rudal pasopati [gatra]✈️
Tim riset aeronautika Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta bersama TNI AU Lapangan Udara Adisutjipto berhasil menerbangkan peluru kendali (rudal) generasi pertama. Rudal bernama Pasopati itu sukses diluncurkan pada Sabtu (11/12) di Lapangan Terbang Gading, Wonosari, Gunungkidul.
“Perencanaan pembuatan rudal Pasopati dimulai awal tahun ini dan akan berjalan tiga tahun ke depan. Riset ini didanai sepenuhnya oleh Kemenristekdikti melalui Skema Unggulan Perguruan Tinggi,” kata Ketua Tim Gesang Nugroho, di lokasi peluncuran, Minggu (12/11).
Pada tahap pertama riset, tim fokus pengembangan rudal pada aspek desain dan manufaktur rudal dengan jarak tempuh 30-50 kilometer. Baru pada tahun ketiga, yakni 2019, tim fokus pengembangan rudal dengan daya jelajah 100 kilometer.
Dalam ujicoba itu, Pasopati berhasil take off dan terbang stabil pada ketinggian 100 meter dengan kecepatan maksimum 130 kilometer per jam. Pasopati berhasil menempuh jarak 5 kilometer dengan waktu terbang 3 menit.
Gesang menjelaskan, rudal elektrik yang berhasil dikembangkan ini didesain untuk misi penyerangan dengan target sasaran diam dan mampu terbang rendah agar tidak terdekteksi radar.
Dengan panjang 170 cm, berdiameter 17 cm dan berat kosong 0,9 kilogram, rudal Pasopati memiliki spesifikasi penggerak Electric Ducted Fan (EDF). Dengan daya jangkau 30-50 km, rudal ini mampu menembus kecepatan 100-200 km per jam.
“Sebelum ujicoba ini, tahap akhir berupa Design Requirement and Objective (DRO), Conseptual Design, Preliminary Design dan Detail Design sudah dilakukan Pasopati dan semua dinyatakan lulus,” lanjut Gesang.
Pemilihan EDF sebagai pendorong elektrik menurut Gesang karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan turbojet. Bahkan EDF memiliki keunggulan yaitu mudah dikendalikan.
Tim yang beranggotakan Agung Bramantya, Iswandi, dan Isnan Nur Rifai ini diharapkan mengembangkan data kendali untuk riset selanjutnya.
“Ke depan, tim akan fokus pada penggunaan pendorong turbojet untuk menambah jarak tempuh dengan kecepatan maksimal. Kami juga akan mengembangkan penambahan akurasi dan sistem produksi yang efisien,” kata Agung.
Tim riset aeronautika Universitas Gadjah Mada (UGM) DI Yogyakarta bersama TNI AU Lapangan Udara Adisutjipto berhasil menerbangkan peluru kendali (rudal) generasi pertama. Rudal bernama Pasopati itu sukses diluncurkan pada Sabtu (11/12) di Lapangan Terbang Gading, Wonosari, Gunungkidul.
“Perencanaan pembuatan rudal Pasopati dimulai awal tahun ini dan akan berjalan tiga tahun ke depan. Riset ini didanai sepenuhnya oleh Kemenristekdikti melalui Skema Unggulan Perguruan Tinggi,” kata Ketua Tim Gesang Nugroho, di lokasi peluncuran, Minggu (12/11).
Pada tahap pertama riset, tim fokus pengembangan rudal pada aspek desain dan manufaktur rudal dengan jarak tempuh 30-50 kilometer. Baru pada tahun ketiga, yakni 2019, tim fokus pengembangan rudal dengan daya jelajah 100 kilometer.
Dalam ujicoba itu, Pasopati berhasil take off dan terbang stabil pada ketinggian 100 meter dengan kecepatan maksimum 130 kilometer per jam. Pasopati berhasil menempuh jarak 5 kilometer dengan waktu terbang 3 menit.
Gesang menjelaskan, rudal elektrik yang berhasil dikembangkan ini didesain untuk misi penyerangan dengan target sasaran diam dan mampu terbang rendah agar tidak terdekteksi radar.
Dengan panjang 170 cm, berdiameter 17 cm dan berat kosong 0,9 kilogram, rudal Pasopati memiliki spesifikasi penggerak Electric Ducted Fan (EDF). Dengan daya jangkau 30-50 km, rudal ini mampu menembus kecepatan 100-200 km per jam.
“Sebelum ujicoba ini, tahap akhir berupa Design Requirement and Objective (DRO), Conseptual Design, Preliminary Design dan Detail Design sudah dilakukan Pasopati dan semua dinyatakan lulus,” lanjut Gesang.
Pemilihan EDF sebagai pendorong elektrik menurut Gesang karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan turbojet. Bahkan EDF memiliki keunggulan yaitu mudah dikendalikan.
Tim yang beranggotakan Agung Bramantya, Iswandi, dan Isnan Nur Rifai ini diharapkan mengembangkan data kendali untuk riset selanjutnya.
“Ke depan, tim akan fokus pada penggunaan pendorong turbojet untuk menambah jarak tempuh dengan kecepatan maksimal. Kami juga akan mengembangkan penambahan akurasi dan sistem produksi yang efisien,” kata Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.