Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyatakan pihaknya siap melakukan negosiasi dengan pemerintahan tangan besi Suriah itu. [Reuters]★
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai melunak terhadap pemerintah rezim Bashar al-Assad yang menguasai Suriah. Negeri Paman Sam menyatakan siap melakukan negosiasi dengan pemerintahan tangan besi Suriah itu.
Kesiapan AS untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan Assad disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry saat melakukan wawancara dengan media setempat. Kerry menyatakan, AS akan melakukan negosiasi tersebut dengan dasar perjanjian Jenewa.
"Ya, pada akhirnya kita harus melakukan negosiasi dengan mereka. Kami akan selalu siap untuk melakukan negosiasi, tapi harus dalam kontek perjanjian Jenewa I," ucap Kerry, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (16/3/2015).
Dalam perjanjian Jenewa tersebut dibahas mengenai perlakuan kemanusiaan bagi korban perang, seperti perlindungan bagi orang sipil yang berada di dalam dan di sekitar kawasan perang. Suriah selama ini memang kerap disebut kurang melindungi, dan bahkan dituduh sering menargetkan warga sipil dalam setiap serangan yang mereka lakukan.
Pernyataan Kerry ini sendiri mendapatkan protes dari banyak pihak, khususnya dari negara-negara Barat. Dalam pandangan mereka, dengan terus diperintah Assad, Suriah tidak akan pernah lepas dari peperangan dan kesengsaraan, sehingga Assad seharusnya tidak boleh diberikan kesempatan tersebut.Assad Tanggapi Dingin Ajakan Negosiasi AS Presiden Suriah, Bashar al-Assad dirinya tidak butuh omongan, tapi bukti. [al arabiya]★
Presiden Suriah, Bashar al-Assad menanggapi dengan dingin pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, yang menyatakan siap melakukan negosiasi dengan pihaknya. Assad menyatakan, dirinya tidak butuh omongan, tapi bukti.
Assad mengatakan, sampai kini ia belum mempersiapkan apapun untuk melakukan negosiasi lanjutan dengan pemerintah AS. Pemimpin Suriah itu menyebut, dirinya baru akan memutuskan apakah akan melakukan negosiasi atau tidak, jika sudah ada penawaran resmi dari pemerintah AS.
"Kami memang telah mendengar pernyataan tersebut dan kita harus menunggu tindakan nyata mengenai hal ini, baru kita akan memutuskan langkah apa yang akan diambil," ucap Assad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/3/2015).
AS setidaknya sudah dua kali mencoba untuk memimpin upaya internasional untuk menjembatani dialog damai antara pemerintah dan pemeberontak Suriah. Namun, sampai saat ini tidak ada satupun dari kedua negosiasi tersebut yang membuahkan hasil.
Keputusan AS ini sendiri mendapat kecaman dari negara-negara Barat, seperti Inggri dan Prancis. Dalam pandangan mereka, Assad seharusnya dilengserkan karena dinilai sebagai biang kehancurkan di Suriah, dan bukan diajak bernegosiasi.(esn)
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai melunak terhadap pemerintah rezim Bashar al-Assad yang menguasai Suriah. Negeri Paman Sam menyatakan siap melakukan negosiasi dengan pemerintahan tangan besi Suriah itu.
Kesiapan AS untuk melakukan negosiasi dengan pemerintahan Assad disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, John Kerry saat melakukan wawancara dengan media setempat. Kerry menyatakan, AS akan melakukan negosiasi tersebut dengan dasar perjanjian Jenewa.
"Ya, pada akhirnya kita harus melakukan negosiasi dengan mereka. Kami akan selalu siap untuk melakukan negosiasi, tapi harus dalam kontek perjanjian Jenewa I," ucap Kerry, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (16/3/2015).
Dalam perjanjian Jenewa tersebut dibahas mengenai perlakuan kemanusiaan bagi korban perang, seperti perlindungan bagi orang sipil yang berada di dalam dan di sekitar kawasan perang. Suriah selama ini memang kerap disebut kurang melindungi, dan bahkan dituduh sering menargetkan warga sipil dalam setiap serangan yang mereka lakukan.
Pernyataan Kerry ini sendiri mendapatkan protes dari banyak pihak, khususnya dari negara-negara Barat. Dalam pandangan mereka, dengan terus diperintah Assad, Suriah tidak akan pernah lepas dari peperangan dan kesengsaraan, sehingga Assad seharusnya tidak boleh diberikan kesempatan tersebut.Assad Tanggapi Dingin Ajakan Negosiasi AS Presiden Suriah, Bashar al-Assad dirinya tidak butuh omongan, tapi bukti. [al arabiya]★
Presiden Suriah, Bashar al-Assad menanggapi dengan dingin pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, yang menyatakan siap melakukan negosiasi dengan pihaknya. Assad menyatakan, dirinya tidak butuh omongan, tapi bukti.
Assad mengatakan, sampai kini ia belum mempersiapkan apapun untuk melakukan negosiasi lanjutan dengan pemerintah AS. Pemimpin Suriah itu menyebut, dirinya baru akan memutuskan apakah akan melakukan negosiasi atau tidak, jika sudah ada penawaran resmi dari pemerintah AS.
"Kami memang telah mendengar pernyataan tersebut dan kita harus menunggu tindakan nyata mengenai hal ini, baru kita akan memutuskan langkah apa yang akan diambil," ucap Assad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/3/2015).
AS setidaknya sudah dua kali mencoba untuk memimpin upaya internasional untuk menjembatani dialog damai antara pemerintah dan pemeberontak Suriah. Namun, sampai saat ini tidak ada satupun dari kedua negosiasi tersebut yang membuahkan hasil.
Keputusan AS ini sendiri mendapat kecaman dari negara-negara Barat, seperti Inggri dan Prancis. Dalam pandangan mereka, Assad seharusnya dilengserkan karena dinilai sebagai biang kehancurkan di Suriah, dan bukan diajak bernegosiasi.(esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.