Polisi dan 2 Wartawan Terluka Polri sudah mengidentifikasi empat dari lima pelaku penyerangan Mapolda Riau. Para terduga teroris ini merupakan anggota NII yang berbaiat ke ISIS. (ANTARA FOTO/Retmon) ★
Serangan kelompok terduga teroris terjadi di Mapolda Riau. Tiga penyerang menggunakan kendaraan minibus Toyota Avanza sengaja menabrak anggota Provost Polda Riau, dan turut melukai dua wartawan yang hendak meliput jumpa pers.
Dilansir Antara, Rabu (16/5), kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Kapolda Riau Irjen Pol Nandang hendak menyampaikan jumpa pers pengungkapan kasus narkoba.
Tiba-tiba sebuah mobil Avanza warna putih menerobos masuk melalui gerbang sebelah utara. Seorang anggota Provost Polda Riau terkapar, dan dua wartawan yang akan meliput pers rilis juga terluka pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya akibat ditabrak mobil itu.
Kabarnya seorang wartawan menjadi korban adalah jurnalis stasiun televisi tvOne, dan satu kameramen stasiun tv lainnya. Setelah menabrak pagar pintu masuk Mapolda Riau, dua orang yang mengendarai mobil keluar.
Mereka lantas menghunuskan senjata tajam, dan berusaha menyerang polisi sedang berjaga di pos pemeriksaan. Namun, keduanya ditembak dan tewas di tempat.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi terkait kejadian itu. Namun, saat ini situasi di Mapolda Riau sedang mencekam.
Dalam insiden itu sempat terdengar satu kali ledakan keras dari dalam Gedung Mapolda Riau. Beberapa kali juga terdengar suara letusan senjata api dari dalam gedung Mapolda Riau.
Hingga berita ini diturunkan, dua ambulan keluar masuk dari gedung Mapolda Riau.
Satu Polisi Tewas
Mapolda Riau hari ini dikejutkan dengan serangan diduga dilakukan oleh kelompok teror. Menurut penjelasan Kapolda Riau Irjen Nandang, satu anggota polisi yang ditabrak menggunakan mobil oleh empat pelaku meninggal.
"Korban dari kami ada dua. Satu luka-luka, satu meninggal dunia," kata Nandang saat diwawancara CNN Indonesia TV, Rabu (16/5).
Menurut Nandang, polisi berhasil melumpuhkan empat terduga teroris yang menyerang. Dia mengatakan, tiga orang yang turun dari mobil lantas menghunuskan senjata tajam dan hendak menyerang polisi, tetapi berhasil dilumpuhkan.
Sedangkan, lanjut Nandang, satu orang terduga teroris yang berada di dalam mobil juga dilumpuhkan karena mengenakan rompi diduga berisi bom. Identitas mereka belum diungkap.
Dua jurnalis hendak meliput di Mapolda Riau juga terluka karena ditabrak terduga teroris. Berdasarkan informasi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Nandang hendak menyampaikan jumpa pers pengungkapan kasus narkoba. (ayp/gil)
Empat Terduga Teroris Mapolda Riau Tewas
Mapolda Riau diserang oleh kelompok terduga teroris. (Dok. Istimewa)
Empat terduga teroris menyerang Mapolda Riau, Rabu pagi (16/5). Beberapa anggota kepolisian diserang.
Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan keempat pelaku tersebut telah dilumpuhkan oleh petugas Mapolda Riau.
"Keempat pelaku mati dan pelaku saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Riau," kata Nandang kepada CNNIndonesia TV, Rabu (16/5).
Nandang mengatakan satu dari empat pelaku mengenakan rompi yang diduga bermuatan bahan peledak atau bom.
"Saat ini yang satu itu sedang kami sterilisasi," kata Nandang.
Selain empat terduga teroris, seorang anggota kepolisian dikabarkan meninggal akibat tertabrak mobil yang dibawa pelaku.
Mobil putih Toyota Avanza yang digunakan pelaku menerobos dengan melawan arah untuk masuk pintu keluar Mapolda Riau.
Di dalam Mapolda Riau, para pelaku berusaha menyerang petugas dengan senjata tajam.
Hingga saat ini, mobil putih tersebut masih dilakukan sterilisasi atas dugaan membawa benda-benda yang mencurigakan. Polisi masih belum bisa memberikan keterangan, termasuk soal pola dan jaringan pelaku. (DAL)
Kronologi Lengkap Penyerangan Mapolda Riau
Mobil putih yang digunakan dalam penyerangan Mapolda Riau pada Rabu (16/5) pagi. (Dok. CNN Indonesia TV)
Sekelompok terduga teroris melakukan penyerangan ke Markas Polda Riau Rabu (16/5) pagi ini menyebabkan satu anggota polisi meninggal, serta dua personel lainnya dan seorang jurnalis terluka.
