✈️ Juga akan memiliki 6 Skadron Udara angkut berat, sedang, dan ringan✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Menghadapi tuntuan tugas kedepan yang makin kompleks, TNI AU akan terus melakukan pembangunan dan pengembangan kekuatan. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE, M.M mengatakan, kebijakan pembangunan kekuatan Postur TNI AU tahun 2005 hingga 2024 antara lain perencanaan delapan Skadron Udara tempur.
“Sesuai dengan perencanaan kekuatan materiil, kita berharap memiliki delapan Skadron Udara Tempur dengan kekuatan 16 pesawat dengan kesiapan masing-masing skadron udara rata-rata 80%,” kata Kasau, saat menyampaikan ceramah pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Kesatuan Komando TNI AU (Sekkau) Angkatan 103 TP. 2018, di kampus Sekkau Lanud halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/6).
Kasau menambahkan, selain Skadon tempur, TNI AU juga akan memiliki 6 Skadron Udara angkut berat, sedang, dan ringan yang memiliki kekuatan per skadron udara sebanyak 16 pesawat. Keberadaan skadron ini untuk mendukung mobilitas pasukan dan logistik pada dua trouble spot.
“Untuk skadron angkut, TNI AU aka mengganti pesawat C-130B dengan pesawat angkut sekelas IL-76/A-400/C-17, dan sudah mengganti pesawat F-27 Fokker/CN-235 dengan pesawat sekelas atau diatas CN-295/C-27 Spartan, yang masing-masing skadron mempunyai tingkat kesiapan rata-rata 80%,” terang Kasau.
Selain itu, Kasau juga menjelaskan wacana TNI untuk melaksanakan penggelaran Pangkalan TNI terpadu. Pangkalan ini akan tersebar pada beberapa daerah seperti Natuna, Selaru, Morotai, Biak, dan Merauke.
“Penggelaran benteng-benteng pertahanan terpadu tri matra tersebut, diwujudkan dalam upaya untuk memperkuat sistem pertahanan Negara dalam mengantisipasi perkembangan ancaman yang terus meningkat,” pungkasnya. (Yan)
Menghadapi tuntuan tugas kedepan yang makin kompleks, TNI AU akan terus melakukan pembangunan dan pengembangan kekuatan. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE, M.M mengatakan, kebijakan pembangunan kekuatan Postur TNI AU tahun 2005 hingga 2024 antara lain perencanaan delapan Skadron Udara tempur.
“Sesuai dengan perencanaan kekuatan materiil, kita berharap memiliki delapan Skadron Udara Tempur dengan kekuatan 16 pesawat dengan kesiapan masing-masing skadron udara rata-rata 80%,” kata Kasau, saat menyampaikan ceramah pembekalan kepada Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Kesatuan Komando TNI AU (Sekkau) Angkatan 103 TP. 2018, di kampus Sekkau Lanud halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/6).
Kasau menambahkan, selain Skadon tempur, TNI AU juga akan memiliki 6 Skadron Udara angkut berat, sedang, dan ringan yang memiliki kekuatan per skadron udara sebanyak 16 pesawat. Keberadaan skadron ini untuk mendukung mobilitas pasukan dan logistik pada dua trouble spot.
“Untuk skadron angkut, TNI AU aka mengganti pesawat C-130B dengan pesawat angkut sekelas IL-76/A-400/C-17, dan sudah mengganti pesawat F-27 Fokker/CN-235 dengan pesawat sekelas atau diatas CN-295/C-27 Spartan, yang masing-masing skadron mempunyai tingkat kesiapan rata-rata 80%,” terang Kasau.
Selain itu, Kasau juga menjelaskan wacana TNI untuk melaksanakan penggelaran Pangkalan TNI terpadu. Pangkalan ini akan tersebar pada beberapa daerah seperti Natuna, Selaru, Morotai, Biak, dan Merauke.
“Penggelaran benteng-benteng pertahanan terpadu tri matra tersebut, diwujudkan dalam upaya untuk memperkuat sistem pertahanan Negara dalam mengantisipasi perkembangan ancaman yang terus meningkat,” pungkasnya. (Yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.