NC212-400 juga dibeli oleh Angkatan Udara Filipina. [JR Nugroho]★
Produksi pesawat regional NC212 oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memasuki babak baru. PTDI kembali memilih mesin TPE331 buatan Honeywell untuk menerbangkan NC212. Rencananya mesin ini akan dipasang diseluruh varian N212 yang masih diproduksi PTDI, yakni NC212-400 dan NC-212i.
PTDI memesan 34 unit mesin dengab rentang pengiriman selama 4 tahun. Di tahun 2017 ini Honeywell menargetkan bisa mengirim enam unit mesin.
Tanpa menyebut harga per unit, Arie Wibowo, Direktur Produksi PTDI mengatakan harga mesin ini termasuk yang terbaik di kelasnya.
“Harga mesin ini 28 persen dari total ongkos produksi.Harganya (mesin TP331) bagus. Saya bisa menjual pesawat dengan harga yang amat bersaing,” tambahnya.
Penandatanganan kontrak pemesanan mesin TP331 dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden AS Mike Pence di sela-sela kunjungannya ke Jakarta.
Mesin TP331 sendiri sudah digunakan sejak pertama NC212 diproduksi oleh PTDI. “Sejak pertama kita pakai mesin ini, belum ada komplain serius dari pengguna,” ujar Arie.
Pihak Honeywell menyatakan, penandatanganan kontrak ini merupakan penandatanganan mesin yang terbesar tahun ini. “Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar saat ini bagi Honeywell. Jadi kami terus mencari peluang-peluang baru di Indonesia, tidak hanya di industri penerbangan,” ujar Derek Lockett, Direktur Sales Asia Pasifik Honeywell Aerospace.
Saat ini PTDI sendiri memproduksi NC212 untuk pesanan Thailand, Filipina, dan Vietnam. “Rencananya TNI AU pesan 9 unit tahun depan. Ini belum kontrak,” tambah Arie.
Produksi pesawat regional NC212 oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memasuki babak baru. PTDI kembali memilih mesin TPE331 buatan Honeywell untuk menerbangkan NC212. Rencananya mesin ini akan dipasang diseluruh varian N212 yang masih diproduksi PTDI, yakni NC212-400 dan NC-212i.
PTDI memesan 34 unit mesin dengab rentang pengiriman selama 4 tahun. Di tahun 2017 ini Honeywell menargetkan bisa mengirim enam unit mesin.
Tanpa menyebut harga per unit, Arie Wibowo, Direktur Produksi PTDI mengatakan harga mesin ini termasuk yang terbaik di kelasnya.
“Harga mesin ini 28 persen dari total ongkos produksi.Harganya (mesin TP331) bagus. Saya bisa menjual pesawat dengan harga yang amat bersaing,” tambahnya.
Penandatanganan kontrak pemesanan mesin TP331 dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden AS Mike Pence di sela-sela kunjungannya ke Jakarta.
Mesin TP331 sendiri sudah digunakan sejak pertama NC212 diproduksi oleh PTDI. “Sejak pertama kita pakai mesin ini, belum ada komplain serius dari pengguna,” ujar Arie.
Pihak Honeywell menyatakan, penandatanganan kontrak ini merupakan penandatanganan mesin yang terbesar tahun ini. “Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar saat ini bagi Honeywell. Jadi kami terus mencari peluang-peluang baru di Indonesia, tidak hanya di industri penerbangan,” ujar Derek Lockett, Direktur Sales Asia Pasifik Honeywell Aerospace.
Saat ini PTDI sendiri memproduksi NC212 untuk pesanan Thailand, Filipina, dan Vietnam. “Rencananya TNI AU pesan 9 unit tahun depan. Ini belum kontrak,” tambah Arie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.