Pasukan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI mengikuti simulasi penanggulangan teror di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (09/4/2019). ANTARA [FOTO/Rivan Awal Lingga/aww]
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar simulasi penanggulangan aksi terorisme pada Selasa pagi, 9 April 2019. Simulasi yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, ini mengusung skema penyelamatan seorang sandera dari kelompok teroris.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan tim Satuan Penanggulan Terorisme dalam melaksanakan operasinya, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Saya Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi dengan pasukan khusus TNI menyatakan TNI dan jajaran siap mengamankan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019," kata Hadi.
Simulasi dibuka dengan adegan sejumlah orang tengah disandera oleh kelompok teroris di sebuah kamar di Hotel Mercure. Sebelumnya, para teroris ini terlebih dulu menyabotase acara rapat koordinasi pemerintah. Setelah disabotase, sejumlah sandera yang menghadiri rapat itu digiring ke sebuah kamar.
Peristiwa penyanderaan itu kemudian diketahui oleh pasukan Satuan Penanggulangan Terorisme. Awalnya, pasukan sempat melakukan negosiasi. Selain itu, langkah negosiasi juga dilakukan untuk mempersiapkan operasi khusus jika para teroris melawan.
Sesuai dugaan, kelompok teroris ini malah mengajukan permintaan sekaligus mengancam akan melukai sandera jika pasukan tak memenuhi permintaannya.
Pasukan lalu mendobrak masuk kamar yang digunakan untuk menahan para korban. Kemudian, para teroris itu melarikan diri ke arah pantai dan menaiki kapal. Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi. Kelompok teroris menggunakan kapal dan pasukan mengejar menggunakan helikopter serta kapal. Tak lama, kelompok teroris tersebut berhasil dilumpuhkan oleh pasukan TNI. Bom yang dibawa oleh para teroris itu juga telah dijinakkan oleh pasukan. Sementara, para korban langsung mendapatkan penanganan medis setelah berhasil dibebaskan.
Aksi simulasi disaksikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Yustina, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar simulasi penanggulangan aksi terorisme pada Selasa pagi, 9 April 2019. Simulasi yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, ini mengusung skema penyelamatan seorang sandera dari kelompok teroris.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan tim Satuan Penanggulan Terorisme dalam melaksanakan operasinya, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Saya Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi dengan pasukan khusus TNI menyatakan TNI dan jajaran siap mengamankan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019," kata Hadi.
Simulasi dibuka dengan adegan sejumlah orang tengah disandera oleh kelompok teroris di sebuah kamar di Hotel Mercure. Sebelumnya, para teroris ini terlebih dulu menyabotase acara rapat koordinasi pemerintah. Setelah disabotase, sejumlah sandera yang menghadiri rapat itu digiring ke sebuah kamar.
Peristiwa penyanderaan itu kemudian diketahui oleh pasukan Satuan Penanggulangan Terorisme. Awalnya, pasukan sempat melakukan negosiasi. Selain itu, langkah negosiasi juga dilakukan untuk mempersiapkan operasi khusus jika para teroris melawan.
Sesuai dugaan, kelompok teroris ini malah mengajukan permintaan sekaligus mengancam akan melukai sandera jika pasukan tak memenuhi permintaannya.
Pasukan lalu mendobrak masuk kamar yang digunakan untuk menahan para korban. Kemudian, para teroris itu melarikan diri ke arah pantai dan menaiki kapal. Aksi kejar-kejaran pun sempat terjadi. Kelompok teroris menggunakan kapal dan pasukan mengejar menggunakan helikopter serta kapal. Tak lama, kelompok teroris tersebut berhasil dilumpuhkan oleh pasukan TNI. Bom yang dibawa oleh para teroris itu juga telah dijinakkan oleh pasukan. Sementara, para korban langsung mendapatkan penanganan medis setelah berhasil dibebaskan.
Aksi simulasi disaksikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Yustina, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.