SU35 Rusia [marina] ★
TNI Angkatan Udara akan mengirim pilot dan teknisi ke Rusia untuk mempelajari hardware dan software pesawat tempur Sukhoi Su-35. Pengiriman pilot dan teknisi ini sebagai persiapan kedatangan pesawat tempur tersebut di Lanud Iswahjudi.
Hal itu disampaikan Sekdis Dinas Aeronautika Angkatan Udara (Disaeroau), Kolonel Tek Bambang Triono, saat meninjau kesiapan Lanud Iswahjudi terutama bidang personel, operasi, dan logistik sebelum kedatangan pesawat tempur Sukhoi Su-35, Selasa (10/7/2018).
Kolonel Tek Bambang Triono menuturkan pihaknya segera mengirim para pilot dan teknisi untuk alih teknologi terkait hardware dan software Sukhoi Su-35 ke Rusia. Alih teknologi ini penting dilakukan sebelum delapan unit pesawat tempur itu tiba di Lanud Iswahjudi.
Dia menuturkan secara bertahap pesawat tempur Sukhoi Su-35 akan tiba di Indonesia mulai bulan Agustus 2019. "Kami berharap pada tahun 2019. Kami sudah mempunyai delapan pesawat Sukhoi Su-35 full combat," kata dia dalam siaran pers dari Lanud Iswahjudi, Rabu (11/7/2018).
Bambang menyampaikan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 ini untuk menggantikan pesawat F-5. Selain itu, pesawat tempur ini juga untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.
Kesepakatan imbal beli pesawat Sukhoi Su-35 ini sudah diteken oleh Indonesia dan Rusia sejak 10 Agustus 2017 lalu. Pada saat itu, kesepakatan pemerintah Rusia akan membeli lebih dari satu komoditas ekspor milik Indonesia. Berbagai pilihan komoditas ekspor itu seperti CPO dan turunannya, mesin, kopi dan turunannya, kakao dan turunannya, tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furnitur, kopra, plastik dan turunannya, kertas, rempah-rempah, produk industri pertahanan, dan produk lainnya.
Kedatangan Kolonel Tek Bambang Triono disambut Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal. Setelah menerima paparan dari Disaeroau kemudian dilanjutkan dengan peninjauan tempat yang nantinya digunakan sebagai hanggar pesawat tempur Sukhoi Su-35.
TNI Angkatan Udara akan mengirim pilot dan teknisi ke Rusia untuk mempelajari hardware dan software pesawat tempur Sukhoi Su-35. Pengiriman pilot dan teknisi ini sebagai persiapan kedatangan pesawat tempur tersebut di Lanud Iswahjudi.
Hal itu disampaikan Sekdis Dinas Aeronautika Angkatan Udara (Disaeroau), Kolonel Tek Bambang Triono, saat meninjau kesiapan Lanud Iswahjudi terutama bidang personel, operasi, dan logistik sebelum kedatangan pesawat tempur Sukhoi Su-35, Selasa (10/7/2018).
Kolonel Tek Bambang Triono menuturkan pihaknya segera mengirim para pilot dan teknisi untuk alih teknologi terkait hardware dan software Sukhoi Su-35 ke Rusia. Alih teknologi ini penting dilakukan sebelum delapan unit pesawat tempur itu tiba di Lanud Iswahjudi.
Dia menuturkan secara bertahap pesawat tempur Sukhoi Su-35 akan tiba di Indonesia mulai bulan Agustus 2019. "Kami berharap pada tahun 2019. Kami sudah mempunyai delapan pesawat Sukhoi Su-35 full combat," kata dia dalam siaran pers dari Lanud Iswahjudi, Rabu (11/7/2018).
Bambang menyampaikan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 ini untuk menggantikan pesawat F-5. Selain itu, pesawat tempur ini juga untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.
Kesepakatan imbal beli pesawat Sukhoi Su-35 ini sudah diteken oleh Indonesia dan Rusia sejak 10 Agustus 2017 lalu. Pada saat itu, kesepakatan pemerintah Rusia akan membeli lebih dari satu komoditas ekspor milik Indonesia. Berbagai pilihan komoditas ekspor itu seperti CPO dan turunannya, mesin, kopi dan turunannya, kakao dan turunannya, tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furnitur, kopra, plastik dan turunannya, kertas, rempah-rempah, produk industri pertahanan, dan produk lainnya.
Kedatangan Kolonel Tek Bambang Triono disambut Danlanud Iswahjudi, Marsma TNI Samsul Rizal. Setelah menerima paparan dari Disaeroau kemudian dilanjutkan dengan peninjauan tempat yang nantinya digunakan sebagai hanggar pesawat tempur Sukhoi Su-35.
♞ Solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.