kini menjadi perang regional setelah Chad, Niger dan Kamerun mengirimkan militernya untuk membantu Nigeria. Satu negara lagi yaitu Benin, telah setuju untuk mengirimkan 8.700 personel militernya.
Negara-negara tetangga Nigeria setuju ikut terlibat dalam perang ini setelah aksi Boko Haram mulai melintasi perbatasan.
Ratusan tentara bayaran Afrika Selatan terlihat ikut ambil bagian dalam kampanye militer Nigeria menghadapi Boko Haram. Para tentara bayaran itu mengoperasikan helikopter serbu, kendaraan lapis baja pengangkut personel dan ikut bertempur merebut kota serta pedesaan.
Pemerintah Nigeria memang tidak mengakui keberadaan tentara bayaran itu. Sejumlah pejabat mengatakan, tentara bayaran Afrika Selatan itu berkemah secara terpisah di bandara Maiduguri dan melakukan sebagian besar operasinya di saat malam.
Seorang pejabat Nigeria yang tak mau disebut kan namanya mengatakan peran para tentara bayaran itu sangat penting dalam babak baru ofensif melawan Boko Haram yang telah memberontak selama enam tahun.
"Mereka berperan di darat, saya sudah melihatnya. Peran mereka sangat penting. Mereka berada di garis depan saat pembebasan beberapa kota. Persenjataan mereka juga lebih bagus ketimbang militer. Saya yakin mereka akan membawa perubahan besar," ujar pejabat itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Afrika Selatan tidak memberikan respon terkait kabar ini. Namun, pemeritah Afsel memberikan petunjuk implisit soal keberadaan para tentara bayaran itu.
Kementerian Pertahanan Afsel menyatakan, pemerintah akan menahan para tentara bayaran yang bekerja di luar negeri begitu mereka pulang kembali ke Afrika Selatan.
Perang melawan Boko Haram kini menjadi perang regional setelah Chad, Niger dan Kamerun mengirimkan militernya untuk membantu Nigeria. Satu negara lagi yaitu Benin, telah setuju untuk mengirimkan 8.700 personel militernya.
Negara-negara tetangga Nigeria setuju ikut terlibat dalam perang ini setelah aksi Boko Haram mulai melintasi perbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.