♘ AS dilaporkaan bakal kirim 50 unit BradleyAS dilaporkan akan kirim 50 kendaraan lapis baja Bradley. [Delil Souleiman/AFP/Getty Images] ★
Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memasok Ukraina dengan sejumlah kendaraan lapis baja pengangkut personel dalam paket bantuan yang akan datang. Seorang pejabat militer senior AS menggambarkan kendaraan tersebut sebagai "pembunuh tank."
Langkah ini mengikuti laporan bahwa Washington masih menolak untuk mempertimbangkan kendaraan berat lapis baja untuk Kiev, meskipun Ukraina berulang kali meminta tank tempur utama Abrams.
Kepala juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan bantuan militer terbaru AS pada Kamis waktu setempat. Ia mengatakan bahwa Kiev akan menerima Bradley Fighting Vehicle dalam jumlah yang tidak ditentukan, serta dukungan pelatihan dan pemeliharaan untuk pengangkut pasukan lapis baja itu.
“Ini jelas merupakan kemampuan lapis baja yang dapat mengangkut infanteri mekanis ke dalam pertempuran untuk mendukung operasi ofensif dan defensif, memberikan tingkat daya tembak dan lapis baja yang akan membawa keuntungan di medan perang,” kata Ryder.
“Ini bukan tank, tapi itu adalah pembunuh tank,” imbuhnya sepert dikutip dari Russia Today, Jumat (6/1/2023).
Paket bantuan senjata itu akan mencakup hingga 50 Bradley dan perlengkapan lainnya, menurut dua pejabat yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters, yang mencatat bahwa rincian lebih lanjut akan datang pada hari Jumat waktu setempat.
Ryder menolak untuk menawarkan kerangka waktu kapan kendaraan dapat itu mencapai medan perang, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih tentara lokal untuk menggunakannya.
Meskipun Washington telah menyetujui lebih dari USD 21 miliar bantuan militer langsung sejak konflik di Ukraina dimulai Februari lalu, tidak jelas berapa banyak persenjataan yang telah tiba di negara itu atau benar-benar dalam militer karena jadwal pengiriman yang panjang.
Jerman kirim 40 ranpur Marder
Ranpur Marder dengan persenjataan rudal anti tank. [Military Leak]
Jerman akan memasok Ukraina dengan sekitar 40 kendaraan tempur infanteri Marder dalam beberapa minggu sebagai bagian dari fase baru dukungan yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Jerman pada Jumat (6/1/2023).
Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan pada hari Kamis bahwa kedua negara mereka akan mengirimkan kendaraan tempur infanteri bersenjata lengkap untuk membantu Ukraina mengusir invasi Rusia.
Amerika Serikat akan memasok Bradley – yang biasanya dipersenjatai dengan meriam otomatis 25 mm, senapan mesin 7,62 mm, dan rudal anti-tank – sementara Jerman akan mengirim Marder.
Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, mengatakan sekitar 40 Marder akan dikirim, atau cukup untuk melengkapi satu batalion.
"Ke-40 kendaraan ini akan siap pada kuartal pertama sehingga dapat diserahkan ke Ukraina," katanya seperti dikutip dari VOA.
Ia menambahkan bahwa pelatihan bagi tentara Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut akan diberikan di Jerman.
Ukraina telah lama mendorong persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang memungkinkannya untuk melakukan ofensif. Negara-negara Barat enggan mengirimkannya dengan alasan takut terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.
Tapi Ukraina telah membangun momentum dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan.
Pengumuman AS-Jerman datang sehari setelah Prancis berjanji untuk mengirimkan tank ringan AMX-10 RC - sebuah kendaraan yang beroda tetapi memiliki meriam yang jauh lebih berat seperti tank.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memasok Ukraina dengan sejumlah kendaraan lapis baja pengangkut personel dalam paket bantuan yang akan datang. Seorang pejabat militer senior AS menggambarkan kendaraan tersebut sebagai "pembunuh tank."
Langkah ini mengikuti laporan bahwa Washington masih menolak untuk mempertimbangkan kendaraan berat lapis baja untuk Kiev, meskipun Ukraina berulang kali meminta tank tempur utama Abrams.
Kepala juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan bantuan militer terbaru AS pada Kamis waktu setempat. Ia mengatakan bahwa Kiev akan menerima Bradley Fighting Vehicle dalam jumlah yang tidak ditentukan, serta dukungan pelatihan dan pemeliharaan untuk pengangkut pasukan lapis baja itu.
“Ini jelas merupakan kemampuan lapis baja yang dapat mengangkut infanteri mekanis ke dalam pertempuran untuk mendukung operasi ofensif dan defensif, memberikan tingkat daya tembak dan lapis baja yang akan membawa keuntungan di medan perang,” kata Ryder.
“Ini bukan tank, tapi itu adalah pembunuh tank,” imbuhnya sepert dikutip dari Russia Today, Jumat (6/1/2023).
Paket bantuan senjata itu akan mencakup hingga 50 Bradley dan perlengkapan lainnya, menurut dua pejabat yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters, yang mencatat bahwa rincian lebih lanjut akan datang pada hari Jumat waktu setempat.
Ryder menolak untuk menawarkan kerangka waktu kapan kendaraan dapat itu mencapai medan perang, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih tentara lokal untuk menggunakannya.
Meskipun Washington telah menyetujui lebih dari USD 21 miliar bantuan militer langsung sejak konflik di Ukraina dimulai Februari lalu, tidak jelas berapa banyak persenjataan yang telah tiba di negara itu atau benar-benar dalam militer karena jadwal pengiriman yang panjang.
Jerman kirim 40 ranpur Marder
Ranpur Marder dengan persenjataan rudal anti tank. [Military Leak]
Jerman akan memasok Ukraina dengan sekitar 40 kendaraan tempur infanteri Marder dalam beberapa minggu sebagai bagian dari fase baru dukungan yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Jerman pada Jumat (6/1/2023).
Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan pada hari Kamis bahwa kedua negara mereka akan mengirimkan kendaraan tempur infanteri bersenjata lengkap untuk membantu Ukraina mengusir invasi Rusia.
Amerika Serikat akan memasok Bradley – yang biasanya dipersenjatai dengan meriam otomatis 25 mm, senapan mesin 7,62 mm, dan rudal anti-tank – sementara Jerman akan mengirim Marder.
Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, mengatakan sekitar 40 Marder akan dikirim, atau cukup untuk melengkapi satu batalion.
"Ke-40 kendaraan ini akan siap pada kuartal pertama sehingga dapat diserahkan ke Ukraina," katanya seperti dikutip dari VOA.
Ia menambahkan bahwa pelatihan bagi tentara Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut akan diberikan di Jerman.
Ukraina telah lama mendorong persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang memungkinkannya untuk melakukan ofensif. Negara-negara Barat enggan mengirimkannya dengan alasan takut terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.
Tapi Ukraina telah membangun momentum dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan.
Pengumuman AS-Jerman datang sehari setelah Prancis berjanji untuk mengirimkan tank ringan AMX-10 RC - sebuah kendaraan yang beroda tetapi memiliki meriam yang jauh lebih berat seperti tank.
♞ sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.