Mampu menampung 100 pasienrumah sakit lapangan [benam]
TNI Angkatan Darat menyiapkan rumah sakit lapangan di Markas Korem 142/Tatag. RS tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan rumah sakit lapangan itu mampu menampung 100 pasien dengan ditunjang 146 unit alat kesehatan.
"Warga bisa menjalani perawatan medis lanjutan hingga operasi bedah," kata Andi Sumangerukka, Sabtu (23/1).
Ia mengatakan gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju membuat beberapa gedung dan fasilitas rumah sakit rusak. Akibatnya pelayanan medis jadi tidak maksimal sehingga warga yang terluka terpaksa dirawat di luar bangunan. Karena itu, kata dia, dibutuhkan dukungan fasilitas dan peralatan medis untuk merawat korban yang terluka.
Dalam menunjang pelayanan medis bagi korban gempa, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa kemudian mengirim bantuan kemanusiaan. Salah satunya rumah sakit lapangan, lengkap dengan fasilitas kesehatan dan personel bantuan medis Batalyon Kesehatan Divisi Infanteri 2 Kostrad.
"Rumah sakit ini terdistribusi ke Mamuju menggunakan Kapal TNI-AD ADRI LII. Kasad mengirim rumah sakit ini guna menunjang pelayanan kesehatan yang belum pulih pasca bencana alam," terang Andi Sumangerukka.
"Mobile Field Hospital ini akan ditempatkan di Makorem 142/Tatag. Ini untuk melayani masyarakat yang butuh perawatan kesehatan," tambahnya.
Rumah sakit lapangan tersebut, kata Pangdam, akan tetap berada di Mamuju, beroperasi hingga pusat pelayanan kesehatan kembali normal untuk memastikan warga yang sakit mendapat perawatan selama rumah sakit kembali beroperasi.
"Rumah sakit ini akan kami gelar hingga fasilitas rumah sakit di wilayah Mamuju pulih," kata Andi Sumangerukka.
♖ Republika
TNI Angkatan Darat menyiapkan rumah sakit lapangan di Markas Korem 142/Tatag. RS tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka mengatakan rumah sakit lapangan itu mampu menampung 100 pasien dengan ditunjang 146 unit alat kesehatan.
"Warga bisa menjalani perawatan medis lanjutan hingga operasi bedah," kata Andi Sumangerukka, Sabtu (23/1).
Ia mengatakan gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju membuat beberapa gedung dan fasilitas rumah sakit rusak. Akibatnya pelayanan medis jadi tidak maksimal sehingga warga yang terluka terpaksa dirawat di luar bangunan. Karena itu, kata dia, dibutuhkan dukungan fasilitas dan peralatan medis untuk merawat korban yang terluka.
Dalam menunjang pelayanan medis bagi korban gempa, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa kemudian mengirim bantuan kemanusiaan. Salah satunya rumah sakit lapangan, lengkap dengan fasilitas kesehatan dan personel bantuan medis Batalyon Kesehatan Divisi Infanteri 2 Kostrad.
"Rumah sakit ini terdistribusi ke Mamuju menggunakan Kapal TNI-AD ADRI LII. Kasad mengirim rumah sakit ini guna menunjang pelayanan kesehatan yang belum pulih pasca bencana alam," terang Andi Sumangerukka.
"Mobile Field Hospital ini akan ditempatkan di Makorem 142/Tatag. Ini untuk melayani masyarakat yang butuh perawatan kesehatan," tambahnya.
Rumah sakit lapangan tersebut, kata Pangdam, akan tetap berada di Mamuju, beroperasi hingga pusat pelayanan kesehatan kembali normal untuk memastikan warga yang sakit mendapat perawatan selama rumah sakit kembali beroperasi.
"Rumah sakit ini akan kami gelar hingga fasilitas rumah sakit di wilayah Mamuju pulih," kata Andi Sumangerukka.
♖ Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.