Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu hadir di Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA). Ia tampak antusias melihat berbagai alutsista canggih yang dipamerkan.
Ryamizard hadir di event LIMA ke-13 yang diselenggarakan di Mahsuri International Exhibition Center (MIEC), Langkawi, Malaysia, Rabu (18/3/2015) pukul 10.20 waktu setempat. Ia memakai kemeja lengan panjang warna silver dipadu celana panjang hitam.
Ryamizard terlihat asyik melihat-lihat alutsista yang dipamerkan di berbagai booth seperti pesawat tempur, senjata berat, radar, dan lain-lain. Sesekali ia tampak berbincang dengan para pemilik booth.
Beberapa booth yang dikunjungi Ryamizard adalah Rosoboroneexport (Rusia), booth industri pertahanan dirgantara Malaysia, booth perusahaan pertahanan dan keamanan asal Swedia Saab, dan lain-lain.
Ryamizard disambut hangat di booth Saab. Ia berada sekitar 5 menit di situ melihat-lihat dan mendengarkan pemaparan tentang berbagai produk pertahanan dan keamanan canggih yang ditawarkan Saab. Ryamizard juga diketahui hadir di booth Saab di acara Indo Defence 2014 lalu di Indonesia.
Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tertarik dengan pesawat tempur canggih Gripen produksi Saab. Pesawat tersebut diproyeksikan untuk menggantikan posisi pesawat F-5E/F Tiger yang memasuki masa pensiun.
Di booth Saab, Ryamizard juga antusias melihat model kapal cepat rudal trimaran buatan PT. Lundin yang diproduksi di Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu bekerjasama dengan Saab dalam hal teknologinya.(bar/vid)
Tak Tertarik Alutsista Tempur, Menhan Pilih Kemanusiaan daripada Perang
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku tak tertarik meningkatkan alutsista Indonesia, khususnya untuk perang. Dirinya lebih tertarik membeli peralatan SAR untuk bencana alam.
"Saya lebih condong (beli) untuk kemanusiaan. Nggak ada lagi bunuh-bunuhan kita ini ya. Kemanusiaan," kata Ryamizard saat diwawancarai wartawan di acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA), Malaysia, Rabu (18/3/2015).
"Pesawat terbang, helikopter untuk ngangkut (saat) bencana alam, itu yang paling penting. Perang sama siapa kita? Nggak ada perang lagi," sambung Ryamizard menegaskan seraya tertawa.
Ryamizard mengaku datang ke event LIMA ke-13 untuk melihat-lihat berbagai alutsista modern yang dipamerkan di sana. Ia mengunjungi beberapa booth, seperti booth Rosoboroneexport (Rusia), booth industri pertahanan dirgantara Malaysia, booth perusahaan pertahanan dan keamanan asal Swedia, Saab, dan lain-lain.
"Mana yang bagus dilihat, yang bagus dan bisa transfer teknologi," imbuh Ryamizard.
Disinggung terkait ketertarikan TNI membeli pesawat tempur Gripen besutan Saab, Ryamizard mengaku tidak tahu menahu. Gripen sendiri334 diketahui merupakan salah satu pesawat tempur yang dilirik TNI untuk menggantikan pesawat F-5E/F Tiger yang memasuki masa pensiun.
"Ah, saya nggak tahu (ketertarikan TNI membeli Gripen). Tertarik sih semua tertarik. Lihat Sukhoi tertarik, semua tertarik. Kita cari yang bagus, yang pas untuk kita," ucap Ryamizard.(bar/vid)
Ryamizard hadir di event LIMA ke-13 yang diselenggarakan di Mahsuri International Exhibition Center (MIEC), Langkawi, Malaysia, Rabu (18/3/2015) pukul 10.20 waktu setempat. Ia memakai kemeja lengan panjang warna silver dipadu celana panjang hitam.
Ryamizard terlihat asyik melihat-lihat alutsista yang dipamerkan di berbagai booth seperti pesawat tempur, senjata berat, radar, dan lain-lain. Sesekali ia tampak berbincang dengan para pemilik booth.
Beberapa booth yang dikunjungi Ryamizard adalah Rosoboroneexport (Rusia), booth industri pertahanan dirgantara Malaysia, booth perusahaan pertahanan dan keamanan asal Swedia Saab, dan lain-lain.
Ryamizard disambut hangat di booth Saab. Ia berada sekitar 5 menit di situ melihat-lihat dan mendengarkan pemaparan tentang berbagai produk pertahanan dan keamanan canggih yang ditawarkan Saab. Ryamizard juga diketahui hadir di booth Saab di acara Indo Defence 2014 lalu di Indonesia.
Seperti diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tertarik dengan pesawat tempur canggih Gripen produksi Saab. Pesawat tersebut diproyeksikan untuk menggantikan posisi pesawat F-5E/F Tiger yang memasuki masa pensiun.
Di booth Saab, Ryamizard juga antusias melihat model kapal cepat rudal trimaran buatan PT. Lundin yang diproduksi di Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu bekerjasama dengan Saab dalam hal teknologinya.(bar/vid)
Tak Tertarik Alutsista Tempur, Menhan Pilih Kemanusiaan daripada Perang
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku tak tertarik meningkatkan alutsista Indonesia, khususnya untuk perang. Dirinya lebih tertarik membeli peralatan SAR untuk bencana alam.
"Saya lebih condong (beli) untuk kemanusiaan. Nggak ada lagi bunuh-bunuhan kita ini ya. Kemanusiaan," kata Ryamizard saat diwawancarai wartawan di acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA), Malaysia, Rabu (18/3/2015).
"Pesawat terbang, helikopter untuk ngangkut (saat) bencana alam, itu yang paling penting. Perang sama siapa kita? Nggak ada perang lagi," sambung Ryamizard menegaskan seraya tertawa.
Ryamizard mengaku datang ke event LIMA ke-13 untuk melihat-lihat berbagai alutsista modern yang dipamerkan di sana. Ia mengunjungi beberapa booth, seperti booth Rosoboroneexport (Rusia), booth industri pertahanan dirgantara Malaysia, booth perusahaan pertahanan dan keamanan asal Swedia, Saab, dan lain-lain.
"Mana yang bagus dilihat, yang bagus dan bisa transfer teknologi," imbuh Ryamizard.
Disinggung terkait ketertarikan TNI membeli pesawat tempur Gripen besutan Saab, Ryamizard mengaku tidak tahu menahu. Gripen sendiri334 diketahui merupakan salah satu pesawat tempur yang dilirik TNI untuk menggantikan pesawat F-5E/F Tiger yang memasuki masa pensiun.
"Ah, saya nggak tahu (ketertarikan TNI membeli Gripen). Tertarik sih semua tertarik. Lihat Sukhoi tertarik, semua tertarik. Kita cari yang bagus, yang pas untuk kita," ucap Ryamizard.(bar/vid)
♔ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.