Ilustrasi ●
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan RI, Wiranto membuka gelaran pertemuan bilateral Indonesia dan Rusia dalam bidang keamanan.
“Ya tadi saya buka acaranya. Ini acara tentang keamanan. Keamanan itu kan luas, termasuk anti teror. Dibicarakan juga bagaimana memotong dana anti teror itu,” kata Wiranto, ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
“Kerja sama dengan Rusia sudah lama. Kita saling bertukar tempat untuk melaksanakan pertemuan bilateral mengenai keamanan,” lanjutnya lagi.
Wiranto menambahkan, keamanan siber juga sangat penting untuk dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini. “Hal baru lagi kita bicarakan bagaimana keamanan siber ini sangat penting. Rusia kan sudah punya itu. Kita tinggal susun dan matangkan saja,” tegas Wiranto.
Mengenai keamanan siber, tambah dia, Indonesia sendiri sudah membentuk kerja sama dalam bidang ini dengan Australia, India dan Singapura.
“Penting sekali ini. Jadi bisa bertukar pengalaman dan juga ada ide baru. Nah, dengan Rusia akan kita bicarakan ini,” tuturnya.
Sementara ketika ditanya mengenai penawaran alutsista dari Rusia, Wiranto memaparkan penawaran tersebut selalu ada.
“Itu selalu ada. Tidak hanya dari Rusia, negara-negara Eropa Timur itu kan selalu menawarkan perlengkapan militer, itu udah biasa,” pungkasnya.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan RI, Wiranto membuka gelaran pertemuan bilateral Indonesia dan Rusia dalam bidang keamanan.
“Ya tadi saya buka acaranya. Ini acara tentang keamanan. Keamanan itu kan luas, termasuk anti teror. Dibicarakan juga bagaimana memotong dana anti teror itu,” kata Wiranto, ketika ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
“Kerja sama dengan Rusia sudah lama. Kita saling bertukar tempat untuk melaksanakan pertemuan bilateral mengenai keamanan,” lanjutnya lagi.
Wiranto menambahkan, keamanan siber juga sangat penting untuk dibicarakan dalam pertemuan bilateral ini. “Hal baru lagi kita bicarakan bagaimana keamanan siber ini sangat penting. Rusia kan sudah punya itu. Kita tinggal susun dan matangkan saja,” tegas Wiranto.
Mengenai keamanan siber, tambah dia, Indonesia sendiri sudah membentuk kerja sama dalam bidang ini dengan Australia, India dan Singapura.
“Penting sekali ini. Jadi bisa bertukar pengalaman dan juga ada ide baru. Nah, dengan Rusia akan kita bicarakan ini,” tuturnya.
Sementara ketika ditanya mengenai penawaran alutsista dari Rusia, Wiranto memaparkan penawaran tersebut selalu ada.
“Itu selalu ada. Tidak hanya dari Rusia, negara-negara Eropa Timur itu kan selalu menawarkan perlengkapan militer, itu udah biasa,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.