Dikembangkan dari helikopter bermesin ganda Airbus Helicopters H155 LAH dikembangkan KAI [defenseblog] ★
Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan melaporkan bahwa Light Armed Helicopter (Helikopter Bersenjata Ringan) baru, yang juga dikenal sebagai LAH, telah dinyatakan siap tempur.
Evaluasi DAPA menyimpulkan bahwa program LAH dapat beralih dari tahap pengembangan ke tahap pra-produksi, menurut beberapa laporan.
Helikopter baru yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI), dirancang untuk menggantikan helikopter serang tua Angkatan Darat Korea Selatan (antara lain MD-50 dan AH-1S). Proyek LAH bertujuan untuk mengembangkan helikopter bersenjata mutakhir yang cocok untuk medan perang modern.
LAH dikembangkan berdasarkan LCH (Light Civil Helicopter), versi lokal dari helikopter bermesin ganda Airbus Helicopters H155. Melalui sinergi yang memaksimalkan kesamaan (commonality) dalam subsistem dan suku cadang dengan LCH, KAI akan dapat mengurangi biaya pengembangan, produksi, dan pemeliharaannya.
Platform udara tempur baru ini memiliki fitur stub wing yang mampu untuk membawa pod roket 70mm, serta sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) yang dipasang di hidung dan turret kanon tiga laras 20mm, sistem peringatan rudal yang dipasang pada fuselage dan ekor dan exhaust yang diarahkan ke atas untuk mengurangi jejak inframerah.
Penerbangan perdana LAH berhasil dilakukan pada tahun 2019. KAI menargetkan dapat menyelesaikan pengembangan LAH pada tahun 2022.
Sampai hari ini, 3 helikopter prototipe telah melakukan penerbangan uji coba selama lebih dari 850 jam terbang dalam satu tahun terakhir. [defense blog]
Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan melaporkan bahwa Light Armed Helicopter (Helikopter Bersenjata Ringan) baru, yang juga dikenal sebagai LAH, telah dinyatakan siap tempur.
Evaluasi DAPA menyimpulkan bahwa program LAH dapat beralih dari tahap pengembangan ke tahap pra-produksi, menurut beberapa laporan.
Helikopter baru yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI), dirancang untuk menggantikan helikopter serang tua Angkatan Darat Korea Selatan (antara lain MD-50 dan AH-1S). Proyek LAH bertujuan untuk mengembangkan helikopter bersenjata mutakhir yang cocok untuk medan perang modern.
LAH dikembangkan berdasarkan LCH (Light Civil Helicopter), versi lokal dari helikopter bermesin ganda Airbus Helicopters H155. Melalui sinergi yang memaksimalkan kesamaan (commonality) dalam subsistem dan suku cadang dengan LCH, KAI akan dapat mengurangi biaya pengembangan, produksi, dan pemeliharaannya.
Platform udara tempur baru ini memiliki fitur stub wing yang mampu untuk membawa pod roket 70mm, serta sensor elektro-optik/inframerah (EO/IR) yang dipasang di hidung dan turret kanon tiga laras 20mm, sistem peringatan rudal yang dipasang pada fuselage dan ekor dan exhaust yang diarahkan ke atas untuk mengurangi jejak inframerah.
Penerbangan perdana LAH berhasil dilakukan pada tahun 2019. KAI menargetkan dapat menyelesaikan pengembangan LAH pada tahun 2022.
Sampai hari ini, 3 helikopter prototipe telah melakukan penerbangan uji coba selama lebih dari 850 jam terbang dalam satu tahun terakhir. [defense blog]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.