Ditipu IsraelWilayah Jalur Gaza, Palestina, saat dibombardir militer Israel pada 11 Mei 2021. [Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa]
Sekitar 80 milisi pejuang Hamas tewas terkubur di terowongan bawah tanah di Gaza, Palestina, akibat pemboman udara oleh jet tempur Israel selama perang 11 hari lalu. Mereka masuk terowongan setelah militer Zionis mengumumkan invasi pasukan darat yang ternyata tipuan.
Tim pencari Palestina di Gaza menggali terowongan yang diledakkan militer Zionis untuk mengevakuasi para para pejuang yang terkubur.
Di tengah-tengah pertempuran 11 hari lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) men-tweet bahwa operasi udara dan darat sedang berlangsung.
Percaya bahwa mereka diserang dari pasukan darat Israel, para pejuang Hamas bersenjata berat bergegas masuk terowongan sehingga mereka bisa menyerang pasukan Zionis.
Tetapi segera setelah mereka memasuki terowongan bawah tanah, militer Zionis Israel melancarkan serangan udara besar-besaran, menghancurkan terowongan dengan bom penghancur bungker dan ledakan lainnya.
Beberapa saat setelah tweet IDF Israel diunggah, tweet itu kemudian dihapus, dalam misi penipuan besar-besaran yang mengumpulkan para pejuang Hamas dalam jumlah besar sehingga mereka dapat diserang.
Pada Senin (24/5/2021), tim pencari Palestina di Gaza masih berusaha menjangkau sisa-sisa pejuang yang terkubur di dalam terowongan ketika penduduk setempat menghitung kerugian akibat aksi saling serang rudal 11 hari.
Di Israel, seorang sumber mengatakan kepada The Mirror: “Sekarang dipercaya sekitar 80 terbunuh, banyak di antaranya masih terkubur jauh di bawah tanah."
"Pada saat itu diyakini operasi penipuan telah menargetkan sebanyak 200 orang, tetapi tampaknya 80 adalah hitungan terbaru, dari intelijen yang dikumpulkan di Gaza," ujar sumber tersebut yang dilansir Selasa (25/5/2021).
Gencatan senjata antara militan Hamas Gaza dan Israel telah memasuki hari kelima pada hari ini. Militer Zionis telah mengancam akan membalas dengan kekuatan penuh jika kelompok perlawanan Palestina itu melanggar gencatan senjata dengan melepaskan tembakan roket.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 248 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas selama perang 11 hari.
Israel mengatakan pihaknya menewaskan sedikitnya 225 militan selama pertempuran itu.
Hamas belum memberikan angka korban bagi para pejuangnya, tetapi juga diyakini sebanyak 12 komandan seniornya tewas dalam serangan udara Zionis.
Hussan Abu Harbeed, seorang veteran komandan Jihad Islam Palestina juga tewas dalam serangan udara Zionis.
Di Israel, menurut layanan medisnya, ada 12 orang yang tewas termasuk dua anak.
Operasi pembersihan di dalam Gaza akan menelan biaya ratusan juta poundsterling, sebagian besar berasal dari Mesir dan dan sumbangan negara lainnya.
Mesir dilaporkan telah menjanjikan setidaknya 350 juta poundsterling untuk pembangunan kembali Gaza.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina adalah "solusi dua negara." (min)
♖ Sindonews
Sekitar 80 milisi pejuang Hamas tewas terkubur di terowongan bawah tanah di Gaza, Palestina, akibat pemboman udara oleh jet tempur Israel selama perang 11 hari lalu. Mereka masuk terowongan setelah militer Zionis mengumumkan invasi pasukan darat yang ternyata tipuan.
Tim pencari Palestina di Gaza menggali terowongan yang diledakkan militer Zionis untuk mengevakuasi para para pejuang yang terkubur.
Di tengah-tengah pertempuran 11 hari lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) men-tweet bahwa operasi udara dan darat sedang berlangsung.
Percaya bahwa mereka diserang dari pasukan darat Israel, para pejuang Hamas bersenjata berat bergegas masuk terowongan sehingga mereka bisa menyerang pasukan Zionis.
Tetapi segera setelah mereka memasuki terowongan bawah tanah, militer Zionis Israel melancarkan serangan udara besar-besaran, menghancurkan terowongan dengan bom penghancur bungker dan ledakan lainnya.
Beberapa saat setelah tweet IDF Israel diunggah, tweet itu kemudian dihapus, dalam misi penipuan besar-besaran yang mengumpulkan para pejuang Hamas dalam jumlah besar sehingga mereka dapat diserang.
Pada Senin (24/5/2021), tim pencari Palestina di Gaza masih berusaha menjangkau sisa-sisa pejuang yang terkubur di dalam terowongan ketika penduduk setempat menghitung kerugian akibat aksi saling serang rudal 11 hari.
Di Israel, seorang sumber mengatakan kepada The Mirror: “Sekarang dipercaya sekitar 80 terbunuh, banyak di antaranya masih terkubur jauh di bawah tanah."
"Pada saat itu diyakini operasi penipuan telah menargetkan sebanyak 200 orang, tetapi tampaknya 80 adalah hitungan terbaru, dari intelijen yang dikumpulkan di Gaza," ujar sumber tersebut yang dilansir Selasa (25/5/2021).
Gencatan senjata antara militan Hamas Gaza dan Israel telah memasuki hari kelima pada hari ini. Militer Zionis telah mengancam akan membalas dengan kekuatan penuh jika kelompok perlawanan Palestina itu melanggar gencatan senjata dengan melepaskan tembakan roket.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 248 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas selama perang 11 hari.
Israel mengatakan pihaknya menewaskan sedikitnya 225 militan selama pertempuran itu.
Hamas belum memberikan angka korban bagi para pejuangnya, tetapi juga diyakini sebanyak 12 komandan seniornya tewas dalam serangan udara Zionis.
Hussan Abu Harbeed, seorang veteran komandan Jihad Islam Palestina juga tewas dalam serangan udara Zionis.
Di Israel, menurut layanan medisnya, ada 12 orang yang tewas termasuk dua anak.
Operasi pembersihan di dalam Gaza akan menelan biaya ratusan juta poundsterling, sebagian besar berasal dari Mesir dan dan sumbangan negara lainnya.
Mesir dilaporkan telah menjanjikan setidaknya 350 juta poundsterling untuk pembangunan kembali Gaza.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina adalah "solusi dua negara." (min)
♖ Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.