✈️ Di Lanud Iswahjudi✈️ Dua F-16 Hibah AS [TNI AU]
Setelah tertunda dua kali, dua sisa pesawat F-16 hibah Pemerintah Amerika Serikat akhirnya tiba di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018) siang.
Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal yang dikonfirmasi di sela-sela acara penandantanganan sinergi BUMN pengadaan sarana LRT Jabodebek di PT INKA Madiun, Kamis (18/1/2018) siang, membenarkan datangnya sisa dua pesawat F-16 kloter terakhir bantuan Pemerintah AS. Kedua pesawat tempur F-16 bernomor TS 1628 dan TS 1634 tepat mendarat di Lanud Iswahjudi pukul 11.28 WIB.
“Dengan hadirnya dua pesawat kloter terakhir, maka total pesawat tempur F-16 bantuan pemerintah AS sebanyak 24 unit. Nanti pembagiannya 12 untuk skadron tiga Lanud Iswahjudi dan 12 di Lanud Pekanbaru,” kata Samsul.
Samsul mengatakan, kedatangan dua pesawat itu sempat tertunda dua kali karena persoalan teknis. Persoalan pertama terjadi pada mesin pesawat dan selanjutnya masalah pesawat tanker pengisi bahan bakarnya.
“Awalnya hanya persoalan mesin di pesawat. Namun setelah bergerak ada masalah di pesawat tanker pengisi bahan bakarnya. Pasalnya perjalanan Hawaii-Ghuam memakan waktu tujuh hingga delapan jam sehingga membutuhkan pengisian bahan bakar di udara hingga tiga kali,” ungkap Samsul.
Setelah tertunda dua kali, dua sisa pesawat F-16 hibah Pemerintah Amerika Serikat akhirnya tiba di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Kamis (18/1/2018) siang.
Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal yang dikonfirmasi di sela-sela acara penandantanganan sinergi BUMN pengadaan sarana LRT Jabodebek di PT INKA Madiun, Kamis (18/1/2018) siang, membenarkan datangnya sisa dua pesawat F-16 kloter terakhir bantuan Pemerintah AS. Kedua pesawat tempur F-16 bernomor TS 1628 dan TS 1634 tepat mendarat di Lanud Iswahjudi pukul 11.28 WIB.
“Dengan hadirnya dua pesawat kloter terakhir, maka total pesawat tempur F-16 bantuan pemerintah AS sebanyak 24 unit. Nanti pembagiannya 12 untuk skadron tiga Lanud Iswahjudi dan 12 di Lanud Pekanbaru,” kata Samsul.
Samsul mengatakan, kedatangan dua pesawat itu sempat tertunda dua kali karena persoalan teknis. Persoalan pertama terjadi pada mesin pesawat dan selanjutnya masalah pesawat tanker pengisi bahan bakarnya.
“Awalnya hanya persoalan mesin di pesawat. Namun setelah bergerak ada masalah di pesawat tanker pengisi bahan bakarnya. Pasalnya perjalanan Hawaii-Ghuam memakan waktu tujuh hingga delapan jam sehingga membutuhkan pengisian bahan bakar di udara hingga tiga kali,” ungkap Samsul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.