Mencapai jarak tembak sampai dengan 6,5 kilometer.
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) melakukan uji coba sertifikasi Mortir Kaliber 81 (Mo-3) yang diajukan oleh PT. Pindad. (Dok. Dislitbangad) ★
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) melakukan uji coba sertifikasi Mortir Kaliber 81 (Mo-3) yang diajukan oleh PT. Pindad.
Dalam keterangan resminya, Senin, (16/1) Kadislitbangad Brigjen TNI Hery Setiyono mengatakan materi uji dan persyaratan meliputi berbagai aspek yaitu konstruksi dan perlengkapan, kemampuan, kelancaran kerja dan insani, kemampuan, kelancaran kerja dan insani.
“Sementara itu metode dan teknik pengujian menggunakan metode uji laboratorium dan uji lapang dan menggunakan teknik pengukuran, pencatatan dan penghitungan serta pengamatan sehingga diperoleh data terhadap sampel uji coba dengan tolok ukur syarat-syarat tipe yang berlaku,” kata Hery.
Mortir kaliber 81 mm merupakan senjata kelompok tingkat Batalyon Infanteri yang berfungsi sebagai senjata lintas lengkung untuk menghancurkan sasaran kelompok.
Pelontar mortir dengan kaliber 81 mm, dapat menggunakan munisi segala tipe munisi mortir kaliber 81 mm dan dilengkapi dengan bipod untuk menopang pelontar dalam pengoperasiannya. Penembakan dilakukan secara satu per satu, yang dapat mencapai jarak tembak sampai dengan 6,5 kilometer. (rr)
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) melakukan uji coba sertifikasi Mortir Kaliber 81 (Mo-3) yang diajukan oleh PT. Pindad. (Dok. Dislitbangad) ★
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) melakukan uji coba sertifikasi Mortir Kaliber 81 (Mo-3) yang diajukan oleh PT. Pindad.
Dalam keterangan resminya, Senin, (16/1) Kadislitbangad Brigjen TNI Hery Setiyono mengatakan materi uji dan persyaratan meliputi berbagai aspek yaitu konstruksi dan perlengkapan, kemampuan, kelancaran kerja dan insani, kemampuan, kelancaran kerja dan insani.
“Sementara itu metode dan teknik pengujian menggunakan metode uji laboratorium dan uji lapang dan menggunakan teknik pengukuran, pencatatan dan penghitungan serta pengamatan sehingga diperoleh data terhadap sampel uji coba dengan tolok ukur syarat-syarat tipe yang berlaku,” kata Hery.
Mortir kaliber 81 mm merupakan senjata kelompok tingkat Batalyon Infanteri yang berfungsi sebagai senjata lintas lengkung untuk menghancurkan sasaran kelompok.
Pelontar mortir dengan kaliber 81 mm, dapat menggunakan munisi segala tipe munisi mortir kaliber 81 mm dan dilengkapi dengan bipod untuk menopang pelontar dalam pengoperasiannya. Penembakan dilakukan secara satu per satu, yang dapat mencapai jarak tembak sampai dengan 6,5 kilometer. (rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.