Bertemu Menhan KorselMenteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu melaksanakan kunjungan kerja ke Korea Selatan (Korsel) tanggal 31 Juli sampai dengan 3 Agustus 2017 dalam rangka menghadiri Acara Ship Naming dan Upacara Peresmian Kapal Selam KRI Nagapasa-403.
Sehari sebelum menghadiri acara tersebut, Menhan RI berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Korsel Song Young-moo, Selasa (1/8) di kantor Kementerian Pertahanan Korsel, Seoul.
Dalam pertemuan Menhan RI dan Menhan Korsel tersebut, dibicarakan berbagai upaya untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral kedua negara khususnya kerja sama di bidang pertahanan. Beberapa hal diantaranya terkait kerja sama di bidang industri pertahanan khususnya dalam pembangunan kapal selam.
Menhan RI menyampaikan harapannya agar kerjasama Indonesia dan Korsel di bidang pertahanan yang sudah terjalin cukup lama perlu dipelihara dan terus ditingkatkan. Selain kerja sama pembangunan kapal selam, masih banyak potensi kerja sama yang harus dilakukan oleh kedua negara.
“Mudah-mudahan kerja sama kedua negara dalam pembangunan kapal selam ini berjalan dengan baik. Kedepan kedua negara juga ingin membuat pesawat tempur, yang saat ini dalam proses dan diharapkan berjalan lancar. Inilah kepercayaan Indonesia kepada Korea Selatan”, ungkapnya.
Diungkapkannya, kerja sama kapal selam ini sangat penting sekali bagi Indonesia, karena bukan hanya membeli kapal selam, tapi di kemudian hari Indonesia juga diharapkan akan mampu membuat kapal selam sendiri.
Untuk perkembangan-perkembangan seterusnya, Indonesia akan memerlukan banyak kapal selam dengan kemajuan yang sedemikian rupa. “Kedepan Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kapal selam sendiri. Karena Indonesia adalah negara kepulauan yang perlu banyak dijaga oleh kapal-kapal selam”, tambahnya.
Menanggapi Menhan RI, Menhan Korsel menyampaikan bahwa Korsel siap mendukung keinginan Indonesia untuk membuat dan membangun kapal selam sendiri, khususnya melalui dukungan kerja sama transfer teknologi dengan kemampuan teknologi yang dimiliki Korsel.
Menurutnya, Indonesia secara geopolitik berkedudukan sangat startegis, oleh sebab itu diharapkan dengan penambahan kapal selam dari Korsel akan menambah posisi tawar Indonesia di kawasan. “Dengan dukungan kapal selam tersebut, akan menambah kemampuan dan potensi Indonesia di kawasan”, ungkap Menhan Korsel.
Disamping dukungan transfer teknologi, Korsel melalui Angkatan Laut Korsel juga siap memberikan dukungan sepenuhnya untuk meningkatan kemampuan personil TNI AL dalam hal operasional kapal selam. “Angkatan Laut Korea akan siap mendukung untuk melatih dan meningkatkan kemampuan TNI AL untuk mengoperasikan kapal selam tersebut. Dalam hal ini kami ingin mentransfer teknologi dan pengalaman untuk melatih personel Indonesia agar memiliki kemampuan yang sama”, jelasnya.
Sementara itu terkait dengan kunjungan ini, bahwa kunjungan Menhan RI ke Korsel kali ini adalah dalam rangka meresmikan Kapal Selam KRI Nagapasa-403 yang merupakan kapal selam diesel elektrik type 209/1400 kelas Chang Bogo pesanan pertama Indonesia kepada Korsel. Ship Naming dan Upacara Peresmian Kapal Selam KRI Nagapasa-403 dilaksanakan di Galangan Kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korsel, Rabu (2/8).
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia memesan tiga unit kapal selam ke Korsel dengan kesepakatan kerja sama transfer teknologi. Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME, sedangkan kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerjasama dengan DSME Korsel.
