Pesawat tempur Rafale (Dassault Aviation) ☆
Pesawat tempur Rafale pesanan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto rencananya akan ditempatkan di wilayah Pekanbaru, Riau.
Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers Prabowo usai melakukan serah terima pesawat C-130J Super Hercules kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (6/7).
Pada kesempatan yang sama, Prabowo turut menjelaskan jika pesanan pertama pesawat tempur asal Prancis itu baru dapat tiba di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun mendatang. “Rafale, pesawat teknologi Prancis generasi 4,5 yaa. Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi,” ungkapnya.
Pengiriman pesawat tempur buatan Dassault Rafale itu ke Indonesia pun akan dilakukan secara bertahap. TNI Angkatan Udara (TNI AU) diperkirakan membutuhkan waktu 4 tahun dari sekarang untuk siap mengoperasionalkan skadron udara pesawat tempur Rafale.
“Mungkin sampe skadron pertama (Rafale) akan siap operasional kira-kira 4 tahun lagi ya, 48 bulan lagi skadron pertama,” imbuhnya.
Keberadaan pesawat tempur Rafale bagi TNI AU sejatinya memiliki nilai strategis karena dapat memperkokoh kekuatan udara Indonesia. Kontrak pengadaan pesawat ini menjadi bukti atas komitmen Prabowo untuk memberikan alutsista yang terbaik dan tercanggih bagi pertahanan udara Indonesia.
Kemhan sebelumnya telah menandatangani kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale pada 10 Februari 2022 di kantor Kemhan, Jakarta. Momen penandatanganan tersebut turut disaksikan langsung oleh Prabowo dan Florence Parly, Menhan Prancis periode 2017-2022.
Sebagai langkah awal, Indonesia terlebih dahulu mengakuisisi 6 unit Rafale dan berencana untuk mendatangkan 36 pesawat tempur Rafale lainnya. Dengan demikian, total pesawat Rafale yang rencananya akan diakusisi oleh Indonesia adalah sebanyak 42 unit.
Pesawat tempur Rafale pesanan Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto rencananya akan ditempatkan di wilayah Pekanbaru, Riau.
Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers Prabowo usai melakukan serah terima pesawat C-130J Super Hercules kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (6/7).
Pada kesempatan yang sama, Prabowo turut menjelaskan jika pesanan pertama pesawat tempur asal Prancis itu baru dapat tiba di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun mendatang. “Rafale, pesawat teknologi Prancis generasi 4,5 yaa. Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi,” ungkapnya.
Pengiriman pesawat tempur buatan Dassault Rafale itu ke Indonesia pun akan dilakukan secara bertahap. TNI Angkatan Udara (TNI AU) diperkirakan membutuhkan waktu 4 tahun dari sekarang untuk siap mengoperasionalkan skadron udara pesawat tempur Rafale.
“Mungkin sampe skadron pertama (Rafale) akan siap operasional kira-kira 4 tahun lagi ya, 48 bulan lagi skadron pertama,” imbuhnya.
Keberadaan pesawat tempur Rafale bagi TNI AU sejatinya memiliki nilai strategis karena dapat memperkokoh kekuatan udara Indonesia. Kontrak pengadaan pesawat ini menjadi bukti atas komitmen Prabowo untuk memberikan alutsista yang terbaik dan tercanggih bagi pertahanan udara Indonesia.
Kemhan sebelumnya telah menandatangani kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale pada 10 Februari 2022 di kantor Kemhan, Jakarta. Momen penandatanganan tersebut turut disaksikan langsung oleh Prabowo dan Florence Parly, Menhan Prancis periode 2017-2022.
Sebagai langkah awal, Indonesia terlebih dahulu mengakuisisi 6 unit Rafale dan berencana untuk mendatangkan 36 pesawat tempur Rafale lainnya. Dengan demikian, total pesawat Rafale yang rencananya akan diakusisi oleh Indonesia adalah sebanyak 42 unit.
★ IDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.