✈ Fasilitas Pemeliharaan Pesawat Militer Kepala Pusat Kelaikan (Kapuslaik) Kementerian Pertahanan RI, Laksma TNI Teguh Sugiono, S.E., M.M bersama Ketua IMAA dan beberapa Inspektur IMAA membuka Rapat Familirization Briefing (Fambrief) proses Sertifikasi Military Aircraft Repair Station kepada PT. Merpati Maintenace Facility (MMF) di Fasilitas MMF – Sidoarjo Jawa Timur tanggal 26 November 2020.
Tim Puslaik Kemhan di terima Direktur Utama MMF, Rowin H Mangkoesoebroto M.SAE dan jajaran.
Fambrief merupakan salah satu proses awal Sertifikasi Kelaikan Militer sesuai regulasi di Kementerian Pertahanan, adalah wahana sharing informasi, dimana aplikan (MMF) akan menjelaskan capability yang diminta dengan berbagai aspek pendukungnya, sedangkan Otoritas Kelaikan (IMAA) menjelaskan mekanisme dan regulasi yang akan digunakan, sehingga didapat kesamaan persepsi untuk mempermudah proses sertifikasi kedepannya.
MMF berdiri 1962 dan established sebagai MRO (Maintenance-Repair-Overhaul) Facility terutama mendukung PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. NMA). Terhentinya operasional PT.NMA pada 2014 menyebabkan terbatasnya operasional MMF, dan mulai establish kembali sejak 2017 dengan Customer Sipil dan Militer, pada Limited Rating Airframe (CN-235, C212, B-737, F-27, F-28, dll), Powerplant (CFM, GE, PW, R/R, Honeywell, dll), Propeller (Hartzell, Dowty, Hamilton, dll), Aircraft Part (Electrical, Hydraulic, Instrument, Avionic), Cabin Service, Calibration Laboratory, and Specialized Service.
MMF juga di support dari beberapa vendor besar seperti Precision Aerospace Inc, Starpower Aero System, Hartzell, dan saat ini dalam proses kerjasama dengan Bell Helicopter.
Dalam sambutannya Kapuslaik menyambut baik keinginan MMF untuk mendapatkan approval IMAA dan siap mensupport MMF sebagai salah satu Industri Pertahanan (Indhan) bidang MRO untuk Pesawat Militer dan komponennya.
Menutup kunjungannya Kepala Pusat Kelaikan Kemhan RI berkesempatan mengunjungi fasilitas MMF dan melihat beberapa Alutsista pesawat TNI AL dan TNI AD yang sedang melaksanakan pemeliharaan di MMF.
Tim Puslaik Kemhan di terima Direktur Utama MMF, Rowin H Mangkoesoebroto M.SAE dan jajaran.
Fambrief merupakan salah satu proses awal Sertifikasi Kelaikan Militer sesuai regulasi di Kementerian Pertahanan, adalah wahana sharing informasi, dimana aplikan (MMF) akan menjelaskan capability yang diminta dengan berbagai aspek pendukungnya, sedangkan Otoritas Kelaikan (IMAA) menjelaskan mekanisme dan regulasi yang akan digunakan, sehingga didapat kesamaan persepsi untuk mempermudah proses sertifikasi kedepannya.
MMF berdiri 1962 dan established sebagai MRO (Maintenance-Repair-Overhaul) Facility terutama mendukung PT. Merpati Nusantara Airlines (PT. NMA). Terhentinya operasional PT.NMA pada 2014 menyebabkan terbatasnya operasional MMF, dan mulai establish kembali sejak 2017 dengan Customer Sipil dan Militer, pada Limited Rating Airframe (CN-235, C212, B-737, F-27, F-28, dll), Powerplant (CFM, GE, PW, R/R, Honeywell, dll), Propeller (Hartzell, Dowty, Hamilton, dll), Aircraft Part (Electrical, Hydraulic, Instrument, Avionic), Cabin Service, Calibration Laboratory, and Specialized Service.
MMF juga di support dari beberapa vendor besar seperti Precision Aerospace Inc, Starpower Aero System, Hartzell, dan saat ini dalam proses kerjasama dengan Bell Helicopter.
Dalam sambutannya Kapuslaik menyambut baik keinginan MMF untuk mendapatkan approval IMAA dan siap mensupport MMF sebagai salah satu Industri Pertahanan (Indhan) bidang MRO untuk Pesawat Militer dan komponennya.
Menutup kunjungannya Kepala Pusat Kelaikan Kemhan RI berkesempatan mengunjungi fasilitas MMF dan melihat beberapa Alutsista pesawat TNI AL dan TNI AD yang sedang melaksanakan pemeliharaan di MMF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.