Cap Hamas Brutal
Negara Barat Gunakan Game untuk membuat kesan Hamas brutal. (FOTO/ ARMA3) ☠
Negara barat menggunakan video game untuk menyebarkan informasi yang salah tentang Hamas. Barat menggiring opini dengan mengunakan video game seolah-olah Hamas brutal dan sadis.
Seperti dilansir dari Axios, Jumat (13/10/2023), beberapa video yang diklaim menunjukkan Hamas menembak jatuh helikopter Israel atau melakukan serangan udara di Israel sebenarnya berasal dari video game.
Salah satu video yang paling viral adalah video yang menunjukkan seorang pejuang Hamas menembakkan meriam roket besar yang dipasang di pundak dan menembak jatuh helikopter Israel. Video ini sebenarnya berasal dari video game Arma 3, yang dirilis pada tahun 2013.
Video-video ini disebarkan di media sosial oleh akun-akun yang mendukung Hamas. Video-video ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik untuk Hamas dan menciptakan citra Hamas sebagai kekuatan militer yang kuat.
Penyebaran informasi yang salah tentang Hamas ini dapat memiliki konsekuensi negatif. Informasi yang salah dapat menyebabkan orang-orang membuat keputusan yang salah, yang dapat berdampak pada konflik.
Selain itu, informasi yang salah dapat merusak kepercayaan publik pada Hamas dan gerakan Palestina secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa contoh video game yang telah digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang Hamas:
☠ Arma 3
☠ Battlefield 4
☠ Counter-Strike: Global Offensive
☠ Call of Duty: Modern Warfare
☠ Grand Theft Auto V
Untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang Hamas, penting untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang Anda temukan di media sosial. Anda dapat memeriksa sumber informasi, mencari tanda-tanda editing video, dan membandingkan video dengan video lain yang serupa.
Hacker Iran dan Rusia Bantu Hamas
Ilustrasi. (FOTO/Daily) ★
Perang antara Israel dengan Palestina berhasil menyita perhatian dunia. Sejumlah hacker yang berasal dari Iran dan Rusia pun ikut terjun membantu perjuangan tentara Hamas.
Seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (12/10/2023) pertempuran dunia maya dalam bentuk perang proksi telah dilangsungkan para hacker yang membela Palestina.
Setidaknya ada 77 kelompok hacker yang terlibat dalam penyebaran teror ke masyarakat Yahudi dengan cara meretas aplikasi Red Alert yang merupakan aplikasi peringatan bahaya milik pemerintah Israel.
Melalui aplikasi tersebut, para hacker mulai mengirimkan pemberitahuan dengan nada mengancam. Salah satu pesan yang masif dikirimkan ke warga Yahudi berbunyi "Matilah Israel".
Di sebelahnya terdapat gambar swastika yang merupakan simbol keagamaan kuno yang dimodifikasi dan diadopsi oleh Adolf Hitler dan Partai Nazi Jerman pada awal tahun 1900-an.
Selain Red Alert, tercatat juga setidaknya ada tiga aplikasi lain yang terpengaruh, yang mana pesan yang dikirimkan kali ini memperingatkan akan adanya bom nuklir.
Beberapa situs web pemerintah Israel pun turut dilumpuhkan oleh serangan dunia maya, dengan satu kelompok peretas bertugas menutup 20 situs hanya dalam satu hari.
The Jerusalem Post, sebuah surat kabar harian Israel, juga menjadi sasaran pada Minggu lalu ketika situsnya tidak bisa diakses. Menyebabkan pengguna tidak bisa mengetahui informasi terkini. (wbs)
Negara Barat Gunakan Game untuk membuat kesan Hamas brutal. (FOTO/ ARMA3) ☠
Negara barat menggunakan video game untuk menyebarkan informasi yang salah tentang Hamas. Barat menggiring opini dengan mengunakan video game seolah-olah Hamas brutal dan sadis.
Seperti dilansir dari Axios, Jumat (13/10/2023), beberapa video yang diklaim menunjukkan Hamas menembak jatuh helikopter Israel atau melakukan serangan udara di Israel sebenarnya berasal dari video game.
Salah satu video yang paling viral adalah video yang menunjukkan seorang pejuang Hamas menembakkan meriam roket besar yang dipasang di pundak dan menembak jatuh helikopter Israel. Video ini sebenarnya berasal dari video game Arma 3, yang dirilis pada tahun 2013.
Video-video ini disebarkan di media sosial oleh akun-akun yang mendukung Hamas. Video-video ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik untuk Hamas dan menciptakan citra Hamas sebagai kekuatan militer yang kuat.
Penyebaran informasi yang salah tentang Hamas ini dapat memiliki konsekuensi negatif. Informasi yang salah dapat menyebabkan orang-orang membuat keputusan yang salah, yang dapat berdampak pada konflik.
Selain itu, informasi yang salah dapat merusak kepercayaan publik pada Hamas dan gerakan Palestina secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa contoh video game yang telah digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang Hamas:
☠ Arma 3
☠ Battlefield 4
☠ Counter-Strike: Global Offensive
☠ Call of Duty: Modern Warfare
☠ Grand Theft Auto V
Untuk mencegah penyebaran informasi yang salah tentang Hamas, penting untuk melakukan verifikasi terhadap informasi yang Anda temukan di media sosial. Anda dapat memeriksa sumber informasi, mencari tanda-tanda editing video, dan membandingkan video dengan video lain yang serupa.
Hacker Iran dan Rusia Bantu Hamas
Ilustrasi. (FOTO/Daily) ★
Perang antara Israel dengan Palestina berhasil menyita perhatian dunia. Sejumlah hacker yang berasal dari Iran dan Rusia pun ikut terjun membantu perjuangan tentara Hamas.
Seperti dilansir dari The Straits Times, Kamis (12/10/2023) pertempuran dunia maya dalam bentuk perang proksi telah dilangsungkan para hacker yang membela Palestina.
Setidaknya ada 77 kelompok hacker yang terlibat dalam penyebaran teror ke masyarakat Yahudi dengan cara meretas aplikasi Red Alert yang merupakan aplikasi peringatan bahaya milik pemerintah Israel.
Melalui aplikasi tersebut, para hacker mulai mengirimkan pemberitahuan dengan nada mengancam. Salah satu pesan yang masif dikirimkan ke warga Yahudi berbunyi "Matilah Israel".
Di sebelahnya terdapat gambar swastika yang merupakan simbol keagamaan kuno yang dimodifikasi dan diadopsi oleh Adolf Hitler dan Partai Nazi Jerman pada awal tahun 1900-an.
Selain Red Alert, tercatat juga setidaknya ada tiga aplikasi lain yang terpengaruh, yang mana pesan yang dikirimkan kali ini memperingatkan akan adanya bom nuklir.
Beberapa situs web pemerintah Israel pun turut dilumpuhkan oleh serangan dunia maya, dengan satu kelompok peretas bertugas menutup 20 situs hanya dalam satu hari.
The Jerusalem Post, sebuah surat kabar harian Israel, juga menjadi sasaran pada Minggu lalu ketika situsnya tidak bisa diakses. Menyebabkan pengguna tidak bisa mengetahui informasi terkini. (wbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.