4 Prajurit Terluka Ilustrasi pasukan TNI di pegunungan Bintang [Koran Jakarta] ☆
Sebanyak empat anggota TNI mengalami luka tembak ketika diadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegbin), Papua, Selasa (18/5) malam.
Keempat personel itu berasal dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK.
"Memang benar ada insiden di Kabupaten Pegbin yang menyebabkan empat personel TNI yang tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan terluka," kata Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Christian Ireuw, Rabu (19/5) dikutip dari Antara.
Keempat orang itu dijadwalkan dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan. Mereka terdiri dari Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Sebelumnya, 12 personil dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK yang bertugas di Pos Serambakon, Selasa (18/5) pagi, pergi ke Oksibil untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Sekitar pukul 19.30 WIT rombongan kembali ke Serambakon menggunakan kendaraan. Saat berada di ujung jembatan, kendaraan yang ditumpangi mogok. Sebagian personel turun untuk memperbaikinya.
Tiba-tiba terdengar tembakan. Baku tembak pun terjadi dan menyebabkan empat personel terluka di bagian kaki.
Sebelumnya, satu personel Satgas Nemangkawi tertembak kakinya dalam baku tembak dengan KKB di kampung Makki, Kabupaten Puncak, Selasa (18/5) dini hari.
Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri mengatakan personel itu telah dievakuasi ke RSUD Illaga.
Dijelaskan, Makki merupakan salah satu kampung yang menjadi basis KKB sehingga anggota Satgas Nemangkawi berupaya untuk mendekati dan masuk. Di kampung tersebut dilaporkan ada beberapa pimpinan KKB seperti Lingkar, Seltius Waker dan Peni Murib.
"Kontak tembak dilaporkan berlangsung hingga siang," kata Irjen Pol Fakhiri seraya menambahkan, saat ini satgas penegakan hukum Nemangkawi juga masih melaksanakan pembersihan di kampung Mayuberi.
Menurutnya, Kampung Mayuberi sebelumnya dikuasai KKB.
Sementara itu, dua jenazah personel Yonif Linud 432 Kostrad, Praka Alif dan Prada Yudi Ardiyanto, yang gugur saat berjaga di Bandara Nol Goliat, Dekai, Yahukimo, dievakuasi ke Sentani.
Setibanya di Bandara Sentani, jenazah langsung diterbangkan ke ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan jenazah Praka Alif akan dibawa ke Flores sedangkan Prada Yudi Ardiyanto ke Ambon.
Dalam kejadian tersebut, dua pucuk senjata milik personel TNI yang meninggal dunia tersebut juga hilang.
Danrem mengatakan pihaknya sudah minta bantuan Pemda dan gereja serta tokoh masyarakat di Yahukimo agar dua pucuk senpi beserta amunisi yang diambil OTK dikembalikan.
"Mudah-mudahan berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil dan senpi serta amunisi yang diambil dikembalikan sebelum disalahgunakan," harap Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Terpisah, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim penyerangan di bandara itu dilakukan oleh TPNPB-OPM KODAP 16 Yahukimo.
Pihaknya pun mengaku merampas tiga pucuk senjata, masing-masing dua pucuk senjata SS1 dari dua prajurit TNI yang gugur, dan satu pucuk pistol dari petugas keamanan bandara. (Antara/arh)
Sebanyak empat anggota TNI mengalami luka tembak ketika diadang kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegbin), Papua, Selasa (18/5) malam.
Keempat personel itu berasal dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK.
"Memang benar ada insiden di Kabupaten Pegbin yang menyebabkan empat personel TNI yang tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan terluka," kata Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Christian Ireuw, Rabu (19/5) dikutip dari Antara.
Keempat orang itu dijadwalkan dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan. Mereka terdiri dari Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Sebelumnya, 12 personil dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK yang bertugas di Pos Serambakon, Selasa (18/5) pagi, pergi ke Oksibil untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Sekitar pukul 19.30 WIT rombongan kembali ke Serambakon menggunakan kendaraan. Saat berada di ujung jembatan, kendaraan yang ditumpangi mogok. Sebagian personel turun untuk memperbaikinya.
Tiba-tiba terdengar tembakan. Baku tembak pun terjadi dan menyebabkan empat personel terluka di bagian kaki.
Sebelumnya, satu personel Satgas Nemangkawi tertembak kakinya dalam baku tembak dengan KKB di kampung Makki, Kabupaten Puncak, Selasa (18/5) dini hari.
Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri mengatakan personel itu telah dievakuasi ke RSUD Illaga.
Dijelaskan, Makki merupakan salah satu kampung yang menjadi basis KKB sehingga anggota Satgas Nemangkawi berupaya untuk mendekati dan masuk. Di kampung tersebut dilaporkan ada beberapa pimpinan KKB seperti Lingkar, Seltius Waker dan Peni Murib.
"Kontak tembak dilaporkan berlangsung hingga siang," kata Irjen Pol Fakhiri seraya menambahkan, saat ini satgas penegakan hukum Nemangkawi juga masih melaksanakan pembersihan di kampung Mayuberi.
Menurutnya, Kampung Mayuberi sebelumnya dikuasai KKB.
Sementara itu, dua jenazah personel Yonif Linud 432 Kostrad, Praka Alif dan Prada Yudi Ardiyanto, yang gugur saat berjaga di Bandara Nol Goliat, Dekai, Yahukimo, dievakuasi ke Sentani.
Setibanya di Bandara Sentani, jenazah langsung diterbangkan ke ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan jenazah Praka Alif akan dibawa ke Flores sedangkan Prada Yudi Ardiyanto ke Ambon.
Dalam kejadian tersebut, dua pucuk senjata milik personel TNI yang meninggal dunia tersebut juga hilang.
Danrem mengatakan pihaknya sudah minta bantuan Pemda dan gereja serta tokoh masyarakat di Yahukimo agar dua pucuk senpi beserta amunisi yang diambil OTK dikembalikan.
"Mudah-mudahan berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil dan senpi serta amunisi yang diambil dikembalikan sebelum disalahgunakan," harap Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Terpisah, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim penyerangan di bandara itu dilakukan oleh TPNPB-OPM KODAP 16 Yahukimo.
Pihaknya pun mengaku merampas tiga pucuk senjata, masing-masing dua pucuk senjata SS1 dari dua prajurit TNI yang gugur, dan satu pucuk pistol dari petugas keamanan bandara. (Antara/arh)
💂 CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.