Ketika diperbaiki galangan kapal Sevastopol di Crimea Dua lubang menganga terlihat di lambung kapal selam Rostov-on-Don milik Rusia. Kapal itu diserang rudal Storm Shadow dan SCALP yang dioperasikan Ukraina. (Foto/UK Defence Journal)
Kapal selam Rostov-on-Don milik Rusia terlihat ada dua lubang menganga di bagian lambung akibat tembakan rudal Storm Shadow dan SCALP oleh Ukraina pada Rabu pekan lalu.
Foto-foto kondisi kapal selam yang bolong itu dipublikasikan di Telegram pada hari Senin (18/9/2023) oleh Conflict Intelligence Team (CIT), sebuah kelompok investigasi yang menganalisis konflik bersenjata.
Kapal selam bersenjata rudal jelajah itu serang berlabuh di Galangan Kapal Sevastopol di Crimea ketika diserang rudal pada Rabu dini hari.
Selain kapal selam Rostov-on-Don, kapal pendarat besar Rusia; Minsk, juga rusak akibat serangan rudal oleh pasukan Kyiv tersebut.
CIT, seperti dikutip UK Defence Journal, memperkirakan kapal selam tersebut terkena tembakan rudal dua kali sehingga menembus lambungnya.
Laporan CIT mengutip seorang analis Angkatan Laut yang mengatakan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan besar akan membuat kapal selam Rostov-on-Don hilang dari Armada Laut Hitam Rusia sampai perang berakhir.
Dalam pembaruan intelijen pada tanggal 15 September lalu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa meskipun Kementerian Pertahanan Rusia meremehkan kerusakan yang terjadi pada kapal-kapal tersebut, bukti-bukti sumber terbuka menunjukkan bahwa kapal pendarat Minsk hampir pasti telah hancur secara fungsional.
"Sementara kapal selam Rostov kemungkinan besar telah menderita kerusakan besar," kata Kemnterian Pertahanan Inggris.
“Setiap upaya untuk mengembalikan kapal selam ke layanan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya ratusan juta dolar,” imbuh kementerian tersebut.
"Ada kemungkinan yang realistis bahwa tugas rumit untuk memindahkan puing-puing dari dermaga kering akan membuat kapal-kapal tersebut tidak dapat digunakan lagi selama berbulan-bulan,” lanjut Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruannya, seraya mencatat bahwa hal ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi Armada Laut Hitam dalam mempertahankan pemeliharaan armada.
Sekadar diketahui, hilangnya kapal selam Rostov-on-Don akan menghilangkan salah satu dari empat kapal selam berkemampuan rudal jelajah Armada Laut Hitam Rusia, yang telah memainkan peran utama dalam menyerang Ukraina dan memproyeksikan kekuatan Rusia di Laut Hitam dan Mediterania Timur.
Penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan serangan Ukraina terhadap Crimea pekan lalu adalah bagian dari langkah persiapan yang diambil Kyiv sebelum mencoba membebaskan semenanjung tersebut.
“Tidak diragukan lagi Crimea adalah wilayah Ukraina. Selama persiapan awal untuk deokupasi wilayah tersebut dan berdasarkan ketentuan hukum internasional, Ukraina telah memenuhi tiga tugas utama dengan menyerang objek militer pendudukan di Crimea…,” tulis Podolyak di media sosial X.
Podolyak menulis dalam postingan X-nya bahwa salah satu tugas tersebut adalah mengusir sisa-sisa armada Laut Hitam Rusia dari perairan teritorial Crimea dan sekitarnya serta mengembalikan status Laut Hitam sebagai laut yurisdiksi eksternal. "Untuk tujuan ini, perbaikan infrastruktur dan kapal perang Rusia dihancurkan," lanjut dia.
