PAL Indonesia tahun ini menargetkan bisa menggarap sejumlah proyek pembangunan kapal dengan total revenue yang diharapkan mencapai Rp 2,3 triliun. Ilustrasi SSV/LPD [GM]
PT PAL Indonesia tahun ini menargetkan bisa menggarap sejumlah proyek pembangunan kapal dengan total revenue yang diharapkan mencapai Rp 2,3 triliun.
Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan Perbaikan PAL Indonesia, Sutrisno mengatakan perseroan optimistis bisa mencapai target karena pihaknya sudah ada beberapa pembeli yang melakukan booking order.
“Target revenue kita Rp 2,3 triliun, tapi book order yang sudah kami pegang hampir Rp 8 triliun, jadi aman,” katanya seusai melakukan seremoni First Steel Cutting BMPP, Rabu (26/2/2020).
Dia menjelaskan sejumlah proyek yang sudah melakukan order tersebut di antaranya adalah proyek 2 unit kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), lalu pesanan TNI AL berupa kapal Perusak Kawal Rudal atau Frigate dan 4 unti Kapal Cepat Rudal (KCR) 60, serta 3 unit kapal Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung pesanan PT Indonesia Power.
“Dan juga masih ada beberapa proyek kapal oil and gas lainnya,” imbuhnya.
Sutrisno menambahkan, ke depan PAL Indonesia semakin fokus untuk menggarap proyek-proyek pembangunan kapal untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan) untuk mendukung kemandirian pertahanan, serta pembangunan infrastruktur energi dan tenaga listrik untuk mendukung program elektrifikasi nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
PT PAL Indonesia tahun ini menargetkan bisa menggarap sejumlah proyek pembangunan kapal dengan total revenue yang diharapkan mencapai Rp 2,3 triliun.
Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan Perbaikan PAL Indonesia, Sutrisno mengatakan perseroan optimistis bisa mencapai target karena pihaknya sudah ada beberapa pembeli yang melakukan booking order.
“Target revenue kita Rp 2,3 triliun, tapi book order yang sudah kami pegang hampir Rp 8 triliun, jadi aman,” katanya seusai melakukan seremoni First Steel Cutting BMPP, Rabu (26/2/2020).
Dia menjelaskan sejumlah proyek yang sudah melakukan order tersebut di antaranya adalah proyek 2 unit kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), lalu pesanan TNI AL berupa kapal Perusak Kawal Rudal atau Frigate dan 4 unti Kapal Cepat Rudal (KCR) 60, serta 3 unit kapal Barge Mounted Power Plant (BMPP) atau pembangkit listrik terapung pesanan PT Indonesia Power.
“Dan juga masih ada beberapa proyek kapal oil and gas lainnya,” imbuhnya.
Sutrisno menambahkan, ke depan PAL Indonesia semakin fokus untuk menggarap proyek-proyek pembangunan kapal untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan) untuk mendukung kemandirian pertahanan, serta pembangunan infrastruktur energi dan tenaga listrik untuk mendukung program elektrifikasi nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
★ Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.