⚓️ Dilengkapi Rudal KendaliKapal perang tanpa awak pertama produksi Turki. [Foto/Anadolu]
Turki memamerkan prototipe kapal perang tanpa awak pertama yang dibuat di dalam negeri.
Perusahaan pembuat kapal Ares Shipyard menyebut kapal canggih itu dengan nama SIDA. CEO Ares Shipyard Utku Alanc mengatakan kapal itu akan mulai berlayar akhir bulan ini.
“Kemudian pada bulan Maret, uji tembak akan dilakukan dengan rudal kendali yang diproduksi pembuat roket Turki Roketsan,” ungkap Alanc kepada Anadolu Agency.
SIDA merupakan kapal pertama dalam seri kapal tak berawak ULAQ Ares dan Meteksan.
SIDA, Ilustrasi kapal perang tanpa awak pertama produksi Turki. [turkishdefencenews]
Kapal itu menawarkan daya jelajah 400 kilometer dan kecepatan maksimum 65 km per jam, serta komunikasi terenkripsi, serta kemampuan penglihatan siang dan malam.
“Kapal itu dirancang untuk dikerahkan di Laut Aegea dan Mediterania,” papar Alanc, seraya menambahkan kapal itu juga dapat dikerahkan dalam misi pengumpulan intelijen.
Wakil Presiden Meteksan Defense Erdal Torun mengatakan kapal itu juga menampilkan sistem komando dan kontrol yang memungkinkan semua gerakannya dikendalikan dan dikelola dari jarak jauh.
"SIDA diproduksi agar tahan terhadap peperangan elektronik. Platform ini juga akan dilengkapi dengan sistem anti-GPS jamming," ujar dia.
Roketsan didirikan pada 1988 untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi roket dan rudal. (sya)
Turki memamerkan prototipe kapal perang tanpa awak pertama yang dibuat di dalam negeri.
Perusahaan pembuat kapal Ares Shipyard menyebut kapal canggih itu dengan nama SIDA. CEO Ares Shipyard Utku Alanc mengatakan kapal itu akan mulai berlayar akhir bulan ini.
“Kemudian pada bulan Maret, uji tembak akan dilakukan dengan rudal kendali yang diproduksi pembuat roket Turki Roketsan,” ungkap Alanc kepada Anadolu Agency.
SIDA merupakan kapal pertama dalam seri kapal tak berawak ULAQ Ares dan Meteksan.
SIDA, Ilustrasi kapal perang tanpa awak pertama produksi Turki. [turkishdefencenews]
Kapal itu menawarkan daya jelajah 400 kilometer dan kecepatan maksimum 65 km per jam, serta komunikasi terenkripsi, serta kemampuan penglihatan siang dan malam.
“Kapal itu dirancang untuk dikerahkan di Laut Aegea dan Mediterania,” papar Alanc, seraya menambahkan kapal itu juga dapat dikerahkan dalam misi pengumpulan intelijen.
Wakil Presiden Meteksan Defense Erdal Torun mengatakan kapal itu juga menampilkan sistem komando dan kontrol yang memungkinkan semua gerakannya dikendalikan dan dikelola dari jarak jauh.
"SIDA diproduksi agar tahan terhadap peperangan elektronik. Platform ini juga akan dilengkapi dengan sistem anti-GPS jamming," ujar dia.
Roketsan didirikan pada 1988 untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi roket dan rudal. (sya)
⚓️ sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.