Rusia dilaporkan barter uang tunai senilai lebih dari Rp2 triliun dan rudal Barat dengan drone Iran. Foto/REUTERS/Roman Petushkov ★
Rusia diam-diam menerbangkan uang tunai USD 141 juta atau lebih dari Rp 2 triliun dan rudal Barat yang direbut di Ukraina ke Teheran musim panas ini. Itu semua dibarter dengan 166 drone Iran.
Itu diungkap Sky News dengan mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan.
Menurut laporan tersebut, yang dikutip Kamis (10/11/2022), dua pesawat kargo militer Rusia mendarat di bandara Teheran pada awal 20 Agustus dengan membawa uang tunai, sebuah rudal anti-tank Javelin Amerika Serikat (AS), sebuah rudal anti-pesawat Stinger dan sebuah rudal anti-tank NLAW Inggris.
"Rudal yang ditujukan untuk Ukraina jatuh ke tangan Rusia dan dapat digunakan oleh Iran untuk rekayasa balik," kata sumber tersebut.
“Tampaknya Iran juga ingin mendapatkan keuntungan dari perang dengan menerima dari Rusia kemampuan Barat yang akan berguna bagi mereka di masa depan,” lanjut sumber tersebut.
Sebagai imbalan atas USD 141 juta dan rudal AS-Inggris, Rusia dilaporkan telah menerima 100 drone Shahed-136, 60 drone Shahed-131 yang lebih kecil, dan enam drone Mohajer-6.
Menurut laporan Sky News, sumber tersebut membagikan citra satelit yang menunjukkan dua pesawat kargo militer Rusia yang diparkir sekitar tiga setengah jam di bandara Teheran pada dini hari 20 Agustus sebagai bukti kesepakatan.
Sumber itu menambahkan, setidaknya lima pesawat Rusia telah mengangkut drone dari Iran sejak 20 Agustus.
Moskow dan Teheran, lanjut sumber tersebut, dalam beberapa hari terakhir telah menyepakati kesepakatan drone senilai USD 200 juta. "Itu berarti akan ada pasokan besar UAV dari Iran segera," katanya.
Ukraina telah menuduh Rusia mengerahkan sekitar 400 pesawat tak berawak Iran dalam rentetan serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur sipil, yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan putusnya jaringan air.
Kiev juga mengatakan Rusia telah memesan sekitar 2.000 lebih drone dari Iran.
Kremlin menyangkal kedua klaim tersebut.
Setelah penyangkalan berulang, Iran akhir pekan ini mengaku telah mengirim drone ke Rusia, tetapi menekankan bahwa pengiriman dilakukan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Laporan tentang kesepakatan uang tunai untuk drone antara Rusia dengan Iran muncul di tengah klaim oleh Angkatan Udara Ukraina minggu ini bahwa Teheran telah setuju untuk memasok Moskow dengan rudal balistik.
Pentagon mengatakan pada Selasa lalu bahwa pihaknya tidak dapat menguatkan informasi Angkatan Udara Ukraina atau pun laporan Sky News. (min)
Rusia diam-diam menerbangkan uang tunai USD 141 juta atau lebih dari Rp 2 triliun dan rudal Barat yang direbut di Ukraina ke Teheran musim panas ini. Itu semua dibarter dengan 166 drone Iran.
Itu diungkap Sky News dengan mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan.
Menurut laporan tersebut, yang dikutip Kamis (10/11/2022), dua pesawat kargo militer Rusia mendarat di bandara Teheran pada awal 20 Agustus dengan membawa uang tunai, sebuah rudal anti-tank Javelin Amerika Serikat (AS), sebuah rudal anti-pesawat Stinger dan sebuah rudal anti-tank NLAW Inggris.
"Rudal yang ditujukan untuk Ukraina jatuh ke tangan Rusia dan dapat digunakan oleh Iran untuk rekayasa balik," kata sumber tersebut.
“Tampaknya Iran juga ingin mendapatkan keuntungan dari perang dengan menerima dari Rusia kemampuan Barat yang akan berguna bagi mereka di masa depan,” lanjut sumber tersebut.
Sebagai imbalan atas USD 141 juta dan rudal AS-Inggris, Rusia dilaporkan telah menerima 100 drone Shahed-136, 60 drone Shahed-131 yang lebih kecil, dan enam drone Mohajer-6.
Menurut laporan Sky News, sumber tersebut membagikan citra satelit yang menunjukkan dua pesawat kargo militer Rusia yang diparkir sekitar tiga setengah jam di bandara Teheran pada dini hari 20 Agustus sebagai bukti kesepakatan.
Sumber itu menambahkan, setidaknya lima pesawat Rusia telah mengangkut drone dari Iran sejak 20 Agustus.
Moskow dan Teheran, lanjut sumber tersebut, dalam beberapa hari terakhir telah menyepakati kesepakatan drone senilai USD 200 juta. "Itu berarti akan ada pasokan besar UAV dari Iran segera," katanya.
Ukraina telah menuduh Rusia mengerahkan sekitar 400 pesawat tak berawak Iran dalam rentetan serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur sipil, yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan putusnya jaringan air.
Kiev juga mengatakan Rusia telah memesan sekitar 2.000 lebih drone dari Iran.
Kremlin menyangkal kedua klaim tersebut.
Setelah penyangkalan berulang, Iran akhir pekan ini mengaku telah mengirim drone ke Rusia, tetapi menekankan bahwa pengiriman dilakukan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Laporan tentang kesepakatan uang tunai untuk drone antara Rusia dengan Iran muncul di tengah klaim oleh Angkatan Udara Ukraina minggu ini bahwa Teheran telah setuju untuk memasok Moskow dengan rudal balistik.
Pentagon mengatakan pada Selasa lalu bahwa pihaknya tidak dapat menguatkan informasi Angkatan Udara Ukraina atau pun laporan Sky News. (min)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.