Gamaloka, Senjata Antidrone PT Infoglobal [Airspace Review] ★
Selain memamerkan produk unggulannya di bidang avionik pesawat tempur, pengolahan data radar, sistem kontrol senjata, dan perangkat lunak aplikasi pertahanan, PT Infoglobal Teknologi Semesta (Infoglobal) juga menampilkan senjata antidrone rancangannya di Indo Defence 2022 Expo & Forum pada 2-5 November.
Senjata berpenampilan futuristik dengan nama Gamaloka ini merupakan perangkat antidrone yang digunakan untuk melindungi wilayah udara dari intaian Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone.
Sistem antidrone yang terintegrasi ini akan mendeteksi objek di udara, mengklasifikasikan, dan menetralisirnya dengan melakukan jamming pada drone yang terdeteksi mengudara hingga jarak 3 km.
Perangkat ini menggunakan frekuensi 2.4 GHz, 1.5 GHz, dan 5.8 GHz, lalu TX power peak 10 W, power consumtion 30 W, serta jamming capability GPS+drone data/video protocol.
Dalam perbincangan dengan Airspace-Review pada 2 November, Direktur Utama Infoglobal Adi Sasongko menyebutkan prototipe Gamaloka telah berhasil diuji coba untuk menjatuhkan drone.
Saat ini prototipe tersebut bisa menyasar drone hingga jarak 3 km dan akan ditingkatkan kemampuannya hingga jarak 10 km, imbuh pria berbadan jangkung ini. -RBS/RNS-
Selain memamerkan produk unggulannya di bidang avionik pesawat tempur, pengolahan data radar, sistem kontrol senjata, dan perangkat lunak aplikasi pertahanan, PT Infoglobal Teknologi Semesta (Infoglobal) juga menampilkan senjata antidrone rancangannya di Indo Defence 2022 Expo & Forum pada 2-5 November.
Senjata berpenampilan futuristik dengan nama Gamaloka ini merupakan perangkat antidrone yang digunakan untuk melindungi wilayah udara dari intaian Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone.
Sistem antidrone yang terintegrasi ini akan mendeteksi objek di udara, mengklasifikasikan, dan menetralisirnya dengan melakukan jamming pada drone yang terdeteksi mengudara hingga jarak 3 km.
Perangkat ini menggunakan frekuensi 2.4 GHz, 1.5 GHz, dan 5.8 GHz, lalu TX power peak 10 W, power consumtion 30 W, serta jamming capability GPS+drone data/video protocol.
Dalam perbincangan dengan Airspace-Review pada 2 November, Direktur Utama Infoglobal Adi Sasongko menyebutkan prototipe Gamaloka telah berhasil diuji coba untuk menjatuhkan drone.
Saat ini prototipe tersebut bisa menyasar drone hingga jarak 3 km dan akan ditingkatkan kemampuannya hingga jarak 10 km, imbuh pria berbadan jangkung ini. -RBS/RNS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.