Berdasarkan keterangan Polri, penyerangan dimulai sekitar 09.00 WIB.
"Ada sebuah mobil yang menerobos ke Mapolda Riau. Mobil Avanza dengan plat nomor BM 1192 SQ," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat jumpa media di Mabes Polri, Rabu (16/5).
Mobil yang menerobos gerbang Polda Riau sempat dihalangi oleh anggota Polda Riau. Empat terduga teroris kemudian keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan senjata tajam berupa samurai, menyebabkan dua aparat terluka.
Personel Polda Riau menembak para penyerang itu hingga tewas.
Satu orang terduga teroris sempat melarikan diri menggunakan mobil dan kemudian menabrak anggota Polda Riau yang coba menghalangi, menyebabkan aparat tersebut tewas.
Mobil juga menyenggol seorang wartawan TV atas nama Riah Rahman sehingga menyebabkan luka-luka.
Terduga teroris itu meninggalkan mobil dan sempat masuk ke rumah dinas Wakapolda Riau, dan kemudian dalam kondisi terdesak sempat lari ke balkon rumah warga.
Polisi yang mengepung lalu memaksa terduga teroris membuka pakaian dan mengangkat tangan, dengan tujuan memastikan dia tidak membawa peledak di tubuhnya.
"Info terakhir, mobil Avanza tersebut sudah diamankan dan disterilisasi karena diduga ada barang mencurigakan. Sementara satu yang larikan diri sudah ditangkap dan diamankan di Polresta Pekanbaru," kata Setyo.
Setyo menjelaskan Polda Riau telah mengamankan sejumlah barang dari dalam mobil, yaitu mobil Avanza BM 1192 SQ, tiga samurai, lima penutup muka atau sebo, tiga pasang sepatu, satu handicam rusak, jaket, sarung tangan dan ikat kepala.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan ditemukan bahan peledak dalam mobil tersebut. Polda Riau akan menyampaikan informasi lebih lanjut satu jam ke depan.
Satu unit mobil Avanza yang digunakan dua orang terduga teroris yang berusaha menyerang Mapolda Riau masih terparkir di pintu masuk bagian utara atau Jalan Gadjah Mada. (vws)
Polri Pertahankan Siaga Satu Selama Ramadan
Mabes Polri tetap memberlakukan status siaga satu untuk menjamin keamanan bulan Ramadan menyusul maraknya aksi terorisme dalam sepekan terakhir.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan status Siaga Satu ini kemungkinan akan diterapkan sampai H-7 hari Lebaran.
"Ya, kita tetap Siaga Satu untuk menjamin saudara-saudara umat muslim bisa menjalankan ibadah dengan tenang," kata Setyo di Mabes Polri, Rabu (16/5).
Status Siaga Satu sudah diberlakukan sejak Senin (14/5) atau sehari setelah rangkaian aksi bom bunuh diri terjadi di Surabaya.
Setyo menyebut Polri juga telah melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menjaga keamanan bulan Ramadan. Setyo menambahkan saat melakukan penangkapan terorisme di Tangerang maupun di Palembang, Polri sudah melibatkan Kopassus.
"Kopassus sudah bekerjasama dengan Brimob di lapangan untuk melakukan penggerebekan terduga terorisme," kata Setyo.
Lebih lanjut, Setyo mengimbau agar masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan. Setyo mengatakan masyarakat jangan memberikan ruang bagi orang untuk melakukan tindak kejahatan.
"Tentunya disertai kerja sama dengan masyarakat. Kalau mau tarawih, ya, rumahnya ditutup, kalau sahur pintunya jangan dibuka. Jangan memberikan kesempatan orang berbuat tindak pidana," imbau Setyo.
Jaminan keamanan selama Ramadan adalah permintaan Presiden Jokowi kepada Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Permintaan itu disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet siang tadi. Jokowi menyatakan keamanan selama Ramadan penting agar umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia diguncang serangan bom. Aksi teror pertama terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (12/5), disusul ledakan bom di Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo pada malam harinya.
