Di Papua 150 orang mantan simpatisan kelompok bersenjata, kembali ke pihak pemerintah Indonesia (Dok Dispen TNI AD) ☆
Sebanyak 155 orang simpatisan kelompok bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, 'turun gunung'. Mereka kemudian menyatakan kesetiaannya pada Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (24/3/2017). Disebutkan, pihak tentara melakukan pendekatan manusiai untuk mengajak mereka bergabung dengan Indonesia.
"Dengan pendekatan humanis dan menyentuh yang dilakukan oleh Danramil 1714-14/Sinak Lettu Inf Yusuf Rumi," begitu bunyi keterangan dari TNI.
155 Orang itu termasuk Utaringgen Telenggen. Mereka turun gunung dan mendatangi Markas Koramil Sinak pada 15 Maret pukul 14.30 WIT, didampingi Pendeta Zakarias Tabuni. Pada Senin (20/3), ratusan orang itu kemudian mendatangi acara peresmian Kantor Kas BPD Papua. Di situ ada Bupati Puncak Jaya Wilem Wandik.
150 Orang mantan simpatisan kelompok bersenjata, kembali ke pihak pemerintah Indonesia (Dok Dispen TNI AD)
Dalam acara itu, Wilem memberi sehelai bendera Merah Putih ke Utaringggen Telenggen dan 154 simpatisan kelompok bersenjata itu. Kini ratusan orang itu benar-benar kembali ke pangkuan pihak Indonesia. Namun mereka meminta aspirasi mereka dipenuhi.
Aspirasi mereka adalah mendapatkan rumah honai yang layak dan sehat, juga meminta jaminan keamanan dari TNI dan Polri karena masih terancam dengan kelompok bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen. Mereka adalah orang-orang dari Kampung Weni dan Kampung Rumagi Distrik Mageabume, Puncak Jaya. (dnu/imk)
Sebanyak 155 orang simpatisan kelompok bersenjata di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, 'turun gunung'. Mereka kemudian menyatakan kesetiaannya pada Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (24/3/2017). Disebutkan, pihak tentara melakukan pendekatan manusiai untuk mengajak mereka bergabung dengan Indonesia.
"Dengan pendekatan humanis dan menyentuh yang dilakukan oleh Danramil 1714-14/Sinak Lettu Inf Yusuf Rumi," begitu bunyi keterangan dari TNI.
155 Orang itu termasuk Utaringgen Telenggen. Mereka turun gunung dan mendatangi Markas Koramil Sinak pada 15 Maret pukul 14.30 WIT, didampingi Pendeta Zakarias Tabuni. Pada Senin (20/3), ratusan orang itu kemudian mendatangi acara peresmian Kantor Kas BPD Papua. Di situ ada Bupati Puncak Jaya Wilem Wandik.
150 Orang mantan simpatisan kelompok bersenjata, kembali ke pihak pemerintah Indonesia (Dok Dispen TNI AD)
Dalam acara itu, Wilem memberi sehelai bendera Merah Putih ke Utaringggen Telenggen dan 154 simpatisan kelompok bersenjata itu. Kini ratusan orang itu benar-benar kembali ke pangkuan pihak Indonesia. Namun mereka meminta aspirasi mereka dipenuhi.
Aspirasi mereka adalah mendapatkan rumah honai yang layak dan sehat, juga meminta jaminan keamanan dari TNI dan Polri karena masih terancam dengan kelompok bersenjata pimpinan Lekagak Telenggen dan Gombanik Telenggen. Mereka adalah orang-orang dari Kampung Weni dan Kampung Rumagi Distrik Mageabume, Puncak Jaya. (dnu/imk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.