Ke wilayah Polandia dan Rumania.
Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ketiga, Sabtu (26/2/2022). Ledakan artileri mengguncang Kyiv, datang dari lokasi yang tak diketahui jauh dari pusat ibu kota Ukraina. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pasukan mereka sejauh ini telah merebut 211 instalasi militer Ukraina, termasuk 17 pusat komando, 19 sistem rudal pertahanan udara, 39 unit radar, 67 tank, dan enam pesawat tempur, juga mengatakan telah merebut bandara strategis di luar Kiev, yang memungkinkannya dengan cepat membangun kekuatan untuk merebut ibu kota. (REUTERS/GLEB GARANICH) ★
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyebut telah menyiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Ukraina. Hal ini dilakukan mengingat kondisi Ukraina yang masih belum stabil pasca serangan Rusia.
Dalam konferensi pers, Sabtu (26/2/2022), Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan ada 153 WNI yang terdaftar di KBRI Kyiv. Dari jumlah itu, mayoritas sudah berada di KBRI dan juga titik safe house yang berada di beberapa wilayah seperti Odessa dan Lviv.
"Dalam komunikasi kami, alhamdulillah semua dalam kondisi aman dan selamat," paparnya.
WNI yang sudah berkumpul ini akan segera dievakuasi ke wilayah Polandia dan Rumania. Kemenlu RI mengaku telah menyiapkan pesawat penjemputan di kedua negara itu karena wilayah udara Ukraina yang saat ini sudah ditutup.
"Kita akan lakukan secepatnya ... kedua negara ini dipilih karena merupakan lokasi yang paling dekat."
Sementara itu, Judha menambahkan bahwa masih ada WNI yang berada di zona pertempuran yakni di kota Kharkiv dan Chernihiv. Pihaknya mengaku terus berkomunikasi dengan para WNI yang masih berada disana untuk melakukan upaya penjemputan.
"Saat ini ada 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv. Mereka dalam kondisi aman dan sedang berlindung di rumah majikannya. Kami terus berkomunikasi untuk melakukan penjemputan," paparnya.
Lebih lanjut, Judha juga menyebutkan bahwa aksi militer Rusia ini merupakan hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ini juga membuat keputusan untuk melakukan evakuasi dilakukan pasca serangan. Namun ia menyebut langkah penyelamatan WNI sudah berjalan sesuai dengan rencana kontigensi yang dirancang sebelumnya.
"Sebelumnya kita memang melihat eskalasi namun kami tidak melihat kemungkinan serangan. Ini merupakan sesuatu yang mengejutkan termasuk juga kedutaan lainnya di Kyiv."
Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ketiga, Sabtu (26/2/2022). Ledakan artileri mengguncang Kyiv, datang dari lokasi yang tak diketahui jauh dari pusat ibu kota Ukraina. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pasukan mereka sejauh ini telah merebut 211 instalasi militer Ukraina, termasuk 17 pusat komando, 19 sistem rudal pertahanan udara, 39 unit radar, 67 tank, dan enam pesawat tempur, juga mengatakan telah merebut bandara strategis di luar Kiev, yang memungkinkannya dengan cepat membangun kekuatan untuk merebut ibu kota. (REUTERS/GLEB GARANICH) ★
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyebut telah menyiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Ukraina. Hal ini dilakukan mengingat kondisi Ukraina yang masih belum stabil pasca serangan Rusia.
Dalam konferensi pers, Sabtu (26/2/2022), Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan ada 153 WNI yang terdaftar di KBRI Kyiv. Dari jumlah itu, mayoritas sudah berada di KBRI dan juga titik safe house yang berada di beberapa wilayah seperti Odessa dan Lviv.
"Dalam komunikasi kami, alhamdulillah semua dalam kondisi aman dan selamat," paparnya.
WNI yang sudah berkumpul ini akan segera dievakuasi ke wilayah Polandia dan Rumania. Kemenlu RI mengaku telah menyiapkan pesawat penjemputan di kedua negara itu karena wilayah udara Ukraina yang saat ini sudah ditutup.
"Kita akan lakukan secepatnya ... kedua negara ini dipilih karena merupakan lokasi yang paling dekat."
Sementara itu, Judha menambahkan bahwa masih ada WNI yang berada di zona pertempuran yakni di kota Kharkiv dan Chernihiv. Pihaknya mengaku terus berkomunikasi dengan para WNI yang masih berada disana untuk melakukan upaya penjemputan.
"Saat ini ada 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv. Mereka dalam kondisi aman dan sedang berlindung di rumah majikannya. Kami terus berkomunikasi untuk melakukan penjemputan," paparnya.
Lebih lanjut, Judha juga menyebutkan bahwa aksi militer Rusia ini merupakan hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ini juga membuat keputusan untuk melakukan evakuasi dilakukan pasca serangan. Namun ia menyebut langkah penyelamatan WNI sudah berjalan sesuai dengan rencana kontigensi yang dirancang sebelumnya.
"Sebelumnya kita memang melihat eskalasi namun kami tidak melihat kemungkinan serangan. Ini merupakan sesuatu yang mengejutkan termasuk juga kedutaan lainnya di Kyiv."
★ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.