Selanjutnya, pada Minggu (13/5) pagi, aksi bom bunuh diri terjadi Mapolrestabes Surabaya dan hari ini lima orang teroris menyerang Mapolda Riau. (wis)
Serangan kelompok terduga teroris terjadi di Mapolda Riau. Tiga penyerang menggunakan kendaraan minibus Toyota Avanza sengaja menabrak anggota Provost Polda Riau, dan turut melukai dua wartawan yang hendak meliput jumpa pers.
Dilansir Antara, Rabu (16/5), kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Kapolda Riau Irjen Pol Nandang hendak menyampaikan jumpa pers pengungkapan kasus narkoba.
Tiba-tiba sebuah mobil Avanza warna putih menerobos masuk melalui gerbang sebelah utara. Seorang anggota Provost Polda Riau terkapar, dan dua wartawan yang akan meliput pers rilis juga terluka pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya akibat ditabrak mobil itu.
Kabarnya seorang wartawan menjadi korban adalah jurnalis stasiun televisi tvOne, dan satu kameramen stasiun tv lainnya. Setelah menabrak pagar pintu masuk Mapolda Riau, dua orang yang mengendarai mobil keluar.
Mereka lantas menghunuskan senjata tajam, dan berusaha menyerang polisi sedang berjaga di pos pemeriksaan. Namun, keduanya ditembak dan tewas di tempat.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi terkait kejadian itu. Namun, saat ini situasi di Mapolda Riau sedang mencekam.
Dalam insiden itu sempat terdengar satu kali ledakan keras dari dalam Gedung Mapolda Riau. Beberapa kali juga terdengar suara letusan senjata api dari dalam gedung Mapolda Riau.
Hingga berita ini diturunkan, dua ambulan keluar masuk dari gedung Mapolda Riau.
Satu Polisi Tewas
Mapolda Riau hari ini dikejutkan dengan serangan diduga dilakukan oleh kelompok teror. Menurut penjelasan Kapolda Riau Irjen Nandang, satu anggota polisi yang ditabrak menggunakan mobil oleh empat pelaku meninggal.
"Korban dari kami ada dua. Satu luka-luka, satu meninggal dunia," kata Nandang saat diwawancara CNN Indonesia TV, Rabu (16/5).
Menurut Nandang, polisi berhasil melumpuhkan empat terduga teroris yang menyerang. Dia mengatakan, tiga orang yang turun dari mobil lantas menghunuskan senjata tajam dan hendak menyerang polisi, tetapi berhasil dilumpuhkan.
Sedangkan, lanjut Nandang, satu orang terduga teroris yang berada di dalam mobil juga dilumpuhkan karena mengenakan rompi diduga berisi bom. Identitas mereka belum diungkap.
Dua jurnalis hendak meliput di Mapolda Riau juga terluka karena ditabrak terduga teroris. Berdasarkan informasi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu Nandang hendak menyampaikan jumpa pers pengungkapan kasus narkoba. (ayp/gil)
Empat Terduga Teroris Mapolda Riau Tewas
Mapolda Riau diserang oleh kelompok terduga teroris. (Dok. Istimewa)
Empat terduga teroris menyerang Mapolda Riau, Rabu pagi (16/5). Beberapa anggota kepolisian diserang.
Kapolda Riau Irjen Nandang mengatakan keempat pelaku tersebut telah dilumpuhkan oleh petugas Mapolda Riau.
"Keempat pelaku mati dan pelaku saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Riau," kata Nandang kepada CNNIndonesia TV, Rabu (16/5).
Nandang mengatakan satu dari empat pelaku mengenakan rompi yang diduga bermuatan bahan peledak atau bom.
"Saat ini yang satu itu sedang kami sterilisasi," kata Nandang.
Selain empat terduga teroris, seorang anggota kepolisian dikabarkan meninggal akibat tertabrak mobil yang dibawa pelaku.
Mobil putih Toyota Avanza yang digunakan pelaku menerobos dengan melawan arah untuk masuk pintu keluar Mapolda Riau.
Di dalam Mapolda Riau, para pelaku berusaha menyerang petugas dengan senjata tajam.
Hingga saat ini, mobil putih tersebut masih dilakukan sterilisasi atas dugaan membawa benda-benda yang mencurigakan. Polisi masih belum bisa memberikan keterangan, termasuk soal pola dan jaringan pelaku. (DAL)
Kronologi Lengkap Penyerangan Mapolda Riau
Mobil putih yang digunakan dalam penyerangan Mapolda Riau pada Rabu (16/5) pagi. (Dok. CNN Indonesia TV)
Sekelompok terduga teroris melakukan penyerangan ke Markas Polda Riau Rabu (16/5) pagi ini menyebabkan satu anggota polisi meninggal, serta dua personel lainnya dan seorang jurnalis terluka.
