Kapal selam HMAS Waller sandar di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (9/9). (Dok. Dispen Lantamal V)
Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menyambut kedatangan kapal selam Angkatan Laut Australia, HMAS Waller (SSG-75) yang sandar di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (9/9).
Kapal selam kelas Collins yang dipimpin oleh Komandan Darren White ini membawa 60 awak ke Surabaya untuk melakukan pengembangan kerja sama hubungan baik TN AL dan Angkatan Laut Australia.
Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal V Kolonel Laut (P) M Sati Lubis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Atase Pertahanan (Athan) Australia dan komandan kapal selam HMAS Waller beserta delegasi untuk mengunjungi Surabaya.
“Semoga kerja sama dan koordinasi antara angkatan laut kedua negara akan terjalin terus dan semakin erat ke depannya,” ucapnya, dikutip dari keterangan Dispen Lantamal V, Selasa (10/9).
(Dok. Dispen Lantamal V)
Adapun HMAS Waller adalah kapal selam ketiga dari enam unit kapal selam kelas Collins yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Australia. Collins masuk ke dalam kapal selam kelas diesel listrik 471.
Panjang kapal ini adalah 77.42 meter, lebar 7.8 meter, draft 7 meter dengan bobot permukaan 3.100 ton yang mampu membawa 60 kru. HMAS Waller memiliki persenjataan torpedo, rudal antikapal dan ranjau.
Pada bagian haluan terdapat enam peluncur torpedo kaliber 533 mm (21 inchi). Torpedo yang dibawa dari jenis Mark 48 Mod 7 CBASS (common broadband advanced sonar system) menggunakan active-passive homing dengan hulu ledak 267 kg. Torpedo ini dapat meluncur sejauh 38 km pada kecepatan 55 knots, atau 50 km kecepatan 40 knot.
Kapal selam ini juga dapat meluncurkan rudal antikapal UGM-84C Sub Harpoon yang beroperasi dengan active radar homing. Rudal pesaing SM-39 Exocet ini sanggup melesat sejauh 30 km dengan kecepatan Mach 0,9 dengan membawa hulu ledak 227 kg. Secara keseluruhan, tiap unit kelas Collins dapat membawa 22 torpedo atau rudal.
Terdapat pula sistem sensor elektronik ES-5600 dari EDO yang beroperasi di radar band 2Ghz–18Ghz serta mendukung automatic detection, direction finding, identification dari sinyal radar. Perangkat ESM (electronic support measures) AR-740 dari EDO Argo System juga disematkan di Collins Class.
HMAS Waller ditenagai mesin utama 1xJeumont-Schneider DC motor (7,200 hp atau 5,400 kW), driving 1xseven-bladed, 4.22 meter (13.8 kaki) diameter skewback propeller, dan untuk backup 1xMacTaggart Scott DM 43006 retractable hydraulic motor. Dari spesifikasi tersebut, kapal ini dapat melaju hingga 10 knot di permukaan atau menyelam di kedalaman periskop, sementara kecepatan saat menyelam penuh mencapai 20 knot. (at)
Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menyambut kedatangan kapal selam Angkatan Laut Australia, HMAS Waller (SSG-75) yang sandar di Tanjung Perak, Surabaya, Senin (9/9).
Kapal selam kelas Collins yang dipimpin oleh Komandan Darren White ini membawa 60 awak ke Surabaya untuk melakukan pengembangan kerja sama hubungan baik TN AL dan Angkatan Laut Australia.
Asisten Operasi (Asops) Komandan Lantamal V Kolonel Laut (P) M Sati Lubis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Atase Pertahanan (Athan) Australia dan komandan kapal selam HMAS Waller beserta delegasi untuk mengunjungi Surabaya.
“Semoga kerja sama dan koordinasi antara angkatan laut kedua negara akan terjalin terus dan semakin erat ke depannya,” ucapnya, dikutip dari keterangan Dispen Lantamal V, Selasa (10/9).
(Dok. Dispen Lantamal V)
Adapun HMAS Waller adalah kapal selam ketiga dari enam unit kapal selam kelas Collins yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Australia. Collins masuk ke dalam kapal selam kelas diesel listrik 471.
Panjang kapal ini adalah 77.42 meter, lebar 7.8 meter, draft 7 meter dengan bobot permukaan 3.100 ton yang mampu membawa 60 kru. HMAS Waller memiliki persenjataan torpedo, rudal antikapal dan ranjau.
Pada bagian haluan terdapat enam peluncur torpedo kaliber 533 mm (21 inchi). Torpedo yang dibawa dari jenis Mark 48 Mod 7 CBASS (common broadband advanced sonar system) menggunakan active-passive homing dengan hulu ledak 267 kg. Torpedo ini dapat meluncur sejauh 38 km pada kecepatan 55 knots, atau 50 km kecepatan 40 knot.
Kapal selam ini juga dapat meluncurkan rudal antikapal UGM-84C Sub Harpoon yang beroperasi dengan active radar homing. Rudal pesaing SM-39 Exocet ini sanggup melesat sejauh 30 km dengan kecepatan Mach 0,9 dengan membawa hulu ledak 227 kg. Secara keseluruhan, tiap unit kelas Collins dapat membawa 22 torpedo atau rudal.
Terdapat pula sistem sensor elektronik ES-5600 dari EDO yang beroperasi di radar band 2Ghz–18Ghz serta mendukung automatic detection, direction finding, identification dari sinyal radar. Perangkat ESM (electronic support measures) AR-740 dari EDO Argo System juga disematkan di Collins Class.
HMAS Waller ditenagai mesin utama 1xJeumont-Schneider DC motor (7,200 hp atau 5,400 kW), driving 1xseven-bladed, 4.22 meter (13.8 kaki) diameter skewback propeller, dan untuk backup 1xMacTaggart Scott DM 43006 retractable hydraulic motor. Dari spesifikasi tersebut, kapal ini dapat melaju hingga 10 knot di permukaan atau menyelam di kedalaman periskop, sementara kecepatan saat menyelam penuh mencapai 20 knot. (at)
⚓️ IDM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.