Jupiter Aerobatic Team TNI AU [Antara] ●
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berencana membentuk satu skadron khusus Jupiter Aerobatic Team (JAT). Tim ini nantinya fokus mengembangkan kemampuanya di bidang Aerobatic.
"Ke depan saya akan memisah antara JAT dengan tugas-tugas instruktur. Jadi akan dibuat flight tersendiri. Mereka akan kita bina, lebih fokus lagi mengembangkan kemampuan di bidang aerobatic," ujarnya saat pemberian pin kualifikasi dan piagam penghargaan kepada penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Yuyu menjelaskan, selama ini para penerbang JAT yang berasal dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto merupakan instruktur penerbang. Selain mengajar siswa sekolah penerbang, mereka juga berlatih sebagai penerbang JAT.
"Jadi mereka cukup berat tugasnya dengan dua kegiatan tersebut. Konsep saya ke depan JAT ini akan tetap saya pertahankan karena sudah membawa nama baik AU dan bangsa Indonesia di event-event internasional," katanya.
Dengan adanya pemisahan ini, sambung Yuyu, mereka tidak dibebani lagi dengan tugas mengajar di sekolah penerbang maupun sekolah instruktur penerbang. Dengan demikian, mantan Wakasau ini menegaskan, mereka akan lebih fokus mengembangkan kemampuannya.
"Tentunya keselamatan terbang dan kerja akan lebih terjamin. Harapan saya ke depan, ini (JAT) berkembang dan bisa tampil di forum-forum internasional yang lebih besar lagi," kata Yuyu.
Meski demikian, mantan Pangkohanudnas ini mengaku, masih mengkaji kemungkinan untuk tampil di forum-forum internasional seperti di negara-negara Eropa, Australia dan sebagainya. "Untuk yang lebih jauh, karena pesawat kita propeler masih kita pikirkan ya. Tapi untuk yang ASEAN Insya Allah akan kita hadiri. Seperti di Singapura dan Malaysia akan kita hadiri. Untuk di Australia, karena jauh kita perlu effort sangat besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, terkait dengan pemisahan dan pembentukan skadron khusus Jupiter Aerobatic Team, banyak hal-hal yang harus dikaji dari berbagai aspek, Termasuk kesiapan pesawat, para awak penerbang dan sebagainya.
"Saya belum dapat data-datanya terkait kebijakan beliau yang baru disampaikan dan rencananya akan di dalami oleh tim nantinya dalam sebuah kelompok kerja yang ditunjuk oleh KSAU," ucapnya.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berencana membentuk satu skadron khusus Jupiter Aerobatic Team (JAT). Tim ini nantinya fokus mengembangkan kemampuanya di bidang Aerobatic.
"Ke depan saya akan memisah antara JAT dengan tugas-tugas instruktur. Jadi akan dibuat flight tersendiri. Mereka akan kita bina, lebih fokus lagi mengembangkan kemampuan di bidang aerobatic," ujarnya saat pemberian pin kualifikasi dan piagam penghargaan kepada penerbang Jupiter Aerobatic Team (JAT) di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin.
Yuyu menjelaskan, selama ini para penerbang JAT yang berasal dari Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto merupakan instruktur penerbang. Selain mengajar siswa sekolah penerbang, mereka juga berlatih sebagai penerbang JAT.
"Jadi mereka cukup berat tugasnya dengan dua kegiatan tersebut. Konsep saya ke depan JAT ini akan tetap saya pertahankan karena sudah membawa nama baik AU dan bangsa Indonesia di event-event internasional," katanya.
Dengan adanya pemisahan ini, sambung Yuyu, mereka tidak dibebani lagi dengan tugas mengajar di sekolah penerbang maupun sekolah instruktur penerbang. Dengan demikian, mantan Wakasau ini menegaskan, mereka akan lebih fokus mengembangkan kemampuannya.
"Tentunya keselamatan terbang dan kerja akan lebih terjamin. Harapan saya ke depan, ini (JAT) berkembang dan bisa tampil di forum-forum internasional yang lebih besar lagi," kata Yuyu.
Meski demikian, mantan Pangkohanudnas ini mengaku, masih mengkaji kemungkinan untuk tampil di forum-forum internasional seperti di negara-negara Eropa, Australia dan sebagainya. "Untuk yang lebih jauh, karena pesawat kita propeler masih kita pikirkan ya. Tapi untuk yang ASEAN Insya Allah akan kita hadiri. Seperti di Singapura dan Malaysia akan kita hadiri. Untuk di Australia, karena jauh kita perlu effort sangat besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya mengatakan, terkait dengan pemisahan dan pembentukan skadron khusus Jupiter Aerobatic Team, banyak hal-hal yang harus dikaji dari berbagai aspek, Termasuk kesiapan pesawat, para awak penerbang dan sebagainya.
"Saya belum dapat data-datanya terkait kebijakan beliau yang baru disampaikan dan rencananya akan di dalami oleh tim nantinya dalam sebuah kelompok kerja yang ditunjuk oleh KSAU," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.