Sniper Berbasis Android Inovasi teknologi pengendali senjata karya Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Surabaya. ☆
Sebuah senapan laras panjang tiba-tiba bergerak ke kanan dan ke kiri tanpa ada tangan siapapun yang mengendalikannya.
Persis di gagang senapan laras panjang itu menempel sebuah smartphone.
Ternyata, ponsel dengan sistem operasi Android inilah yang mengendalikan senapan tersebut.
Teknologi pengendali senjata ini adalah karya STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) Surabaya.
Teknologi karya mahasiswa itu ditunjukkan saat Dies Natalis ke-51, Rabu (15/3/2017).
Teknologi ini diklaim memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, akurasinya relatif terjaga. Kedua dan yang lebih penting, sniper tidak akan menjadi sasaran balik dari lawan.
"Kami mengapresiasi karya inovatif ini. Sniper tak perlu memegangi senapan, cukup dengan smartphone semua senapan dalam kendalinya," terang Komandan STTAL Surabaya, Laksamana Pertama Siswo HS.
Siswo mengatakan, dengan teknologi sniper tanpa awak itu, biaya logistik akan bisa ditekan.
Sebab, sniper atau prajurit tak perlu ditempatkan di tempat khusus dengan menyewa kamar hotel di ketinggian.
Namun cukup berada di salah satu ruang rersembunyi, sudah bisa mengendalikan arah dan moncong senjata.
"Smartphone adalah menjadi Pengendalinya. Satu smartphone ada di tangan sniper yang jauh dari lokasi senapan. Satunya menempel di senapan," kata Letkol Laut (P), Suprayitno, dosen STTAL.
Bersama mahasiswanya, Suprayitno, mengembangkan konsep senapan untuk sniper berbasis android.
Sistem kerjanya menggunakan jaringan internet, wifi, dan sistem bluetooth. Namun dalam perkembangannnya nanti bisa memanfaatkan satelit.
Komandan STTAL Siswo HS menyebut bahwa karya ini adalah prototipe. Nanti bisa dikembangkan lebih jauh.
"Bisa saja ditempatkan di atas kapal patroli. Atau ditempatkan di tempat tertentu. Kami menunggu karya inovatif yang lain untuk pengembangan dan riset STTAL," kata Siswo.
Sebuah senapan laras panjang tiba-tiba bergerak ke kanan dan ke kiri tanpa ada tangan siapapun yang mengendalikannya.
Persis di gagang senapan laras panjang itu menempel sebuah smartphone.
Ternyata, ponsel dengan sistem operasi Android inilah yang mengendalikan senapan tersebut.
Teknologi pengendali senjata ini adalah karya STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) Surabaya.
Teknologi karya mahasiswa itu ditunjukkan saat Dies Natalis ke-51, Rabu (15/3/2017).
Teknologi ini diklaim memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, akurasinya relatif terjaga. Kedua dan yang lebih penting, sniper tidak akan menjadi sasaran balik dari lawan.
"Kami mengapresiasi karya inovatif ini. Sniper tak perlu memegangi senapan, cukup dengan smartphone semua senapan dalam kendalinya," terang Komandan STTAL Surabaya, Laksamana Pertama Siswo HS.
Siswo mengatakan, dengan teknologi sniper tanpa awak itu, biaya logistik akan bisa ditekan.
Sebab, sniper atau prajurit tak perlu ditempatkan di tempat khusus dengan menyewa kamar hotel di ketinggian.
Namun cukup berada di salah satu ruang rersembunyi, sudah bisa mengendalikan arah dan moncong senjata.
"Smartphone adalah menjadi Pengendalinya. Satu smartphone ada di tangan sniper yang jauh dari lokasi senapan. Satunya menempel di senapan," kata Letkol Laut (P), Suprayitno, dosen STTAL.
Bersama mahasiswanya, Suprayitno, mengembangkan konsep senapan untuk sniper berbasis android.
Sistem kerjanya menggunakan jaringan internet, wifi, dan sistem bluetooth. Namun dalam perkembangannnya nanti bisa memanfaatkan satelit.
Komandan STTAL Siswo HS menyebut bahwa karya ini adalah prototipe. Nanti bisa dikembangkan lebih jauh.
"Bisa saja ditempatkan di atas kapal patroli. Atau ditempatkan di tempat tertentu. Kami menunggu karya inovatif yang lain untuk pengembangan dan riset STTAL," kata Siswo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.