Disebut Mirip F-35 AS Sebuah gambar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenaranya menunjukkan diduga jet tempur FC-31 yang tengah diujicobakan China.(Weibo via South China Morning Post)
Sebuah gambar memperlihatkan China diduga menguji coba jet tempur FC-31 Gyrfalcon, yang disebut mirip dengan F-35 milik AS.
Dalam gambar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya di Weibo, nampak pesawat tempur yang masuk kategori purwarupa itu lepas landas.
Selain itu, nampak pula logo pengembangnya, Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) yang berada di badan jet tempur tatkala mesinnya menyemburkan api saat lepas landas.
Shenyang FC-31 merupakan pesawat tempur kedua yang diproduksi "Negeri Panda" setelah Chengdu J-20, dilaporkan EurAsian Times Selasa (8/9/2020).
Pesawat tersebut mulai terbang perdana pada 2012, sebelum kemudian dipamerkan pada berbagai acara kedirgantaraan guna menarik pembeli.
Namun berbeda dengan J-20, FC-31 tidak dilirik bahkan oleh angkatan udara negeri sendiri. Meski burung besi itu dipersiapkan juga untuk militer.
Karena itu, para analis kemudian menerangkan bahwa pesawat itu kemungkinan dimodifikasi untuk kapal induk generasi terbaru "Negeri Panda".
Berdasarkan tulisan Liu Zhen dari SCMP, kanopi yang berada di seluruh kokpit mengalami perubahan mirip dengan saudara tuanya tersebut.
Pesawat tersebut disebutkan mempunyai kemampuan manuver yang luar biasa, memiliki teknologi siluman, dan ruang senjata internal.
Selain itu, FC-31 dilengkapi peningkatan kemampuan sensor dan avionik, pelacakan serta penargetan radar, dan sistem elektronik terintegrasi.
Analis Shanghai Shi Lao mengatakan, proyek pengembangan itu bakal difokuskan ke versi angkatan laut, di mana desainnya adalah pelontar.
Dengan bobot tidak lebih dari 25 ton, pesawat tersebut diklaim lebih ringan dibanding J-20 yang 37 ton. Membuatnya bisa beradaptasi dengan kapal induk baru.
Meski begitu, Shi menerangkan meski versi angkatan lautnya bakal masuk tahun depan, dia meyakini FC-31 masih jauh sebelum dioperasikan.
Menurutnya, kendala yang dialami pesawat tersebut diprediksi sama dengan burung tempur China yang lainnya, yakni mesin yang masih mengandalkan desain Uni Soviet periode 1970-an.
Meski purwarupa itu masih sangat kurang dibandingkan F-35, jet tempur tersebut dilaporkan mempunyai beberapa kemiripan.
Di antaranya adalah selain bobot saat lepas landas 25 ton, FC-31 juga mempunyai jangkauan operasi 1.200 km, kecepatan tertingginya adalah Mach 1,8.
Sementara F-35 buatan Lockheed Martin mempunyai bobot lepas landas 27-32 ton, jangkauan tempur 2.200 km, dengan top speed Mach 1,6.
Kemudian jika FC-31 mampu mengangkut hingga delapan ton senjata, maka F-35 yang mempunyai tiga varian bisa membawa 8,1 ton persenjataan.
Sebuah gambar memperlihatkan China diduga menguji coba jet tempur FC-31 Gyrfalcon, yang disebut mirip dengan F-35 milik AS.
Dalam gambar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya di Weibo, nampak pesawat tempur yang masuk kategori purwarupa itu lepas landas.
Selain itu, nampak pula logo pengembangnya, Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) yang berada di badan jet tempur tatkala mesinnya menyemburkan api saat lepas landas.
Shenyang FC-31 merupakan pesawat tempur kedua yang diproduksi "Negeri Panda" setelah Chengdu J-20, dilaporkan EurAsian Times Selasa (8/9/2020).
Pesawat tersebut mulai terbang perdana pada 2012, sebelum kemudian dipamerkan pada berbagai acara kedirgantaraan guna menarik pembeli.
Namun berbeda dengan J-20, FC-31 tidak dilirik bahkan oleh angkatan udara negeri sendiri. Meski burung besi itu dipersiapkan juga untuk militer.
Karena itu, para analis kemudian menerangkan bahwa pesawat itu kemungkinan dimodifikasi untuk kapal induk generasi terbaru "Negeri Panda".
Berdasarkan tulisan Liu Zhen dari SCMP, kanopi yang berada di seluruh kokpit mengalami perubahan mirip dengan saudara tuanya tersebut.
Pesawat tersebut disebutkan mempunyai kemampuan manuver yang luar biasa, memiliki teknologi siluman, dan ruang senjata internal.
Selain itu, FC-31 dilengkapi peningkatan kemampuan sensor dan avionik, pelacakan serta penargetan radar, dan sistem elektronik terintegrasi.
Analis Shanghai Shi Lao mengatakan, proyek pengembangan itu bakal difokuskan ke versi angkatan laut, di mana desainnya adalah pelontar.
Dengan bobot tidak lebih dari 25 ton, pesawat tersebut diklaim lebih ringan dibanding J-20 yang 37 ton. Membuatnya bisa beradaptasi dengan kapal induk baru.
Meski begitu, Shi menerangkan meski versi angkatan lautnya bakal masuk tahun depan, dia meyakini FC-31 masih jauh sebelum dioperasikan.
Menurutnya, kendala yang dialami pesawat tersebut diprediksi sama dengan burung tempur China yang lainnya, yakni mesin yang masih mengandalkan desain Uni Soviet periode 1970-an.
Meski purwarupa itu masih sangat kurang dibandingkan F-35, jet tempur tersebut dilaporkan mempunyai beberapa kemiripan.
Di antaranya adalah selain bobot saat lepas landas 25 ton, FC-31 juga mempunyai jangkauan operasi 1.200 km, kecepatan tertingginya adalah Mach 1,8.
Sementara F-35 buatan Lockheed Martin mempunyai bobot lepas landas 27-32 ton, jangkauan tempur 2.200 km, dengan top speed Mach 1,6.
Kemudian jika FC-31 mampu mengangkut hingga delapan ton senjata, maka F-35 yang mempunyai tiga varian bisa membawa 8,1 ton persenjataan.
♖ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.