✈️ Bandingkan F35 Singapura dengan F16V✈️ Ilustrasi F16V [Lockheed Martin]
Pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Acting Under Sectretary of Defense for Policy US Department of Defense James Anderson turut menyinggung soal alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Menko Marvest Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
"Pak Menko juga angkat bahwa penjualan senjata berteknologi tinggi dari AS juga sepertinya tidak sepantar dengan yang diberikan ke Singapura. Jadi dibutuhkan signal bahwa memang betul AS melihat Indonesia sebagai mitra strategis," kata Jodi.
Saat dikonfirmasi apakah kekecewaan Luhut berkaitan dengan penjualan jet tempur F-16 Block 72 Viper ke Indonesia yang merupakan masih generasi ke-4, dan AS malah bersedia memberikan jet tempur lebih canggih generasi ke-5 yaitu F-35 ke Singapura, Jodi membenarkan hal tersebut.
"Iya," tegasnya.
Seperti diketahui, jet tempur F-16 Block 72 Viper merupakan pesawat tempur generasi keempat buatan pabrikan terkemuka asal AS, Lockheed Martin. Selain Indonesia, pesawat itu juga dipesan dan digunakan sejumlah negara.
Sementara itu, jet tempur F-35 merupakan pesawat tempur terkini yang diproduksi pabrikan itu. Singapura akan segera memiliki satu skadron pesawat siluman itu. Apabila pesawat-pesawat itu tiba, maka F-16 akan dipensiunkan. Rencana empat F-35 akan diterima Singapura pada 2026.
Jodi mengungkapkan sejumlah poin pembahasan dalam pertemuan antara Luhut dan Anderson. Jodi menjelaskan pertemuan tersebut dibahas mengenai potensi kerja sama investasi dengan Amerika Serikat (AS) antara lain di sektor minyak dan gas, infrastruktur dan sovereign wealth fund (SWF).
Khusus untuk SWF, AS memang berminat untuk masuk via International Development Finance Corporation (IDFC).
"Kemarin Pak Menko menegaskan lagi arti penting investasi di SWF sebagai bentuk komitmen AS terhadap peran sentral Indonesia di kawasan dan sebagai mitra strategis AS. Karena kalau tidak AS akan kehilangan peran di kawasan," kata Jodi.
Menurut dia, Menko Marvest selalu mengingatkan hal itu tatkala bersua dengan pejabat-pejabat AS. Tidak terkecuali dengan Anderson.
"Negara-negara lain lebih cepat mengambil peluang investasi di Indonesia. Baru-baru ini Forestcue Metal Group, perusahaannya Andrew Forrest, baru teken MoU untuk pengembangan hydropower dan green industri di Indonesia," ujar Jodi.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Menko Marvest juga menegaskan tidak ada keinginan Indonesia untuk pro ke salah satu negara. Pun dengan penanaman modal.
"Kita dalam urusan investasi pun sama dengan politik luar negeri, kita bebas dan aktif. Yang penting untuk kepentingan nasional," ujar Jodi.
Selain menemui Luhut, Anderson juga menemui Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Anderson mengekspresikan solidaritas terkait upaya Indonesia memerangi pandemi Covid-19 dan menegaskan kembali komitmen US Department of Defense," tulis rilis US Department of Defense yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
Menurut US Department of Defense, Anderson juga mendiskusikan sejumlah topik antara lain Laut China Selatan, kontra-terorisme, ancaman dunia siber, dan investasi AS di Indonesia. Para pihak juga membahas akuisisi perdagangan alutsista yang tertunda.
"Kedua pihak menegaskan pentingnya dialog tingkat tinggi dan berharap untuk melanjutkan latihan militer tahunan segera jika kondisinya memungkinkan," tulis US Department of Defense.
Pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Acting Under Sectretary of Defense for Policy US Department of Defense James Anderson turut menyinggung soal alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Menko Marvest Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
"Pak Menko juga angkat bahwa penjualan senjata berteknologi tinggi dari AS juga sepertinya tidak sepantar dengan yang diberikan ke Singapura. Jadi dibutuhkan signal bahwa memang betul AS melihat Indonesia sebagai mitra strategis," kata Jodi.
Saat dikonfirmasi apakah kekecewaan Luhut berkaitan dengan penjualan jet tempur F-16 Block 72 Viper ke Indonesia yang merupakan masih generasi ke-4, dan AS malah bersedia memberikan jet tempur lebih canggih generasi ke-5 yaitu F-35 ke Singapura, Jodi membenarkan hal tersebut.
"Iya," tegasnya.
Seperti diketahui, jet tempur F-16 Block 72 Viper merupakan pesawat tempur generasi keempat buatan pabrikan terkemuka asal AS, Lockheed Martin. Selain Indonesia, pesawat itu juga dipesan dan digunakan sejumlah negara.
Sementara itu, jet tempur F-35 merupakan pesawat tempur terkini yang diproduksi pabrikan itu. Singapura akan segera memiliki satu skadron pesawat siluman itu. Apabila pesawat-pesawat itu tiba, maka F-16 akan dipensiunkan. Rencana empat F-35 akan diterima Singapura pada 2026.
Jodi mengungkapkan sejumlah poin pembahasan dalam pertemuan antara Luhut dan Anderson. Jodi menjelaskan pertemuan tersebut dibahas mengenai potensi kerja sama investasi dengan Amerika Serikat (AS) antara lain di sektor minyak dan gas, infrastruktur dan sovereign wealth fund (SWF).
Khusus untuk SWF, AS memang berminat untuk masuk via International Development Finance Corporation (IDFC).
"Kemarin Pak Menko menegaskan lagi arti penting investasi di SWF sebagai bentuk komitmen AS terhadap peran sentral Indonesia di kawasan dan sebagai mitra strategis AS. Karena kalau tidak AS akan kehilangan peran di kawasan," kata Jodi.
Menurut dia, Menko Marvest selalu mengingatkan hal itu tatkala bersua dengan pejabat-pejabat AS. Tidak terkecuali dengan Anderson.
"Negara-negara lain lebih cepat mengambil peluang investasi di Indonesia. Baru-baru ini Forestcue Metal Group, perusahaannya Andrew Forrest, baru teken MoU untuk pengembangan hydropower dan green industri di Indonesia," ujar Jodi.
Lebih lanjut, dia menambahkan, Menko Marvest juga menegaskan tidak ada keinginan Indonesia untuk pro ke salah satu negara. Pun dengan penanaman modal.
"Kita dalam urusan investasi pun sama dengan politik luar negeri, kita bebas dan aktif. Yang penting untuk kepentingan nasional," ujar Jodi.
Selain menemui Luhut, Anderson juga menemui Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Anderson mengekspresikan solidaritas terkait upaya Indonesia memerangi pandemi Covid-19 dan menegaskan kembali komitmen US Department of Defense," tulis rilis US Department of Defense yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
Menurut US Department of Defense, Anderson juga mendiskusikan sejumlah topik antara lain Laut China Selatan, kontra-terorisme, ancaman dunia siber, dan investasi AS di Indonesia. Para pihak juga membahas akuisisi perdagangan alutsista yang tertunda.
"Kedua pihak menegaskan pentingnya dialog tingkat tinggi dan berharap untuk melanjutkan latihan militer tahunan segera jika kondisinya memungkinkan," tulis US Department of Defense.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.