Angkatan Udara India selalu menjadi elemen kunci dalam menjaga keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut. Dan pada tahun 2015 terlepas dari penundaan yang lama sejumlah pengadaan pesawat IAF tetap menjadi kekuatan yang dipertimbangkan.
Dan berikut kondisi dan rencana India membangun kekuatan udara mereka.Upgrade Jet Tempur
Mirage 2000-5 Mk2 dan Mig-29UPG diharapkan tetap dalam pelayanan hingga 2035. Sementara Jaguar nantinya akan diganti setelah pesawat generasi kelima yang dibangun dengan Rusia akan masuk ke layanan.
Seiring dengan itu, 40 dari seluruh jet tempur Sukhoi-30MKI juga akan diintegerasikan dengan radar AESA dan rudal BrahMos serta Nirbhay yang merupakan rudal jelajah berkemampuan nuklir. Proses integrasi diharapkan akan diuji pada akhir 2015. Sementara proses untuk mengintegrasikan 39 Sukhoi-30MKI yang lain dengan Brahmos / Nirbhay akan dilakukan dalam 3-5 tahun berikutnya.
Rencana yang belum dikonfirmasi menyebutkan upgrade armada Sukhoi-30MKI dengan radar AESA dan avionik baru akan dilakukan pada akhir 2018, IAF akan memiliki armada penuh Sukhoi-30 MKI sebanyak 272 dan 40 yang dilengkapi dengan rudal Brahmos / Nirbhay hingga pada tahun 2020. Hal ini akan memberikan kemampuan pada Flanker India untuk memperluas jangkauan 290-1000 Km dengan kemampuan serangan nuklir.Pengadaan Jet Tempur
Selain itu India juga dalam jalur pengadaan LCA Tejas. Tejas MK1 sekarang dalam produksi menunggu di izin operasional awal atau FOC yang diharapkan pada awal tahun 2016. Diperkirakan IAF akan mengambil sekitar 18 pesawat pada tahun 2018 atau satu skuadron. Dikabarkan IAF akan membeli total 40 LCA MK1 awalnya untuk mengisi kekosongan yang disebabkan oleh pensiunnya Mig-21 dan Mig-27. Angkatan udara juga tertarik untuk mengakuisisi total 83 LCA Tejas Mk2. Dalam jangka panjang ini baru rencana mereka akan memiliki total 294 LCA Tejas (MK1 + MK2) yang didistribusikan di 14 skuadron dengan 21 jet per skuadron.Pengadaan Pesawat Transportasi/Kargo
UAC Rusia dan HAL India juga telah bersama-sama mulai bekerja pada pengembangan pesawat transportasi militer Il-214. Kesepakatan akhir tampaknya telah ditandatangani pada bulan Februari tahun 2015. Penerbangan pertama diperkirakan akan berlangsung pada tahun 2017 diikuti oleh induksi pada akhir 2018. IAF telah memesan sekitar 100 pesawat ini.Pengadaan Helikopter
Pada bulan Agustus 2015, Reliance Industries dari India dalam usaha patungan dengan mitra Rusia juga akan memberikan 200 Ka-226A Light Utility Helicopter (LUH). Kementerian Pertahanan juga menyelesaikan kesepakatan untuk 65 HAL LCH untuk IAF. LCH telah melalui pengujian yang ketat dan disebut berhasil.Pesawat Generasi Kelima
Sedangkan untuk pesawat genasi kelima atau yang dikenal dengan Fifth Generation Fighter Aircraft / Perspective Multi-role Fighter (FGFA/PMF), meskipun mengalami sejumlah masalah tetapi Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar menyebut telah ada kemajuan. Pada bulan Maret 2015, telah disepakati berbagai hal antara India dan Rusia salah satunya untuk berbagi tingkat kerja 50:50% untuk mengurangi waktu pengiriman FGFA / PMF dari 92 bulan menjadi 36. Menurut perjanjian yang baru ditandatangani, HAL akan menerima 3 prototipe PAK-FA antara tahun 2015 dan 2017 untuk diuji. Produksi HAL diharapkan mulai dari 2018. Berapa jumlah pesawat yang akan dibeli masih belum pasti tetapi dalam pernyataan terakhir, Departemen Pertahanan India menyebut telah mengevaluasi menjadi sekitar 145 FGFA untuk IAF.
Sesungguhnya jika semua berjalan dengan lancar maka Angkatan Udara India akan berada dalam posisi yang sangat kuat dalam waktu dekat. Kekuatan penuh akan dicapai pada 2025 ketika FGFA dan AMCA masuk lini produksi. Masalahnya India seperti mendapat kutukan dalam pengadaan senjata yang selalu mengalami keterlambatan dan pengunduran. [defensenews.in]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.