Helikopter TNI AD [Malang Voice] ★
Danrem 121/ABW Brigjen TNI, Bambang Ismawan membenarkan wacana Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bakal membangun skadron Penerbangan TNI AD (Penerbad) di Bandara Tebelian Sintang. Realisasi pembangunan secepatnya jika persiapan sudah tuntas dan disetujui.
“Kalau sudah tuntas tahun ini (2018), maka 2019 sudah bisa dibangun,” kata Danrem kepada Pontianak Post.
Kedudukan Skadron Penerbad di bandara Tebelian ditujukan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan. Seiring Sintang berbatasan langsung dengan Malaysia. Begitu juga dua kabupaten lain di timur Kalbar. Sanggau dan Kapuas Hulu. Keduanya secara geografis berbatasan dengan Malaysia. “Untuk menjaga perbatasan,” ungkap Bambang.
Menurut dia, skadron penerbad akan dibangun bersebelahan dengan Bandara Tebelian. Kajian maupun persiapan sedang berlangsung. Bila tuntas, maka pembangunannya bisa segera berjalan. Jika berjalan lancar, kata Danrem, pembangunan skadron penerbad pada 2019 mendatang sudah dapat dibangun.
Skadron penerbad di Bandara Tebelian sendiri akan dipimpin seorang perwira menengah. “Komandan skadron berpangkat kolonel,” ujarnya.
Bandara Tebelian sendiri sudah resmi dioperasionalkan terhitung 26 April lalu. Keberadaannya menggantikan bandara Susilo di jalan MT Haryono. Areal kawasan bandara Tebelian ditargetkan mencapai 300 hektar. Sebagian sudah disertifikatkan dan telah dihibahkan ke kementerian perhubungan oleh Pemkab Sintang.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan pemkab masih mengejar seluruh lahan bisa segera disertifikatkan. Alokasi lahan tidak hanya untuk kawasan bandara. Namun juga dibutuhkan bagi kepentingan pertanahan dan keamanan. Antara lain untuk pembangunan skadron TNI. Pemkab disebutnya intens berkoordinasi mengenai pembangunan tersebut.
Jarot menambahkan dengan areal luas, diharapkan bandara Tebelian menjadi mudah pengembangannya kedepan. Landasan pacu bandara juga menjadi sangat memungkinkan terus ditambah. Kini panjang landasan pacu bandara Tebelian 1.660 meter. Ditarget bisa menjadi 1800 meter pada 2018, dan proses pengerjaannya tengah berlangsung.
Danrem 121/ABW Brigjen TNI, Bambang Ismawan membenarkan wacana Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) bakal membangun skadron Penerbangan TNI AD (Penerbad) di Bandara Tebelian Sintang. Realisasi pembangunan secepatnya jika persiapan sudah tuntas dan disetujui.
“Kalau sudah tuntas tahun ini (2018), maka 2019 sudah bisa dibangun,” kata Danrem kepada Pontianak Post.
Kedudukan Skadron Penerbad di bandara Tebelian ditujukan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan. Seiring Sintang berbatasan langsung dengan Malaysia. Begitu juga dua kabupaten lain di timur Kalbar. Sanggau dan Kapuas Hulu. Keduanya secara geografis berbatasan dengan Malaysia. “Untuk menjaga perbatasan,” ungkap Bambang.
Menurut dia, skadron penerbad akan dibangun bersebelahan dengan Bandara Tebelian. Kajian maupun persiapan sedang berlangsung. Bila tuntas, maka pembangunannya bisa segera berjalan. Jika berjalan lancar, kata Danrem, pembangunan skadron penerbad pada 2019 mendatang sudah dapat dibangun.
Skadron penerbad di Bandara Tebelian sendiri akan dipimpin seorang perwira menengah. “Komandan skadron berpangkat kolonel,” ujarnya.
Bandara Tebelian sendiri sudah resmi dioperasionalkan terhitung 26 April lalu. Keberadaannya menggantikan bandara Susilo di jalan MT Haryono. Areal kawasan bandara Tebelian ditargetkan mencapai 300 hektar. Sebagian sudah disertifikatkan dan telah dihibahkan ke kementerian perhubungan oleh Pemkab Sintang.
Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan pemkab masih mengejar seluruh lahan bisa segera disertifikatkan. Alokasi lahan tidak hanya untuk kawasan bandara. Namun juga dibutuhkan bagi kepentingan pertanahan dan keamanan. Antara lain untuk pembangunan skadron TNI. Pemkab disebutnya intens berkoordinasi mengenai pembangunan tersebut.
Jarot menambahkan dengan areal luas, diharapkan bandara Tebelian menjadi mudah pengembangannya kedepan. Landasan pacu bandara juga menjadi sangat memungkinkan terus ditambah. Kini panjang landasan pacu bandara Tebelian 1.660 meter. Ditarget bisa menjadi 1800 meter pada 2018, dan proses pengerjaannya tengah berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.