Ilustrasi radar AESA F 35 USAF [Lockheed Martin] 📡
China baru-baru ini telah mengumumkan untuk memperketat eskpor Galium. Para ahli menyebut industri pertahanan Amerika Serikat bakal terpukul akibat kebijakan Beijing tersebut.
Dikatakan, Galium banyak digunakan sebagai bahan komponen radar canggih yang dipasang pada pesawat tempur, kapal perang, maupun instatasi pertahanan di darat.
Aturan China ini akan diterapkan mulai 1 Agustus. China merupakan pemasok Galium terkemuka di dunia, seperti diberitakan Global Times pada hari Selasa.
Aturan menyebut, barang-barang yang memenuhi karakteristik tertentu tidak boleh diekspor tanpa persetujuan. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional China.
Untuk diketahui, Gallium dan Germanium digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, kata pengamat.
Analis militer China mengatakan, kontrol ekspor, terutama galium, dapat memukul industri pertahanan AS pada saat AS berusaha untuk secara militer menahan perkembangan China.
Gallium arsenide (GaAs) dan Gallium nitride (GaN) merupakan bahan paling dasar dalam pembuatan modul penerima pancar pada radar Active Electronic Scanning Array (AESA), yang banyak digunakan pada pesawat tempur modern, kapal perang dan instalasi darat, jelas Fu Qianshao, ahli penerbangan militer China.
Sebelumnya, perusahaan pertahanan AS Raytheon dan Northrop Grumman dilaporkan memperkenalkan sistem radar AESA baru berdasarkan GaN, yang memberikan kinerja lebih unggul daripada GaA yang digunakan sebelumnya.
Radar terbaru untuk jet tempur berbasis kapal induk F/A-18E/F dan jet tempur siluman F-35 juga menggabungkan GaN.
China menyumbang sekitar 85 persen dari cadangan galium global, yang berarti bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya tidak mungkin menghindari penggunaan bahan China tanpa biaya yang signifikan, kata Fu. -Poetra-
China baru-baru ini telah mengumumkan untuk memperketat eskpor Galium. Para ahli menyebut industri pertahanan Amerika Serikat bakal terpukul akibat kebijakan Beijing tersebut.
Dikatakan, Galium banyak digunakan sebagai bahan komponen radar canggih yang dipasang pada pesawat tempur, kapal perang, maupun instatasi pertahanan di darat.
Aturan China ini akan diterapkan mulai 1 Agustus. China merupakan pemasok Galium terkemuka di dunia, seperti diberitakan Global Times pada hari Selasa.
Aturan menyebut, barang-barang yang memenuhi karakteristik tertentu tidak boleh diekspor tanpa persetujuan. Langkah ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional China.
Untuk diketahui, Gallium dan Germanium digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, kata pengamat.
Analis militer China mengatakan, kontrol ekspor, terutama galium, dapat memukul industri pertahanan AS pada saat AS berusaha untuk secara militer menahan perkembangan China.
Gallium arsenide (GaAs) dan Gallium nitride (GaN) merupakan bahan paling dasar dalam pembuatan modul penerima pancar pada radar Active Electronic Scanning Array (AESA), yang banyak digunakan pada pesawat tempur modern, kapal perang dan instalasi darat, jelas Fu Qianshao, ahli penerbangan militer China.
Sebelumnya, perusahaan pertahanan AS Raytheon dan Northrop Grumman dilaporkan memperkenalkan sistem radar AESA baru berdasarkan GaN, yang memberikan kinerja lebih unggul daripada GaA yang digunakan sebelumnya.
Radar terbaru untuk jet tempur berbasis kapal induk F/A-18E/F dan jet tempur siluman F-35 juga menggabungkan GaN.
China menyumbang sekitar 85 persen dari cadangan galium global, yang berarti bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya tidak mungkin menghindari penggunaan bahan China tanpa biaya yang signifikan, kata Fu. -Poetra-
📡 Airspace Review
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.