Rudal Storm Shadow dan rudal SCALP merupakan rudal jelajah pasokan Inggris dan Prancis. Misil-misil Barat itu ditembakkan terhadap kapal selam dan kapal pendarat Rusia oleh pesawat pengebom Su-24 Ukraina. (mas)
Kapal selam Rostov-on-Don milik Rusia terlihat ada dua lubang menganga di bagian lambung akibat tembakan rudal Storm Shadow dan SCALP oleh Ukraina pada Rabu pekan lalu.
Foto-foto kondisi kapal selam yang bolong itu dipublikasikan di Telegram pada hari Senin (18/9/2023) oleh Conflict Intelligence Team (CIT), sebuah kelompok investigasi yang menganalisis konflik bersenjata.
Kapal selam bersenjata rudal jelajah itu serang berlabuh di Galangan Kapal Sevastopol di Crimea ketika diserang rudal pada Rabu dini hari.
Selain kapal selam Rostov-on-Don, kapal pendarat besar Rusia; Minsk, juga rusak akibat serangan rudal oleh pasukan Kyiv tersebut.
CIT, seperti dikutip UK Defence Journal, memperkirakan kapal selam tersebut terkena tembakan rudal dua kali sehingga menembus lambungnya.
Laporan CIT mengutip seorang analis Angkatan Laut yang mengatakan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan besar akan membuat kapal selam Rostov-on-Don hilang dari Armada Laut Hitam Rusia sampai perang berakhir.
Dalam pembaruan intelijen pada tanggal 15 September lalu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa meskipun Kementerian Pertahanan Rusia meremehkan kerusakan yang terjadi pada kapal-kapal tersebut, bukti-bukti sumber terbuka menunjukkan bahwa kapal pendarat Minsk hampir pasti telah hancur secara fungsional.
"Sementara kapal selam Rostov kemungkinan besar telah menderita kerusakan besar," kata Kemnterian Pertahanan Inggris.
“Setiap upaya untuk mengembalikan kapal selam ke layanan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya ratusan juta dolar,” imbuh kementerian tersebut.
"Ada kemungkinan yang realistis bahwa tugas rumit untuk memindahkan puing-puing dari dermaga kering akan membuat kapal-kapal tersebut tidak dapat digunakan lagi selama berbulan-bulan,” lanjut Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruannya, seraya mencatat bahwa hal ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi Armada Laut Hitam dalam mempertahankan pemeliharaan armada.
Sekadar diketahui, hilangnya kapal selam Rostov-on-Don akan menghilangkan salah satu dari empat kapal selam berkemampuan rudal jelajah Armada Laut Hitam Rusia, yang telah memainkan peran utama dalam menyerang Ukraina dan memproyeksikan kekuatan Rusia di Laut Hitam dan Mediterania Timur.
Penasihat Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan serangan Ukraina terhadap Crimea pekan lalu adalah bagian dari langkah persiapan yang diambil Kyiv sebelum mencoba membebaskan semenanjung tersebut.
“Tidak diragukan lagi Crimea adalah wilayah Ukraina. Selama persiapan awal untuk deokupasi wilayah tersebut dan berdasarkan ketentuan hukum internasional, Ukraina telah memenuhi tiga tugas utama dengan menyerang objek militer pendudukan di Crimea…,” tulis Podolyak di media sosial X.
Podolyak menulis dalam postingan X-nya bahwa salah satu tugas tersebut adalah mengusir sisa-sisa armada Laut Hitam Rusia dari perairan teritorial Crimea dan sekitarnya serta mengembalikan status Laut Hitam sebagai laut yurisdiksi eksternal. "Untuk tujuan ini, perbaikan infrastruktur dan kapal perang Rusia dihancurkan," lanjut dia.
Rudal Storm Shadow dan rudal SCALP merupakan rudal jelajah pasokan Inggris dan Prancis. Misil-misil Barat itu ditembakkan terhadap kapal selam dan kapal pendarat Rusia oleh pesawat pengebom Su-24 Ukraina. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.