161 Meninggal Buntut Serbuan IsraelSerangan roket Hamas di wilayah Israel (Reuters) ☆
Paling tidak 40 orang tewas di Israel dalam serangan Hamas, sementara ratusan warga meninggal dalam serbuan balik Israel.
Setidaknya 40 orang tewas di Israel dalam pertempuran dengan militan Palestina pada Sabtu, menurut lembaga medis darurat Magen David Adom dalam sebuah pernyataan.
"Sejak pagi hari, tim MDA memberikan perawatan medis kepada ratusan korban, dan menyatakan 40 orang tewas," kata lembaga semacam PMI itu, dikutip dari AFP.
Kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi sedikitnya 779 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit dalam serangan ini.
Senada, Reuters, berdasarkan pemberitaan media Israel N12 News, mengungkap paling tidak 40 warga Israel meninggal dan 740 lainnya terluka dalam serangan Hamas.
Sebelumnya, Hamas melancarkan operasi serbuan ke wilayah Israel lewat peluncuran ribuan roket dan serangan darat melintasi perbatasan.
Merespons hal itu, PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut "Kita sedang berperang." Israel pun meluncurkan serangan balasan ke wilayah Hamas.
Buntut aksi balasan itu, Reuters menyebut puluhan orang Palestina meninggal dalam serangan udara Israel di Gaza.
Berdasarkan pemberitaan Al Arabiya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap 161 orang terbunuh dan 931 terluka setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza. (tim/arh)
Palestina Buka Suara soal Serbuan Hamas ke Israel Banyak ranpur dihancurkan, termasuk MBT Merkava (Reuters) ☆
Pemerintah Palestina buka suara atas serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel.
"Kami telah berulang kali memperingatkan konsekuensi menghalangi cakrawala politik dan kegagalan memberikan kesempatan kepada rakyat Palestina untuk menggunakan hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara mereka sendiri," seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, Sabtu (7/10).
Palestina mengatakan pihaknya juga telah mengingatkan konsekuensi dari serangan ke permukiman penduduk serta penggerebekan terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Keamanan, stabilitas dan perdamaian di kawasan kita dapat dicapai dengan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai perjanjian 1967, dan mengakui hak rakyat atas kemerdekaan dan kedaulatan," ujarnya.
Otoritas Palestina menyebut penolakan Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani dan kegagalan untuk mematuhi resolusi internasional menyebabkan hancurnya proses perdamaian.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang dialami rakyat Palestina adalah alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan tidak adanya perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. Perdamaian membutuhkan keadilan, kebebasan dan kemandirian bagi rakyat Palestina, kembalinya pengungsi, dan implementasi penuh resolusi internasional," kata pernyataan itu.
Sebelumnya, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan udara, laut, dan darat terhadap Israel pada Sabtu (7/10). Mulanya, Hamas melontarkan ribuan roket dari Jalur Gaza yang diblokade.
Berbagai sumber masih sumir soal angka korban tewas. Sumber petugas medis menyebut sedikitnya 22 orang di wilayah ini, sumber pemberitaan lain mengungkap angka 40-an.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
"Kami sedang berperang," kata Netanyahu. "Bukan 'operasi', bukan 'ronde', tapi perang," tegasnya, seperti dilansir LA Times, Sabtu (7/10).
Sang Perdana Menteri juga memerintahkan militer Israel untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel. (tim/fra)
Joe Biden Bakal Kerahkan Bantuan ke Israel Sebanyak 908 korban yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit di Israel akibat serangan militer Hamas. (AP/Oren Ziv) ☆
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan siap membantu Israel yang tengah berkonflik dengan kelompok Hamas.
Biden mengungkapkan dukungannya ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
"Saya menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap menawarkan semua cara dukungan yang sesuai kepada Pemerintah dan rakyat Israel," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
"Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. AS memberi peringatan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel yang mencari keuntungan dalam situasi ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
"Kami sedang berperang," kata Netanyahu. "Bukan 'operasi', bukan 'ronde', tapi perang," tegasnya, seperti dilansir LA Times, Sabtu (7/10).
Sang Perdana Menteri juga memerintahkan militer Israel untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel.
Sementara, Pemerintah Palestina mengungkap serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel. terkait ketidakadilan yang dialami warga di wilayah penjajahan negara zionis itu.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina menjadi alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan ketiadaan perdamaian dan keamanan di kawasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam unggahannya di Twitter, Sabtu (7/10).
Sebanyak 908 korban yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit di Israel, berdasarkan pernyataan dari kementerian kesehatan negara tersebut.
Selain itu, dilansir dari CNN, Layanan Darurat Israel memperkirakan sekitar 70 orang tewas di Israel dalam serangan militer Hamas.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sekitar 198 warga Palestina tewas dan 1.610 orang terluka dalam serangan balik Israel ke Gaza lewat serangan udara.
Kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan udara, laut, dan darat terhadap Israel pada Sabtu (7/10). Israel pun melakukan serangan udara balasan. (pra)
Paling tidak 40 orang tewas di Israel dalam serangan Hamas, sementara ratusan warga meninggal dalam serbuan balik Israel.
