Hingga rencana pembelian F-15EX Rafale generasi terbaru akan menjadi skadron tempur TNI AU [Dassault] ☆
Hari ini tanggal 10 Februari menjadi moment yang berharga, dimana Indonesia menekan kontrak pembelian alutsista dengan Prancis.
Di Indonesia diberitakan 6 unit pesawat Rafale telah resmi diteken kontrak, sisa sebanyak 36 unit akan menyusul, sedangkan dari media Prancis beredar berita menyatakan telah kontrak pembelian 42 Rafale dari Prancis seharga 8 miliar dollar.
Indonesia menandatangani pesanan pada hari Kamis untuk 42 jet tempur Rafale generasi terbaru dari Dassault Aviation, seharga 8 miliar dolar, ungkap Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly mengumumkan di Twitter, menyebutkan bahwa Indonesia juga telah memprakarsai kerjasama dengan Prancis di bidang kapal selam.
Perjanjian yang ditandatangani Kamis di Jakarta oleh CEO Dassault Aviation Eric Trappier dengan angkatan bersenjata Indonesia di hadapan Florence Parly menyediakan "solusi 'turnkey' yang lengkap" juga termasuk dukungan logistik dan pusat pelatihan yang terdiri dari dua simulator misi.
Kontrak tersebut berjumlah total 8,1 miliar dolar, demikian diumumkan Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis.
Kelompok Thales dan Safran juga akan terlibat dalam kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia pada hari kedua kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Florence Parly, ungkap sumber yang sama di media L'independant.
Selain itu kerjasama Pindad dengan Nexter akan memproduksi amunisi kaliber besar.
Pertemuan ini merupakan lanjutan antara Menhan RI dengan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis pada 28 Juni 2021, di mana perluasan cakupan kerja sama pertahanan disepakati.
Adapun lingkup kerjasama produk MKS dan MKB yang akan dilaksanakan meliputi munisi kal. 120 mm Main Battle Tank (MBT), munisi kal. 105 mm medium tank Harimau, munisi kal. 20 mm Vector GI-2, munisi kal. 30 mm Rafale Gun dan munisi kal. 30 mm 6 & 7 barrel.
Presiden Prancis Emanuel Marcon juga mentwitt mengapresiasi pembelian/kontrak strategis alutsista tersebut sehingga akan membiayai banyak pekerja di Prancis.
Kapal selam Scorpene dengan teknologi AIP
Hal ini ditandai dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama strategis antara PT PAL Indonesia dan Naval Group, Kamis (10/2/2022) di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Dimana disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly.
Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada matra laut. PT PAL dipercaya Kementerian Pertahanan untuk melakukan research & development dan membangun beberapa unit kapal selam jenis Scorpene.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan ini adalah sejarah penting dua negara. Pemerintah Prancis begitu serius memberi dukungan untuk peningkatan Alutsista Indonesia.
"PT Pal bangga menjadi salah satu bagian momen bersejarah ini," kata Kaharuddin, keterangan, Kamis (10/2/2022).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan penandatanganan MoU kerjasama bidang research and development tentang kapal selam antara PAL dan Naval Group, yang mengarah pada pembelian dua unit kapal selam Scorpene dengan teknologi AIP dan lengkap dengan persenjataannya.
Deplu AS setujui rencana pembelian F-15EX
Seolah tak mau kehilangan kue, AS yang selama ini diam perihal ketertarikan Indonesia dengan pesawat F15EX, muncul berita akan menawarkannya dalam waktu dekat.
Mengutip Airspace Review, Sumbernya di Jakarta mengatakan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) telah menyetujui rencana pembelian jet tempur Boeing F-15EX Eagle II oleh pemerintah Indonesia.
Persetujuan tersebut rencananya akan disampaikan oleh Deplu AS kepada Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan (DSCA) untuk dibuatkan nofitikasinya kepada Kongres Amerika Serikat.
Diperkirakan, pada minggu ini atau paling lambat minggu depan, DSCA akan mengumumkan hal tersebut di lamannya.
Bila benar diberikan izin oleh AS untuk mengakuisisi F-15EX, maka Indonesia akan menjadi negara pengguna pertama F-15EX di luar Amerika Serikat .(sumber dari berbagai media)
Hari ini tanggal 10 Februari menjadi moment yang berharga, dimana Indonesia menekan kontrak pembelian alutsista dengan Prancis.
