⚓ Bekas KRI Slamet Riyadi Jadi Sasaran di Latgab 2023KRI Tombak 629 menembakan rudal C705 pada Latgab 2023. (Dispenal) ⚓
Dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2023 ini, TNI AL melaksanakan penembakan senjata khusus Rudal Exocet MM40 Block III, Rudal C 802, Rudal C 705 yang dilaksanakan oleh unsur Satuan Kapal Eskorta dan Satuan Kapal Cepat dari Koarmada I dan Koarmada II.
Sebanyak 7.500 prajurit dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU, melaksanakan tahapan Manuver Lapangan (Manlap), setelah sebelumnya telah melaksanakan tahap Gladi Posko.
Pada pelaksanaan Manuver Lapangan (Manlap) Latihan Gabungan (Latgab) TNI di wilayah Kogabwilhan II, TNI Angkatan Laut (TNI AL) telah berhasil melaksanakan penembakan 4 Rudal yang berbeda di wilayah perairan Laut Jawa, pada Senin (31/07/2023).
Dikutip Zonajakarta.com dari Dispenal, Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab TNI) 2023 telah menghancurkan kapal sasaran dengan menembakkan 4 Rudal anti kapal permukaan.
Kapal Jenis PKR 10514 berhasil menembakan rudal strategis Exocet pada Latgab 2023 (Dispenal)
Diungkapkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bahwa TNI telah berhasil melaksanakan penembakan rudal strategis pada Operasi Laut Gabungan dalam Latgab TNI kali ini.
Setelah melaksanakan penembakan rudal strategis dari KRI dilanjutkan dengan penembakan dari unsur udara F-16.
"Ini menjadi kebanggaaan kita bersama untuk meningkatkan profesionalisme para prajurit TNI baik Darat, Laut, Udara dan besok akan dilanjutkan dengan operasi Gabungan TNI", tegas Laksamana TNI Yudo Margono.
Bekas KRI Slamet Riyadi Jadi Sasaran, TNI AL Tembak Rudal Exocet MM40 Block III Hingga C 705 di Latgab 2023
KRI Yos Sudarso-353 ketika menembakkan rudal C-802 menghancurkan bekas saudaranya KRI Slamet Riyadi 352. (Dispenal)
Sebagai target penembakan adalah eks KRI Slamet Riyadi (KRI SRI)-352 yang masuk ke jajaran TNI AL sejak tahun 1987 dan tidak operasionalkan lagi oleh TNI AL sejak Agustus 2019 lalu.
KRI Slamet Riyadi sebelum dimiliki Indonesia merupakan kapal perang AL Belanda bernama Hr. Ms. Van Speijk yang memulai tugasnya pada 14 April 1967.
20 tahun bertugas di AL Belanda kemudian pada 1987 dibeli TNI AL.
Spesifikasi Rudal yang ditembakkan tersebut antara lain, Rudal SSM Exocet MM40 Block 3 merupakan Rudal yang memiliki kecepatan 0,93 mach, dengan jarak jelajah 6.5 - 97 NM dan tinggi jelajah hingga 9 M.
Bekas KRI Slamet Riyadi 352 jadi sasaran 4 rudal TNI pada Latgab 2023. (Dispenal)
Rudal C-802 memiliki kecepatan 0,9 mach, dengan jarak jelajah 5.4 – 64.7 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M.
Sedangkan Rudal C-705 memiliki kecepatan 0,8 mach, dengan jarak jelajah 6-70 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M.
Latihan peperangan laut sampai dengan saat ini telah melaksanakan 3 kali penembakan Rudal dalam semester terakhir.