Berdasarkan keterangan Polri, penyerangan dimulai sekitar 09.00 WIB.
"Ada sebuah mobil yang menerobos ke Mapolda Riau. Mobil Avanza dengan plat nomor BM 1192 SQ," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat jumpa media di Mabes Polri, Rabu (16/5).
Mobil yang menerobos gerbang Polda Riau sempat dihalangi oleh anggota Polda Riau. Empat terduga teroris kemudian keluar dari mobil tersebut dan menyerang dengan senjata tajam berupa samurai, menyebabkan dua aparat terluka.
Personel Polda Riau menembak para penyerang itu hingga tewas.
Satu orang terduga teroris sempat melarikan diri menggunakan mobil dan kemudian menabrak anggota Polda Riau yang coba menghalangi, menyebabkan aparat tersebut tewas.
Mobil juga menyenggol seorang wartawan TV atas nama Riah Rahman sehingga menyebabkan luka-luka.
Terduga teroris itu meninggalkan mobil dan sempat masuk ke rumah dinas Wakapolda Riau, dan kemudian dalam kondisi terdesak sempat lari ke balkon rumah warga.
Polisi yang mengepung lalu memaksa terduga teroris membuka pakaian dan mengangkat tangan, dengan tujuan memastikan dia tidak membawa peledak di tubuhnya.
"Info terakhir, mobil Avanza tersebut sudah diamankan dan disterilisasi karena diduga ada barang mencurigakan. Sementara satu yang larikan diri sudah ditangkap dan diamankan di Polresta Pekanbaru," kata Setyo.
Setyo menjelaskan Polda Riau telah mengamankan sejumlah barang dari dalam mobil, yaitu mobil Avanza BM 1192 SQ, tiga samurai, lima penutup muka atau sebo, tiga pasang sepatu, satu handicam rusak, jaket, sarung tangan dan ikat kepala.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto mengatakan ditemukan bahan peledak dalam mobil tersebut. Polda Riau akan menyampaikan informasi lebih lanjut satu jam ke depan.
Satu unit mobil Avanza yang digunakan dua orang terduga teroris yang berusaha menyerang Mapolda Riau masih terparkir di pintu masuk bagian utara atau Jalan Gadjah Mada. (vws)
Polri Pertahankan Siaga Satu Selama Ramadan
Mabes Polri tetap memberlakukan status siaga satu untuk menjamin keamanan bulan Ramadan menyusul maraknya aksi terorisme dalam sepekan terakhir.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan status Siaga Satu ini kemungkinan akan diterapkan sampai H-7 hari Lebaran.
"Ya, kita tetap Siaga Satu untuk menjamin saudara-saudara umat muslim bisa menjalankan ibadah dengan tenang," kata Setyo di Mabes Polri, Rabu (16/5).
Status Siaga Satu sudah diberlakukan sejak Senin (14/5) atau sehari setelah rangkaian aksi bom bunuh diri terjadi di Surabaya.
Setyo menyebut Polri juga telah melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk menjaga keamanan bulan Ramadan. Setyo menambahkan saat melakukan penangkapan terorisme di Tangerang maupun di Palembang, Polri sudah melibatkan Kopassus.
"Kopassus sudah bekerjasama dengan Brimob di lapangan untuk melakukan penggerebekan terduga terorisme," kata Setyo.
Lebih lanjut, Setyo mengimbau agar masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan. Setyo mengatakan masyarakat jangan memberikan ruang bagi orang untuk melakukan tindak kejahatan.
"Tentunya disertai kerja sama dengan masyarakat. Kalau mau tarawih, ya, rumahnya ditutup, kalau sahur pintunya jangan dibuka. Jangan memberikan kesempatan orang berbuat tindak pidana," imbau Setyo.
Jaminan keamanan selama Ramadan adalah permintaan Presiden Jokowi kepada Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Permintaan itu disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet siang tadi. Jokowi menyatakan keamanan selama Ramadan penting agar umat muslim bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia diguncang serangan bom. Aksi teror pertama terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (12/5), disusul ledakan bom di Rusunawa Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo pada malam harinya.
Selanjutnya, pada Minggu (13/5) pagi, aksi bom bunuh diri terjadi Mapolrestabes Surabaya dan hari ini lima orang teroris menyerang Mapolda Riau. (wis)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.