Yang Jatuh di Papua tahun 2019Ilustrasi SS1 Pindad ☆
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring mengatakan persenjataan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua saat ini sebagian besar dari helikopter MI-17 yang jatuh pada 2019.
Reruntuhan helikopter MI-17 beserta jenazah kru dan penumpangnya ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Februari 2020.
"Senjata yang diambil dari reruntuhan helikopter beserta amunisinya itu digunakan untuk menyerang warga sipil dan aparat keamanan," kata Sembiring, Jumat (13/1) dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Pegunungan Bintang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk pendekatan pada KKB agar tak lagi mengganggu masyarakat.
"Segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukan karena bila tidak maka TNI-Polri akan melakukan pengejaran dan penangkapan yang dilakukan secara terukur," ujarnya.
Sejak 7 Januari 2023, KKB melakukan sejumlah aksi teror dengan menembak dan membakar sejumlah fasilitas umum. Bangunan yang dibakar, yaitu gedung SMKN 1 dan Kantor Disdukcapil Pegunungan Bintang, serta menembaki pesawat sipil milik Ikairos.
Buru dua pimpinan KKB
Lebih lanjut, Sembiring menyatakan pasukan TNI-Polri tengah memburu dua pimpinan KKB, Ananias Mimin dan Nason Mimin yang kerap melakukan aksi teror.
"TNI-Polri akan melakukan pengejaran dan penangkapan dua pimpinan KKB yang selama ini melakukan aksi teror terhadap masyarakat," katanya.
Ananias Mimin merupakan Pimpinan Kodap XXXV Bintang Timur dan rekannya Nason Mimin saat ini yang melakukan aksi teror, baik itu pembakaran maupun penembakan di sekitar Oksibil.
"Saya sudah perintahkan kepada anggota untuk melakukan pengejaran dan menangkap mereka dengan terukur agar tak menimbulkan korban di masyarakat," ujarnya.
Pada 2019, sebuah helikopter MI-17 milik TNI yang membawa 12 penumpang dan kru mengalami kecelakaan dan jatuh saat penerbangan dari Oksibil ke Sentani, Papua.
Penumpang yang berasal dari Batalion Yonif 725/WRG berjumlah lima orang dan kru helikopter MI-17 sebanyak tujuh orang. Helikopter itu membawa 11 pucuk senjata terdiri atas tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol, dan satu pelontar granat alias GLM beserta amunisinya. (Antara/fra)
Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal Juinta Omboh Sembiring mengatakan persenjataan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua saat ini sebagian besar dari helikopter MI-17 yang jatuh pada 2019.
Reruntuhan helikopter MI-17 beserta jenazah kru dan penumpangnya ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Februari 2020.
"Senjata yang diambil dari reruntuhan helikopter beserta amunisinya itu digunakan untuk menyerang warga sipil dan aparat keamanan," kata Sembiring, Jumat (13/1) dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Pegunungan Bintang, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk pendekatan pada KKB agar tak lagi mengganggu masyarakat.
"Segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukan karena bila tidak maka TNI-Polri akan melakukan pengejaran dan penangkapan yang dilakukan secara terukur," ujarnya.
Sejak 7 Januari 2023, KKB melakukan sejumlah aksi teror dengan menembak dan membakar sejumlah fasilitas umum. Bangunan yang dibakar, yaitu gedung SMKN 1 dan Kantor Disdukcapil Pegunungan Bintang, serta menembaki pesawat sipil milik Ikairos.
Buru dua pimpinan KKB
Lebih lanjut, Sembiring menyatakan pasukan TNI-Polri tengah memburu dua pimpinan KKB, Ananias Mimin dan Nason Mimin yang kerap melakukan aksi teror.
"TNI-Polri akan melakukan pengejaran dan penangkapan dua pimpinan KKB yang selama ini melakukan aksi teror terhadap masyarakat," katanya.
Ananias Mimin merupakan Pimpinan Kodap XXXV Bintang Timur dan rekannya Nason Mimin saat ini yang melakukan aksi teror, baik itu pembakaran maupun penembakan di sekitar Oksibil.
"Saya sudah perintahkan kepada anggota untuk melakukan pengejaran dan menangkap mereka dengan terukur agar tak menimbulkan korban di masyarakat," ujarnya.
Pada 2019, sebuah helikopter MI-17 milik TNI yang membawa 12 penumpang dan kru mengalami kecelakaan dan jatuh saat penerbangan dari Oksibil ke Sentani, Papua.
Penumpang yang berasal dari Batalion Yonif 725/WRG berjumlah lima orang dan kru helikopter MI-17 sebanyak tujuh orang. Helikopter itu membawa 11 pucuk senjata terdiri atas tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol, dan satu pelontar granat alias GLM beserta amunisinya. (Antara/fra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.