Hal tersebut telah menjadi salah satu prioritas dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali guna terus meningkatkan kesiapsiagaan satuan-satuan TNI AL dalam melaksanakan operasi militer perang, dan juga sebagai sarana dalam uji doktrin peperangan TNI, serta melatih untuk meningkatkan interoperabilitas antar kekuatan dan alutsista TNI yang telah dilaksanakan pembangunan dan pengembangan kekuatan pertahanan sampai dengan saat ini. ***
Dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2023 ini, TNI AL melaksanakan penembakan senjata khusus Rudal Exocet MM40 Block III, Rudal C 802, Rudal C 705 yang dilaksanakan oleh unsur Satuan Kapal Eskorta dan Satuan Kapal Cepat dari Koarmada I dan Koarmada II.
Sebanyak 7.500 prajurit dari tiga matra yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU, melaksanakan tahapan Manuver Lapangan (Manlap), setelah sebelumnya telah melaksanakan tahap Gladi Posko.
Pada pelaksanaan Manuver Lapangan (Manlap) Latihan Gabungan (Latgab) TNI di wilayah Kogabwilhan II, TNI Angkatan Laut (TNI AL) telah berhasil melaksanakan penembakan 4 Rudal yang berbeda di wilayah perairan Laut Jawa, pada Senin (31/07/2023).
Dikutip Zonajakarta.com dari Dispenal, Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab TNI) 2023 telah menghancurkan kapal sasaran dengan menembakkan 4 Rudal anti kapal permukaan.
Kapal Jenis PKR 10514 berhasil menembakan rudal strategis Exocet pada Latgab 2023 (Dispenal)
Diungkapkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bahwa TNI telah berhasil melaksanakan penembakan rudal strategis pada Operasi Laut Gabungan dalam Latgab TNI kali ini.
Setelah melaksanakan penembakan rudal strategis dari KRI dilanjutkan dengan penembakan dari unsur udara F-16.
"Ini menjadi kebanggaaan kita bersama untuk meningkatkan profesionalisme para prajurit TNI baik Darat, Laut, Udara dan besok akan dilanjutkan dengan operasi Gabungan TNI", tegas Laksamana TNI Yudo Margono.
Bekas KRI Slamet Riyadi Jadi Sasaran, TNI AL Tembak Rudal Exocet MM40 Block III Hingga C 705 di Latgab 2023
KRI Yos Sudarso-353 ketika menembakkan rudal C-802 menghancurkan bekas saudaranya KRI Slamet Riyadi 352. (Dispenal)
Sebagai target penembakan adalah eks KRI Slamet Riyadi (KRI SRI)-352 yang masuk ke jajaran TNI AL sejak tahun 1987 dan tidak operasionalkan lagi oleh TNI AL sejak Agustus 2019 lalu.
KRI Slamet Riyadi sebelum dimiliki Indonesia merupakan kapal perang AL Belanda bernama Hr. Ms. Van Speijk yang memulai tugasnya pada 14 April 1967.
20 tahun bertugas di AL Belanda kemudian pada 1987 dibeli TNI AL.
Spesifikasi Rudal yang ditembakkan tersebut antara lain, Rudal SSM Exocet MM40 Block 3 merupakan Rudal yang memiliki kecepatan 0,93 mach, dengan jarak jelajah 6.5 - 97 NM dan tinggi jelajah hingga 9 M.
Bekas KRI Slamet Riyadi 352 jadi sasaran 4 rudal TNI pada Latgab 2023. (Dispenal)
Rudal C-802 memiliki kecepatan 0,9 mach, dengan jarak jelajah 5.4 – 64.7 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M.
Sedangkan Rudal C-705 memiliki kecepatan 0,8 mach, dengan jarak jelajah 6-70 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M.
Latihan peperangan laut sampai dengan saat ini telah melaksanakan 3 kali penembakan Rudal dalam semester terakhir.
Hal tersebut telah menjadi salah satu prioritas dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali guna terus meningkatkan kesiapsiagaan satuan-satuan TNI AL dalam melaksanakan operasi militer perang, dan juga sebagai sarana dalam uji doktrin peperangan TNI, serta melatih untuk meningkatkan interoperabilitas antar kekuatan dan alutsista TNI yang telah dilaksanakan pembangunan dan pengembangan kekuatan pertahanan sampai dengan saat ini. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.