TNI AD membangun Rumkitlap tersebut sebagai rumah sakit darurat COVID-19 berkapasitas 100 tempat tidur dengan 100 tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19 di Solo Raya.Personel TNI dan PMI Kota Solo menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) TNI di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Senin (25/1/2021). [ANTARA/Maulana Surya]
Pembangunan Rumah Sakit Lapangan (rumkitlap) untuk menangani pasien Covid-19 di area Benteng Vastenburg Solo sudah selesai pada Rabu (27/1). Rumkitlap tersebut berupa tenda-tenda militer dengan sejumlah fasilitas penunjang.
Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Rano Tilaar, menyatakan baru saja mengecek pembangunan rumkitlap dan menemukan kondisi tenda-tenda sudah berdiri seluruhnya. Namun untuk dinyatakan siap operasional masih menunggu adaptasi dari para tenaga kesehatan (nakes).
"Sebab para nakes ini walaupun mereka organik Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi, tapi selama ini kan mereka beroperasional di rumah sakit yang permanen, belum pernah beroperasional di rumah sakit portabel seperti rumkitlap ini," terangnya saat dihubungi wartawan.
Dia memperkirakan, para nakes butuh waktu sepekan lagi untuk beradaptasi terhadap lingkungan rumah sakit yang berupa tenda-tenda sebelum memberikan pelayanan kepada para pasien nantinya.
Menurutnya, sejumlah peralatan yang sudah terpasang antara lain trafo dan AC. Sedangkan alat dekontaminasi, ventilator maupun alat anestesi kemungkinan satu dua hari ini akan masuk ke dalam tenda tersebut. Pemasangan jaringan listrik dibantu oleh PLN dalam membangun instalasi-instalasi dan menempatkan trafo untuk akomodasi penerangan dan kebutuhan energi listrik.
Penampakan maket rumah sakit darurat Covid-19 [tribunnews]
"Listrik sudah masuk tadi sudah diuji coba, dalam kondisi hujan itu AC-AC bisa beroperasional karena memang tenda ini kan dirancang untuk mampu menghadapi cuaca yang berubah-ubah," imbuhnya.
Rumkitlap tersebut dilengkapi jaringan air dengan membangun sejumlah sumur yang dibantu PDAM untuk instalasi pipanisasi. Sedanhkan untuk air minum, rumkitlap dilengkapi sebuah mobil yang mampu mengubah uap menjadi air minum bahkan jumlahnya bergalon-galon. Hal itu mengingat, air yang dihasilkan dari sumur-sumur di sekitar Benteng Vastenburg belum berani digunakan untuk kebutuhan minum nakes maupun pasien.
Kemudian, rumkitlap juga dilengkapi sejumlah toilet meskipun sebenarnya di benteng tersebut sudah terdapat jamban-jamban yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Namun, jamban-jamban yang menempel di badan benteng tersebut penyaluran pembuangannya langsung ke parit-parit yang ada di depan tembok benteng. Sehingga, mustahil dimanfaatkan saat ini. "Sehingga kami membangun septictank-septictank yang kami tanam di parit-parit, baik yang stasioner maupun portabel," ucapnya.
Kolonel Rano menambahkan, nakes yang disiapkan untuk rumkitlap tersebut sekitar 100 orang. Mereka berasal dari RST Slamet Riyadi. Jadwal nakes akan dibagi menjadi dua sampai tiga shift.
Rumkitlap tersebut dirancang untuk menampung pasien Covid-19 gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) dan juga gejala sedang. "Sedangkan yang bergejala berat akan dirujuk ke RST Slamet Riyadi. Meskipun di rumkitlap ini disiapkan tenda ICU, tapi itu hanya sekadar isolasi sementara sebelum pasien dirujuk ke RST Slamet Riyadi," katanya.
♖ Republika
Pembangunan Rumah Sakit Lapangan (rumkitlap) untuk menangani pasien Covid-19 di area Benteng Vastenburg Solo sudah selesai pada Rabu (27/1). Rumkitlap tersebut berupa tenda-tenda militer dengan sejumlah fasilitas penunjang.
Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Rano Tilaar, menyatakan baru saja mengecek pembangunan rumkitlap dan menemukan kondisi tenda-tenda sudah berdiri seluruhnya. Namun untuk dinyatakan siap operasional masih menunggu adaptasi dari para tenaga kesehatan (nakes).
"Sebab para nakes ini walaupun mereka organik Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi, tapi selama ini kan mereka beroperasional di rumah sakit yang permanen, belum pernah beroperasional di rumah sakit portabel seperti rumkitlap ini," terangnya saat dihubungi wartawan.
Dia memperkirakan, para nakes butuh waktu sepekan lagi untuk beradaptasi terhadap lingkungan rumah sakit yang berupa tenda-tenda sebelum memberikan pelayanan kepada para pasien nantinya.
Menurutnya, sejumlah peralatan yang sudah terpasang antara lain trafo dan AC. Sedangkan alat dekontaminasi, ventilator maupun alat anestesi kemungkinan satu dua hari ini akan masuk ke dalam tenda tersebut. Pemasangan jaringan listrik dibantu oleh PLN dalam membangun instalasi-instalasi dan menempatkan trafo untuk akomodasi penerangan dan kebutuhan energi listrik.
Penampakan maket rumah sakit darurat Covid-19 [tribunnews]
"Listrik sudah masuk tadi sudah diuji coba, dalam kondisi hujan itu AC-AC bisa beroperasional karena memang tenda ini kan dirancang untuk mampu menghadapi cuaca yang berubah-ubah," imbuhnya.
Rumkitlap tersebut dilengkapi jaringan air dengan membangun sejumlah sumur yang dibantu PDAM untuk instalasi pipanisasi. Sedanhkan untuk air minum, rumkitlap dilengkapi sebuah mobil yang mampu mengubah uap menjadi air minum bahkan jumlahnya bergalon-galon. Hal itu mengingat, air yang dihasilkan dari sumur-sumur di sekitar Benteng Vastenburg belum berani digunakan untuk kebutuhan minum nakes maupun pasien.
Kemudian, rumkitlap juga dilengkapi sejumlah toilet meskipun sebenarnya di benteng tersebut sudah terdapat jamban-jamban yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Namun, jamban-jamban yang menempel di badan benteng tersebut penyaluran pembuangannya langsung ke parit-parit yang ada di depan tembok benteng. Sehingga, mustahil dimanfaatkan saat ini. "Sehingga kami membangun septictank-septictank yang kami tanam di parit-parit, baik yang stasioner maupun portabel," ucapnya.
Kolonel Rano menambahkan, nakes yang disiapkan untuk rumkitlap tersebut sekitar 100 orang. Mereka berasal dari RST Slamet Riyadi. Jadwal nakes akan dibagi menjadi dua sampai tiga shift.
Rumkitlap tersebut dirancang untuk menampung pasien Covid-19 gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) dan juga gejala sedang. "Sedangkan yang bergejala berat akan dirujuk ke RST Slamet Riyadi. Meskipun di rumkitlap ini disiapkan tenda ICU, tapi itu hanya sekadar isolasi sementara sebelum pasien dirujuk ke RST Slamet Riyadi," katanya.
♖ Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.