Turut mendampingi Menhan RI dalam kunjungan ini antara lain Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Abdul Muis, Dirjen Pothan Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Leonardi dan Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Didi Dipo Issasongko.
Sehari sebelum menghadiri acara tersebut, Menhan RI berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Korsel Song Young-moo, Selasa (1/8) di kantor Kementerian Pertahanan Korsel, Seoul.
Dalam pertemuan Menhan RI dan Menhan Korsel tersebut, dibicarakan berbagai upaya untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral kedua negara khususnya kerja sama di bidang pertahanan. Beberapa hal diantaranya terkait kerja sama di bidang industri pertahanan khususnya dalam pembangunan kapal selam.
Menhan RI menyampaikan harapannya agar kerjasama Indonesia dan Korsel di bidang pertahanan yang sudah terjalin cukup lama perlu dipelihara dan terus ditingkatkan. Selain kerja sama pembangunan kapal selam, masih banyak potensi kerja sama yang harus dilakukan oleh kedua negara.
“Mudah-mudahan kerja sama kedua negara dalam pembangunan kapal selam ini berjalan dengan baik. Kedepan kedua negara juga ingin membuat pesawat tempur, yang saat ini dalam proses dan diharapkan berjalan lancar. Inilah kepercayaan Indonesia kepada Korea Selatan”, ungkapnya.
Diungkapkannya, kerja sama kapal selam ini sangat penting sekali bagi Indonesia, karena bukan hanya membeli kapal selam, tapi di kemudian hari Indonesia juga diharapkan akan mampu membuat kapal selam sendiri.
Untuk perkembangan-perkembangan seterusnya, Indonesia akan memerlukan banyak kapal selam dengan kemajuan yang sedemikian rupa. “Kedepan Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kapal selam sendiri. Karena Indonesia adalah negara kepulauan yang perlu banyak dijaga oleh kapal-kapal selam”, tambahnya.
Menanggapi Menhan RI, Menhan Korsel menyampaikan bahwa Korsel siap mendukung keinginan Indonesia untuk membuat dan membangun kapal selam sendiri, khususnya melalui dukungan kerja sama transfer teknologi dengan kemampuan teknologi yang dimiliki Korsel.
Menurutnya, Indonesia secara geopolitik berkedudukan sangat startegis, oleh sebab itu diharapkan dengan penambahan kapal selam dari Korsel akan menambah posisi tawar Indonesia di kawasan. “Dengan dukungan kapal selam tersebut, akan menambah kemampuan dan potensi Indonesia di kawasan”, ungkap Menhan Korsel.
Disamping dukungan transfer teknologi, Korsel melalui Angkatan Laut Korsel juga siap memberikan dukungan sepenuhnya untuk meningkatan kemampuan personil TNI AL dalam hal operasional kapal selam. “Angkatan Laut Korea akan siap mendukung untuk melatih dan meningkatkan kemampuan TNI AL untuk mengoperasikan kapal selam tersebut. Dalam hal ini kami ingin mentransfer teknologi dan pengalaman untuk melatih personel Indonesia agar memiliki kemampuan yang sama”, jelasnya.
Sementara itu terkait dengan kunjungan ini, bahwa kunjungan Menhan RI ke Korsel kali ini adalah dalam rangka meresmikan Kapal Selam KRI Nagapasa-403 yang merupakan kapal selam diesel elektrik type 209/1400 kelas Chang Bogo pesanan pertama Indonesia kepada Korsel. Ship Naming dan Upacara Peresmian Kapal Selam KRI Nagapasa-403 dilaksanakan di Galangan Kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korsel, Rabu (2/8).
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia memesan tiga unit kapal selam ke Korsel dengan kesepakatan kerja sama transfer teknologi. Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME, sedangkan kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerjasama dengan DSME Korsel.
Turut mendampingi Menhan RI dalam kunjungan ini antara lain Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Abdul Muis, Dirjen Pothan Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan, Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Leonardi dan Kapusada Baranahan Kemhan Marsma TNI Didi Dipo Issasongko.
♞ Kemhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.