Setidaknya 40 orang tewas di Israel dalam pertempuran dengan militan Palestina pada Sabtu, menurut lembaga medis darurat Magen David Adom dalam sebuah pernyataan.
"Sejak pagi hari, tim MDA memberikan perawatan medis kepada ratusan korban, dan menyatakan 40 orang tewas," kata lembaga semacam PMI itu, dikutip dari AFP.
Kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi sedikitnya 779 orang terluka dan dibawa ke rumah sakit dalam serangan ini.
Senada, Reuters, berdasarkan pemberitaan media Israel N12 News, mengungkap paling tidak 40 warga Israel meninggal dan 740 lainnya terluka dalam serangan Hamas.
Sebelumnya, Hamas melancarkan operasi serbuan ke wilayah Israel lewat peluncuran ribuan roket dan serangan darat melintasi perbatasan.
Merespons hal itu, PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut "Kita sedang berperang." Israel pun meluncurkan serangan balasan ke wilayah Hamas.
Buntut aksi balasan itu, Reuters menyebut puluhan orang Palestina meninggal dalam serangan udara Israel di Gaza.
Berdasarkan pemberitaan Al Arabiya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap 161 orang terbunuh dan 931 terluka setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza. (tim/arh)
Palestina Buka Suara soal Serbuan Hamas ke Israel Banyak ranpur dihancurkan, termasuk MBT Merkava (Reuters) ☆
Pemerintah Palestina buka suara atas serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel.
"Kami telah berulang kali memperingatkan konsekuensi menghalangi cakrawala politik dan kegagalan memberikan kesempatan kepada rakyat Palestina untuk menggunakan hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara mereka sendiri," seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, Sabtu (7/10).
Palestina mengatakan pihaknya juga telah mengingatkan konsekuensi dari serangan ke permukiman penduduk serta penggerebekan terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Keamanan, stabilitas dan perdamaian di kawasan kita dapat dicapai dengan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai perjanjian 1967, dan mengakui hak rakyat atas kemerdekaan dan kedaulatan," ujarnya.
Otoritas Palestina menyebut penolakan Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani dan kegagalan untuk mematuhi resolusi internasional menyebabkan hancurnya proses perdamaian.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang dialami rakyat Palestina adalah alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan tidak adanya perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. Perdamaian membutuhkan keadilan, kebebasan dan kemandirian bagi rakyat Palestina, kembalinya pengungsi, dan implementasi penuh resolusi internasional," kata pernyataan itu.
Sebelumnya, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan udara, laut, dan darat terhadap Israel pada Sabtu (7/10). Mulanya, Hamas melontarkan ribuan roket dari Jalur Gaza yang diblokade.
Berbagai sumber masih sumir soal angka korban tewas. Sumber petugas medis menyebut sedikitnya 22 orang di wilayah ini, sumber pemberitaan lain mengungkap angka 40-an.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
"Kami sedang berperang," kata Netanyahu. "Bukan 'operasi', bukan 'ronde', tapi perang," tegasnya, seperti dilansir LA Times, Sabtu (7/10).
Sang Perdana Menteri juga memerintahkan militer Israel untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel. (tim/fra)
Joe Biden Bakal Kerahkan Bantuan ke Israel Sebanyak 908 korban yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit di Israel akibat serangan militer Hamas. (AP/Oren Ziv) ☆
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan siap membantu Israel yang tengah berkonflik dengan kelompok Hamas.
Biden mengungkapkan dukungannya ketika berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (7/10) waktu setempat.
"Saya menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap menawarkan semua cara dukungan yang sesuai kepada Pemerintah dan rakyat Israel," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
"Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. AS memberi peringatan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel yang mencari keuntungan dalam situasi ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya sedang berperang dengan militer Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar akibat dari apa yang belum diketahui mereka sampai sekarang.
"Kami sedang berperang," kata Netanyahu. "Bukan 'operasi', bukan 'ronde', tapi perang," tegasnya, seperti dilansir LA Times, Sabtu (7/10).
Sang Perdana Menteri juga memerintahkan militer Israel untuk membersihkan kota-kota yang disusupi militan Hamas yang masih terlibat baku tembak dengan tentara Israel.
Sementara, Pemerintah Palestina mengungkap serangan militer Hamas, yang menguasai jalur Gaza, ke wilayah Israel. terkait ketidakadilan yang dialami warga di wilayah penjajahan negara zionis itu.
"Berlanjutnya ketidakadilan dan penindasan yang menimpa rakyat Palestina menjadi alasan di balik situasi yang eksplosif ini dan ketiadaan perdamaian dan keamanan di kawasan," demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam unggahannya di Twitter, Sabtu (7/10).
Sebanyak 908 korban yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit di Israel, berdasarkan pernyataan dari kementerian kesehatan negara tersebut.
Selain itu, dilansir dari CNN, Layanan Darurat Israel memperkirakan sekitar 70 orang tewas di Israel dalam serangan militer Hamas.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sekitar 198 warga Palestina tewas dan 1.610 orang terluka dalam serangan balik Israel ke Gaza lewat serangan udara.
Kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan udara, laut, dan darat terhadap Israel pada Sabtu (7/10). Israel pun melakukan serangan udara balasan. (pra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.