Di Indonesia diberitakan 6 unit pesawat Rafale telah resmi diteken kontrak, sisa sebanyak 36 unit akan menyusul, sedangkan dari media Prancis beredar berita menyatakan telah kontrak pembelian 42 Rafale dari Prancis seharga 8 miliar dollar.
Indonesia menandatangani pesanan pada hari Kamis untuk 42 jet tempur Rafale generasi terbaru dari Dassault Aviation, seharga 8 miliar dolar, ungkap Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly mengumumkan di Twitter, menyebutkan bahwa Indonesia juga telah memprakarsai kerjasama dengan Prancis di bidang kapal selam.
Perjanjian yang ditandatangani Kamis di Jakarta oleh CEO Dassault Aviation Eric Trappier dengan angkatan bersenjata Indonesia di hadapan Florence Parly menyediakan "solusi 'turnkey' yang lengkap" juga termasuk dukungan logistik dan pusat pelatihan yang terdiri dari dua simulator misi.
Kontrak tersebut berjumlah total 8,1 miliar dolar, demikian diumumkan Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis.
Kelompok Thales dan Safran juga akan terlibat dalam kontrak yang ditandatangani dengan Indonesia pada hari kedua kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Florence Parly, ungkap sumber yang sama di media L'independant.
Selain itu kerjasama Pindad dengan Nexter akan memproduksi amunisi kaliber besar.
Pertemuan ini merupakan lanjutan antara Menhan RI dengan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis pada 28 Juni 2021, di mana perluasan cakupan kerja sama pertahanan disepakati.
Adapun lingkup kerjasama produk MKS dan MKB yang akan dilaksanakan meliputi munisi kal. 120 mm Main Battle Tank (MBT), munisi kal. 105 mm medium tank Harimau, munisi kal. 20 mm Vector GI-2, munisi kal. 30 mm Rafale Gun dan munisi kal. 30 mm 6 & 7 barrel.
Presiden Prancis Emanuel Marcon juga mentwitt mengapresiasi pembelian/kontrak strategis alutsista tersebut sehingga akan membiayai banyak pekerja di Prancis.
Kapal selam Scorpene dengan teknologi AIP
Hal ini ditandai dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama strategis antara PT PAL Indonesia dan Naval Group, Kamis (10/2/2022) di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Dimana disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly.
Sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan armada matra laut. PT PAL dipercaya Kementerian Pertahanan untuk melakukan research & development dan membangun beberapa unit kapal selam jenis Scorpene.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan ini adalah sejarah penting dua negara. Pemerintah Prancis begitu serius memberi dukungan untuk peningkatan Alutsista Indonesia.
"PT Pal bangga menjadi salah satu bagian momen bersejarah ini," kata Kaharuddin, keterangan, Kamis (10/2/2022).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan penandatanganan MoU kerjasama bidang research and development tentang kapal selam antara PAL dan Naval Group, yang mengarah pada pembelian dua unit kapal selam Scorpene dengan teknologi AIP dan lengkap dengan persenjataannya.
Deplu AS setujui rencana pembelian F-15EX
Seolah tak mau kehilangan kue, AS yang selama ini diam perihal ketertarikan Indonesia dengan pesawat F15EX, muncul berita akan menawarkannya dalam waktu dekat.
Mengutip Airspace Review, Sumbernya di Jakarta mengatakan, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) telah menyetujui rencana pembelian jet tempur Boeing F-15EX Eagle II oleh pemerintah Indonesia.
Persetujuan tersebut rencananya akan disampaikan oleh Deplu AS kepada Badan Kerjasama Pertahanan Keamanan (DSCA) untuk dibuatkan nofitikasinya kepada Kongres Amerika Serikat.
Diperkirakan, pada minggu ini atau paling lambat minggu depan, DSCA akan mengumumkan hal tersebut di lamannya.
Bila benar diberikan izin oleh AS untuk mengakuisisi F-15EX, maka Indonesia akan menjadi negara pengguna pertama F-15EX di luar Amerika Serikat .(sumber dari berbagai media)
★ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.